Sabtu, 29 Juli 2017

TRIP TO CURUG SARIDUN SUKAMAKMUR JONGGOL

Sebelumnya saya mendapatkan informasi dari salah seorang teman kalau di Jonggol masih ada curug lagi yaitu Curug Saridun, saya pun lalu search di Instagram dengan #curugsaridun benar saja sudah ada sekitar 6 foto curugnya di Instagram, bertanya tanya lewat Instagram didapatlah informasi letak dari Curug Saridun ini di Kp.Arca Ds.Sukawangi Kec.Sukamakmur Bogor, patokannya sekolah SD Negeri Arca. Saya pun menyiapkan rencana untuk kesana weekend nanti.

Hari Sabtu 29 Juli 2017 saya Pak Sogak dan Supardi memulai berkunjung kesana, sabtu pagi saya dan Supardi langsung berjalan menuju rumah Pak Sogak di Cibarusah Cikarang, sekitar pukul 06.30 kami berdua sampai di rumah Pak Sogak, setelah semua siap kami pun mulai berangkat menuju Curug Saridun.



Jalur yang kami lalui meliputi Cibarusah - Jonggol - Dayeuh – Pasar Sukamakmur – Rawa Gede - Curug Ciherang – Curug Cipamingkis – Curug Cisarua – Curug Arca – SD Negeri Arca – Curug Saridun. Setibanya di Pasar Jonggol kami mengisi perut dahulu dengan memakan nasi uduk dan berbincang bincang dengan warga yang sedang ngopi ngopi disini juga, hasil dari perbincangan itu kami mendapatkan informasi kalau di Gunung Batu ada sebuah curug yang belum di buka buat umum juga namanya Curug Pancaniti, Curug Pancaniti ini terletak di perkebunan kopi warga dan terdiri dari 5 tingkat (titian) dengan setiap tingkatnya ada kolam yang jernih, kalau siang itu banyak monyet yang turun untuk minum di curugnya, nanti kalau sudah di buat jalur dan perizinanannya akan di buka buat umum.

Setelah perut kenyang lalu kami lanjut perjalanan lagi, dari Pasar Jonggol ini kami berbelok ke kanan ke arah Dayeuh/Sukamakmur.



Lurus terus saja mengikuti jalan, kira kira 45 menit nanti bertemu sebuah pertigaan di Pasar Desa Sukamakmur yang jika lurus mengarah ke Citerureup/Sentul, jika ke kiri mengarah ke Gunung Batu/Mekarwangi, lalu kami mengambil ke kiri menuju Gunung Batu/Mekarwangi.



Lurus terus saja mengikuti jalan kira kira 20 menit nanti bertemu pertigaan yang mengarahkan jika ke kiri menuju Gunung Batu/Tanjung Sari dan jika ke kanan menuju Pinus/Mekarwangi, kami mengambil ke kanan menuju Pinus/Mekarwangi.

Dipertengahan jalan kami melihat ada curug baru yaitu Curug Tonjong, di lihat dari bentuknya curug ini cukup pendek, jadi kami meneruskan perjalanan kembali.



Lalu kami melewati plang Rawa Gede, Curug Ciherang, Curug Cipamingkis. Di plang Curug Cisarua kami berhenti dahulu untuk melihat petunjuk jalan yang berpatokan dengan sekolah SD Negeri Arca. Kondisi pagi hari yang sudah mulai turun kabut dan seperti sehabis hujan.


Kami lanjutkan perjalanan kembali, melewati depan Curug Arca, kondisi Curug Arca ini sepertinya ditutup dilihat dari gerbang masuknya di portal kemungkinan ada longsor sehingga curug ini di tutup. Dari Curug Arca ini kami mulai memperhatikan kiri jalan karena letak sekolah SD Negeri Arca ini ada di kiri jalan. Setibanya kami di depan sekolah SD Negeri Arca kami berhenti untuk bertanya kepada ibu ibu yang sedang merapihkan dagangan warungnya, menurut ibu ibu itu untuk ke Curug Saridun di samping sekolahan SD Negeri Arca itu ada belokan ke kiri nah belok aja nanti parkirnya di rumah Pak RW, dan kami pun mengikuti petunjuk jalan dari ibu ibu tadi.




