Sabtu, 25 Agustus 2018

TRIP TO CURUG CIBULAO & CURUG OROK MEGAMENDUNG PUNCAK BOGOR

Curug yang akan kami kunjungi kali ini adalah Curug Cibulao dan Curug Orok yang ada di Megamendung Puncak Bogor, Curug Cibulao dan Curug Orok ini dekat dengan Curug Panjang ada di atasnya, akan tetapi kalau lewat gerbang Curug Panjang akan di kenakan tiket masuk 2x (Curug Panjang & Curug Cibulao). Saya pun mulai mencari cari informasi kepada teman yang sudah pernah kesana, dapatlah beberapa info kalau mau ke Curug Cibulao lebih enak lewat Jl.Ds.Cilember (depan Cimory Riverside) lalu belok ke Jl.Pesantren lurus sampe dah depan Curug Cibulaonya.

Sabtu, 25 Agustus 2018 menjadi hari dimana kami akan mengexplore Curug Cibulao dan Curug Orok ini, sudah ada beberapa orang yang ikut diantaranya saya, Mba Riri, Alan, Pak Ade, Pak Achmad, Bu Ega, Madi, Heru, Migel dan Iziq. Mepo kita yang pertama di Indomart Parung jam 07.00 dan Mepo kedua di depan Cimory Riverside pukul 08.30


Sabtu pagi saya yang rumahnya di Bekasi berangkat sendiri sekitar pukul 05.20. Jalur yang saya lalui mulai dari Bekasi – Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Kebun Raya Bogor – Baranangsiang – Tajur – Ciawi – Gadog – Megamendung – Jl.Ds.Cilember – Jl.Pesantren – Curug Cibulao. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul saya belok ke kanan ke arah Jalan Raya Bogor.


Sesampainya di Jl.Raya Bogor lalu terus melewati Kebun Raya Bogor – Baranangsiang – Tajur – Ciawi – Gadog. Di daerah Gadog ini jalanan mulai macet, mungkin sudah diberlakukan buka tutup jalan, pukul 07.30 saya sudah tiba di depan Cimory Riverside, karena yang lain belum tiba, saya pu mencari pom bensin terdekat untuk mengisi bensin takut jauh kedalam jalannya. Ketika saya mencari pom bensin, Pak Achmad dan Bu Ega sudah tiba di Cimory Riverside serta menunggu yang lain sambil mengisi perut dengan memakan bubur ayam yang ada di samping Jl.Ds.Cilember.

Setelah mengisi bensin, saya pun kembali ke depan Cimory Riverside lalu menghampiri Pak Achmad dan Bu Ega, saya pun memesan bubur ayam sambil berbincang bincang dengan Pak Achmad dan Bu Ega. Sekitar pukul 08.30 barulah mulai berdatangan teman teman yang lain mulai dari Madi, Pak Ade, Mba Riri, Alan, Heru, Miggel dan Iziq. Dari depan Cimory Riverside ini kami belok ke kiri ke arah Jl.Ds.Cilember, jika bingung bisa lihat google map.


Melewati pintu belakang dari Taman Matahari, lalu belok ke kiri ke Jl.Pesantren, dari sini mulai jalanan beton yang terkadang berlubang kadang halus, jalurnya pun menanjak tapi tidak terlalu curam jadi masih bisa motor motor matic 110cc kesini. Di tengah perjalanan ada sebuah curug kecil di depan sebuah batu besar, kami berhenti sejenak untuk melihat curug ini dan berfoto.


Pukul 09.00 akhirnya kami sampai di parkiran dari Curug Cibulao, untuk biaya parkir sekitar 5.000/motor.


Trek menuju Curug Cibulao hanya 200 meter dari parkiran, jalanannya pun sudah di beton, melintasi area perkebunan dan sampai kami di pintu masuk Curug Cibulao.






Harga tiket masuk ke Curug Cibulao ini 12.000/orang dan untuk menyewa jaket pelampung 10.000/orang.







Dari loket tiket ini kami turun ke bawah menuju Curug Cibulao, telihat sudah ada beberapa pengunjung di bawah sedang main dicurugnya.

Air di Curug Cibulao ini sangat dingin seperti air es, pelan pelan kami celupkan dikit dikit badan kami agar terbiasa barulah mulai berenang ke tengah, kedalaman Curug Cibulao ini sekitar lebih dari 3 meter, terlihat ada beberapa yang loncat dari tebingnya tapi tidak menyentuh dasar, lebih aman pakai pelampung.




Di dalam Curug Cibulao tingkat kedua ada 2 tingkatan curug dengan air yang sangat bening yang di apit dinding tebing, berasa kaya kolam pribadi karena jarang yang main air di dalam sini.





Semakin siang semakin banyak pengunjung yang datang, akhirnya kami berpindah ke Curug Orok yang berada di aliran Curug Cibulao. Untuk menuju ke Curug Orok ini kami tinggal menelusuri aliran sungai yang tidak jauh sekitar 100 meter, kami sudah sampai di atas Curug Orok.



Curug Orok ini memiliki kedalaman sekitar 3 meter lebih juga di tengah tengah, dengan air yang bening juga walaupun diatasnya banyak pengunjung, mungkin karena tersaring oleh bebatuan jadi sampai bawah sini kembali bening.




Terdapat sebuah ranting panjang yang ada di pinggir Curug Orok ini, seperti ayunan jika kita berdiri di atasnya, unik juga dengan berdiri di atas ranting ini dengan view belakang Curug Orok, keren juga.









Ada pula beberapa pengunjung yang datang ke Curug Orok ini, tidak banyak, mungkin tidak tahu kalau di aliran bawah Curug Cibulao ada spot keren juga. Setelah main air di Curug Orok ini sebagian dari kami berganti pakaian di celah celah batu besar karena males naik ke atas kamar ganti.hehe Sudah rapih lalu kami balik lagi ke arah Curug Cibulao dan berisitirahat di warung depan loket tiket masuknya dengan memesan makanan ringan dan kopi atau teh.

Di Curug Cibulao ini tidak hanya pengunjung lokal saja yang datang, tetapi ada turis asing juga yang menikmati keindahan dari Curug Cibulao, mungkin karena masuk kawasan puncak jadi banyak turis asingnya. Beberapa dari kami ada yang berencana sehabis dari Curug Cibulao ini ingin main ke puncak pass, sedangkan yang lain termasuk saya ingin langsung pulang saja biar ngga terlalu malam sampai di rumah. Pukul 14.00 kami semua meninggalkan kawasan Curug Cibulao dan kembali pulang ke rumah masing masing ataupun melanjutkan jalan jalan lagi ke puncak pass.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih

Minggu, 12 Agustus 2018

TRIP TO CURUG MUARA KARACAK DESA SITU UDIK BOGOR

Sebelumnya rencana kali ini ingin mengexplore Curug Tebing Sebelah yang ada di Desa Ciasmara Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, akan tetapi berubah tujuan menjadi ke Curug Muara Karacak yang berada di Kampung Cigamea Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. 2 hari sebelumnya rencana ini di susun, lumayan singkat, kami akan berangkat hari Minggu, 13 Agustus 2018, ada sekitar 7 orang ikut yaitu Saya, Mba Riri, Alan, Pak Badi, Mba Fyna, Om Kay dan Miggel, untuk Mepo kami di Pertigaan Cemplang sekitar pukul 08.00.



Minggu pagi saya yang rumahnya di Bekasi berangkat pagi sekitar pukul 05.15, saya janjian sama Pak Badi di Warteg Doa Ibu dekat Yasmin pukul 07.00. Sedangkan Mba Riri dll langsung ketemu kami nanti di Pertigaan Cemplang. Jalur yang saya lalui mulai dari Bekasi – Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Bubulak/Yasmin – IPB Darmaga – Pertigaan Cibatok – Pertigaan Cemplang – Wisata Situ Udik. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul saya belok ke kanan ke arah Jalan Raya Bogor.


Sesampainya di Jl.Raya Bogor lalu belok ke kiri, lurus dan ketemu Tol Jagorawi, saya belok kanan ke arah Darmaga.