Jalanannya baru di beton sepertinya ingin di buka untuk umum Curug Saridun ini dengan membangun fasilitas penunjang jalanannya, kami mengikuti jalanan beton sampai habis, ya tidak lama sekitar 5 menit dari sekolah SD Negeri Arca tadi ada sebuah masjid dan disitulah rumah Pak RW, tapi sebelumnya kami sempat nyasar terus ke depan sampai perkebunan untungnya ada ibu ibu dan kami bertanya arah ke Curug Saridun, kata ibu ibunya sudah kelewat nanti ada masjid parkir disitu aja di rumah Pak RW, disini juga ada curug lagi namanya Curug Gunung Arca tapi lumayan jauh dan biasanya buat tempat ziarah.




Di rumah ini ada Pak RW lalu kami bertanya kalau ke Curug Saridunnya berapa lama pak, oh sebentar paling 10 menit ikuti jalan setapak aja ke bawah sekitar 200 meter, kemarin juga ada yang kesini dari cileungsi sama dari bogor kota kata Pak RW nya, lalu kami parkirkan motor di samping rumah Pak RW dan mulai berjalan menuju curugnya.



Perjalanan ke Curug Saridun ini melewati lahan pertanian warga, banyak jenis sayuran yang di tanam disini mulai dari wortel, brokoli, kol, tomat dll.




Di sebuah tanah lapang yang cukup bagus pemandangannya kami berheni untuk berfoto dahulu.




Lalu kami lanjutkan perjalanan menuruni bukit mengikuti jalan setapak dan akhirnya kami sampai di depan Curug Saridun ini.





Curug Saridun ini memiliki ketinggian sekitar 10-15 meter dengan kedalaman kolamnya sekitar sepinggang orang dewasa.





Karena masih baru belum terkenal seperti Curug Ciherang dan Curug Cipamingkis, disini masih sepi. Aliran airnya yang sangat deras jadi kami tidak mandi di Curug Saridun ini hanya berfoto foto saja.








Sebagai catatan Curug Saridun ini letaknya di bawah bukit yang diatasnya terdapat pemukiman warga jadi airnya tidak jernih jernih banget tapi masih agak bening (ngga butek) disekitar bawah curugnya juga banyak sampah plastik makanan dan botol minuman dan saran saya karena curug ini masih baru ke depannya agar lebih di jaga lagi kebersihan di sekitar curugnya agar pengunjung pun merasa nyaman, tidak hanya bagi warga setempat tapi bagi pengunjung lain pula kalau ke curug sampahnya jangan di buang begitu saja tapi di buang di tempat yang sudah disediakan atau di bawa pulang buat oleh oleh.hehehehe

Dan kami pun kembali menuju parkiran, sangat menguras tenaga ketika perjalanan balik ke parkiran karena jalurnya terus menanjak menguras cakra yang sempat terisi di curug tadi. Sesampainya di parkiran lalu kami pulang, karena disini belum dikelola jadi masih gratis masuk dan parkirnya tapi kami memberikan uang parkir & masuk seikhlasnya pada Pak RW berbagi rezeki. Karena kondisi masih siang baru pukul 11.30 lalu kami berisitirahat di warung di puncak Kampung Arca ini sambil mengisi perut sejenak dan melihat pemandangan alam disini.

Saya dan Supardi menyempatkan berbelanja sayuran disini, lumayan di gunung pasti masih segar semua sayurannya dan murah murah lagi, baru kali ini abis maen ke curug bawa oleh oleh.hehehe Pada perjalanan pulang kami mampir dahulu ke Gunung Batu, Pak Sogak penasaran sama villa yang lagi ngehits disana, sampai di Gunung Batu langsung disambut dengan hujan deras, lumayan ujan ujan gini ngopi sama makan gorengan di warung.



Setelah hujan reda kami melanjutkan perjalan pulang lewat Gunung Batu Cariu, tanpa sadar kami pun nyasar lewat jalur lain bukan tembus di Cariu, tapi di jalan ini kami menemukan wisata baru yaitu Wisata Tebing Harow ada rumah pohon dan curugnya juga disini.


Jalan yang belum pernah kami lewati ini tembusnya di Jalan Raya Jonggol Cariu, ternyata Jonggol itu luas banget, karena jembatan cibeet masih dalam perbaikan lalu kami lewat bawah jembatannya dengan membayar 3.000/motor. Sesampainya di Pasar Jonggol turun hujan deras alhasil kami hujan hujanan karena tidak membawah jas hujan dan betapa kecewanya kami ketika sampai di Setu Cibitung jalanan kering.hahahaha

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.

Sabtu, 01 Juli 2017

TRIP TO CURUG SADERI, CURUG CIMANGLID & AIR PANAS CIASMARA GUNUNG SALAK BOGOR

Libur panjang Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan segera usai, sebelum menyudahi libur ini dan masuk kerja kembali di hari senin, saya berencana untuk berkunjung ke Curug Saderi yang berada di Kp.Cibeureum Ds.Ciasmara Kec.Pamijahan Gunung Salak Bogor. Rencananya kami akan berangkat hari Sabtu 1 Juli 2017 ke Curug Saderi ini, tetapi Pak Sogak dkk ada touring lain bersama teman temannya ke Curug Mariuk yang ada di Gunung Pancar, akhirnya hanya kami bertiga saja saya Pardi dan Amril yang berangkat ke Curug Saderi.

Sabtu pagi pukul 05.30 kami semua start berangkat, jalur yang kami lalui mulai dari Bekasi – Bantar Gebang – Cileungsi – Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Yasmin/Bubulak – IPB Darmaga – Pertigaan Cemplang – Desa Cibitung - Desa Ciasmara – Air Panas – Curug Saderi. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul kami belok ke kanan ke arah Jl.Raya Bogor.


Lurus terus dari Jl.Raya Bogor nanti ketemu Tol Jagorawi, kami berbelok ke kanan ke arah Darmaga.


Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri ke Terminal Bubulak atau Yasmin (jika lurus ke arah Parung).

Lurus saja sampai mentok lalu kami belok ke kanan ke arah IPB Darmaga Leuwiliang.



Sesampainya di daerah Darmaga sekitar pukul 07.00 kami sejenak mengisi perut dan ngopi dahulu di warung makan, karena kepala saya juga mulai agak pusing karena lapar.hehe





Setelah mengisi amunisi kami melanjukan perjalanan kembali, darisini saya mulai menyalakan GPS sebagai petunjuk jalan, lalu kami bertemu Pertigaan Cibatok (arah ke Gunung Salak Endah), kami masih lurus sedikit lalu bertemu pertigaan cemplang belok ke kiri. Jalanan disini bagus karena jalanan aspal dan banyak juga angkot yang lewat sini, setiap kali ada pertigaan kami terus bertanya kepada warga yang lewat atau sedang duduk di jalan menanyakan arah ke Desa Ciasmara, banyak juga plang petunjuk nantinya di sekitar jalan, intinya ambil jalan yang lurus saja ke arah Ciasmara dan Purabakti.




Sampai juga kami jalanan berbeton/cor coran di Pasar Purabakti dan ada Indomart juga, menurut informasi yang saya baca di internet jika sudah ada di Pasar Purabakti artinya kita sudah kelewat sedikit gang menuju Desa Wisata Ciasmara. Akhirnya kami putar balik sedikit lalu berbelok ke Desa Wisata Ciasmara.
Jalur pun berubah menjadi jalanan bebatuan dimana kami harus menyeimbangkan kondisi motor agar tidak terpeleset. Disini pun banyak sekali pertigaan dan sering kali kami terus bertanya kepada warga ke arah mana untuk menuju Curug Saderi.







Pada perjalanan menuju Curug Saderi ada sebuah plang atau jalan yang menuju ke Air Panas, nanti setelah dari Curug Saderi kami akan kunjungi Wisata Air Panas Ciasmara ini. 



Pukul 08.00 kami pun tiba di pintu masuk dari Curug Saderi, belum ada pengunjung yang datang, baru kami bertiga, kami pun berbincang bincang sejenak dengan salah satu warga yang sedang membangun area Curug Saderi ini. Tiket masuk di Curug Saderi ini sangat murah hanya 3.000/orang dan parkir 2.500/motor, sebagai tambahan untuk ke Curug Saderi ini tidak bisa dilalui oleh mobil, kalau pakai mobil hanya bisa sampai jembatan kecil di bawah selanjutnya cukup jauh berjalan sampai ke pintu masuk Curug Saderi.



Lalu kami lanjut treking ke Curug Saderi sekitar 15 menit menurut warga tadi, jalurnya pun sudah di buat jadi tidak akan nyasar di tengah hutan.







Setelah 15 menit treking akhirnya kami sampai di Curug Saderi, Curug Saderi ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter dengan arusnya yang deras jika berada dibawahnya dan kedalaman sekitar dada dengan air yang sangat jernih.





Mengakhiri mandi mandi di Curug Saderi kami makan makan kue sisa lebaran kemarin, lumayan biar tidak kelaparan di tengah hutan.hehe


Pukul 10.30 kami kembali ke parkiran motor tadi untuk berendam kembali di sekitar bendungan, kedalamanya antara perut sampai dada, disini pun bisa berenang berenang kecil.




Hari pun mulai agak siang dan mulai ada pengunjung lain yang datang, kami pun menyudahi kunjungan di Curug Saderi ini dan menuju Air Panas Ciasmara yang ada di jalur sebelumnya. Jalur menuju Air Panas Ciamara ini pun sudah di beton dengan jalur naik ke atas, tidak lama kami tiba di Pintu Masuk Air Panas Ciasmara, tiket masuknya hanya 2.000/orang.


Disini kami sejenak mengisi perut dahulu karena hari juga sudah siang dengan memesan mie rebus dan kopi. Warga disini sangat ramah, kami malah di suruh untuk istirahat di dalam villa, jika berlibur rombongan kesini lebih enaknya menginap di villa ini jadi ada waktu untuk istirahat. Kami pun berbincang bincang dengan warga yang mengelola villa ini, menurutnya disini ada 2 curug yaitu Curug Cimanglid dan Curug Cijambe dan 2 kolam air hangat, jadi yang satu milik pemerintah desa dan satunya lagi milik warga sini. Lalu saya pun bertanya tentang Curug Cikawah, menurutnya Curug Cikawah cukup jauh sekitar 2 jam perjalanan, kalau untuk warga sini biasanya hanya 1 jam perjalanan jadi kalau mau ke Curug Cikawah harus datang pagi, di Curug Cikawah juga ada curug curug lain seperti Curug Gleweran dan Curug Tonjong.



Setelah mengisi perut dan shalat dzuhur kami bertiga mulai menelusuri kedua curug yang disebutkan tadi (Curug Cimanglid dan Curug Cijambe).



Sama seperti perjalanan ke Curug Saderi tadi, untuk menuju ke curug yang ada di Air Panas Ciasmara ini hanya 15 menit pula kami tiba di depan curugnya, mungkin ini namanya Curug Cimanglid, ketinggian Curug Cimanglid ini sekitar 15 meter dengan tidak ada kolam dibawahnya.



Terlihat dai kejauhan ada sebuah tempat yang terus berasap, karena rasa penasaran saya belum menemukan curug yang satunya lagi lalu kami datangi tempat yang berasap tersebut.


Setelah di dekati ternyata yang berasap ini adalah sumber air panas, sumber air panas ini seperti gundukan tetapi tidak perlu khawatir karena gundukan ini sangat keras seperti batu jadi aman untuk menaikinya. Mungkin akan matang jika kita merebus telur di sumber air panas ini karena sangat ngebul.



Karena waktu pun sudah pukul 14.00 kami sudahi kunjungan di sumber air panas ini dan kembali ke parkiran. Sesampainya diparkiran kami sejenak ngemil ngemil di warung untuk menambah tenaga, pukul 14.30 kami mulai berjalan pulang kembali ke Bekasi.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.