Pukul 06.45 saya sudah tiba di Warteg Doa Ibu, sambil menunggu Pak Badi datang saya pun memesan makanan, pukul 07.00 Pak Badi datang dan saya sudah selesai makan, Pak Badi baru memesan makanan. Setelah selesai makan, pukul 07.30 kami berdua lanjut perjalanan menuju Mepo di Pertigaan Cemplang. Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri ke Terminal Bubulak atau Yasmin (jika lurus ke arah Parung).


Melewati Yasmin dan Terminal Bubulak lurus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB Darmaga (kiri ke Ciapus).


Melewati Pertigaan Cibatok (Gunung Salak Endah), lurus terus.


Hanya 30 menit dari Yasmin sekitar pukul 08.00 saya dan Pak Badi tiba di Pertigaan Cemplang, tidak lama Mba Riri dkk tiba juga lalu kami lanjut perjalanan kembali. Sekitar 10 menit ada perempatan yang di kiri jalan ada plang besar “Pondok Pesantren Modern Sahid” dan di kanan ada Indomart kami belok ke kanan ke Kawasan Peternakan Sapi Perah



Sebelum jembatan ada portal kami ambil kanan, di samping portal pun ada plang Wisata Situ Udik, jadi patokannya untuk ke Curug Muara Karacak ini adalah Wisata Situ Udik.


Ada sebuah masjid lalu kami belok ke kiri.


Disini mulailah kami memasuki gang gang rumah warga yang sangat sempit hanya muat 1 motor saja, untung Mba Riri sudah pernah kesini jadi mudah kami sampai lokasi. Kami parkir di halaman yang tidak cukup luas yang memang bukan parkiran resmi dari Curug Muara Karacak ini, Curug Muara Karacak  ini masuknya masih gratis, jika yang belum pernah kesini bisa meminta bantuan warga untuk mengantar.




Treking di mulai menelusuri sawah, pingiran sungai yang bening, lalu turun ke bawah hutan bambu.






Untuk menuruni hutan bambu ini harus hati hati, padahal tidak hujan tapi jalurnya sangat licin, terjal dan kemiringannya sampai tegak ke bawah, kepeleset sedikit bisa wassalam sampai bawah.






Akhirnya sampai di bawah sungai, dari sungai ini kami ambil ke arah kiri, tidak terlalu lama kami sudah sampai di depan Curug Muara Karacak.





Curug Muara Karacak ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan kedalaman mungkin lebih dari 3 meter, saat musim kemarau ini alirannya tidak terlalu besar dan cukup mudah melintasi bebatuan sungainya, jika musim hujan mungkin sangat sulit karena jalur bebatuan sungai tertutup air yang lumayan tinggi.





Disini hanya kami saja pengunjung di curug ini, karena tidak terlalu terkenal juga jadi banyak yang belum tahu lokasi persis dari Curug Muara Karacak ini.








Sehabis dari Curug Muara Karacak ini kami naik lagi untuk berisitirahat di Leuwi Goong yang berada di atas curugnya, lokasi Leuwi Goong ini sudah rapih dan sejuk tempatnya, banyak pendopo untuk beristirahat dll.





Beberapa dari kami ada yang istirahat di pendoponya, ada juga yang turun ke bawah menuju Leuwi Goong yang ada di bawah sungai, bentuk dinding sungai ini sangat unik, berbentuk seperti badan manusia, jika airnya bening pasti seger banget mandi disini.





Menurut salah satu penjaga yang ada di Leuwi Goong ini, banyak cerita yang ada di tempat ini, mulai dari adanya petilasan Raden Kian Santang, batu berbentuk buaya besar, batu berbentuk ular naga, batu berbentuk love, sembilan sumur yang bikin awet muda, goa dengan air yang warnanya berbeda beda dan lain lain.

Setelah mengunjungi semua tempat di lokasi ini kami pun berpamitan pulang kepada penjaga di Leuwi Goong ini, cukup singkat kunjungan ke curug kali ini sekitar pukul 11.30 kami meninggalkan lokasi, lalu pulang ke rumah masing masing.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih