Senin, 30 Mei 2016

TRIP TO CURUG YASMIN DAN CURUG CIMARIJAN GUNUNG PANCAR BOGOR

Perjalanan saya kali ini ingin menuju sebuah curug yang mungkin jarang orang kunjungi karena belum ada artikel tentang curug ini di internet, curug ini adalah Curug Yasmin dan Curug Cimarijan yang berada di Gunung Pancar Sentul Bogor, kedua curug ini masih satu lokasi. Rencana saya ingin berangkat hari Sabtu 28 Mei 2016 tetapi saat itu saya kontek teman teman saya tidak ada yang bisa berangkat karena banyak keperluan. Hari Minggu saya kontek Ardi, dia pas libur hari Senennya, lalu kami sepakat untuk berangkat hari Senen 30 Mei 2016 nanti. Minggu malam si Ardi ngabarin kalau hari Senen ada pesanan LCD dia mau datang, akhirnya batal dia berangkat ke curug. Senen pagi saya mikir mikir terus berangkat apa ngga ya berangkat apa ngga ya, ah berangkat aja dah biarin dewekan ge bismillah ja.

Jam 09.30 saya pun berangkat sendirian dari rumah saya di Tambun, jalur yang saya lalui meliputi Bekasi - Bantar Gebang - Cileungsi - Gn.Putri - Citereup - Sentul - Babakan Madang - Jungle Land - Gunung Pancar. Jalanan di Bantar Gebang sedang di cor jadi lumayan macet, lalu jalanan Citereup Sentul wah parah jalananya rusak mungkin karena pas hujan terjadi banjir disini jadi terkikis aspalnya, sampai di Jungle Land saya naik ke atas ke arah Gunung Pancar, sesaat ada pertigaan lalu saya belok ke kiri ke kawasan curugnya (kanan ke pemandian air hangat Gn.Pancar). Ada sebuah curug baru disini ada di kanan jalan namanya Curug Tonjong dan teman temannya.



Lalu semakin jalan masuk ke dalam ada Curug Handeleum di kiri jalan, lalu ada curug baru lagi namanya Curug Bunga dengan plang nama kecil sekali sebesar kertas A4 di kanan jalan, lalu Curug Putri Kencana, barulah Curug Yasmin dan Curug Cimarijan yang saya tuju.



Saya sempat bingung dimana pintu masuk ke arah curugnya karena arah plangnya lurus jadi saya ikuti lurus eh malah udah sampe Curug Leuwi Hejo aja, akhirnya saya putar balik dan masuk ke gang yang berada tepat di depan spanduk Curug Yasmin dan Curug Cimarijan. Perjalanan ke atasnya lumayan sulit karena masih batu bongkahan besar pas di tanjakan, motor saya pun agak ngeden naiknya. Lalu ada sebuah tanah lapang, emmm pikir saya mungkin ini parkirannya ya tapi ko sepi banget tidak ada penjaga.




Saya tiba di parkiran pukul 11.30, lalu saya parkir aja dah motor disini bismillah aja aman, dari parkiran sudah terlihat sebuah curug di atas, mungkin ini Curug Yasmin namanya.



Saya naik tracking ke atas, jalurnya cukup mudah walaupun nanjak hanya sebentar sudah mau sampai ke curugnya.



Pemandangan dari atas sini juga lumayan indah juga, cocok buat bersantai. Saya pun mengeluarkan tripod lalu berfoto di taman Curug Yasmin.




Curug ini sebenarnya indah terlihat dari lingkungan sekitar curug yang sangat terawat dan banyak taman tamannya. Curug Yasmin ini memiliki ketinggian sekitar 14 meter dengan kolam yang cukup luas di bawahnya mungkin kedalaman kolamnya sekitar 1 meter.





Di sekitar curug juga sudah disediakan berbagai fasilitas seperti bangku, kamar ganti, saung dan warung.





Setelah puas menikmati keindahan Curug Yasmin saya pun turun kembali ke parkiran, tapi saya masih kepikiran dengan curug satunya lagi Curug Cimarijan ada dimana ya lokasinya. Pas sampai parkiran ada seorang bapak bapak yang sedang mencari rumput untuk makan kelinci, lalu saya hampiri dan bertanya kepada beliau. Pak kalau curug satunya lagi ke arah mana ya, owh aa mau ke curug, kesana a dekat tapi jalurnya susah. Lalu bapak bapak itu pun mengantarkan saya ke curug satunya lagi Curug Cimarijan. Hanya berdua doang saya tracking ke Curug Cimarijan, lumayan sulit jalurnya karena masih rerumputan tinggi dan hutan lebat banyak cabang dan belum di babatin rumputnya, wah kalau saya sendirian kesini pasti bakalan balik lagi takut kesasar, untung ada bapaknya. Patokannya pokoknya di setiap ada cabang pertigaan ambil arah kiri aja terus.







Setelah tracking sekitar 15 menit akhirnya kami sampai di Curug Cimarijan.



Untuk menuju ke Curug Cimarijan saya harus turun ke bawah, lumayan licin juga karena tangganya masih berupa batu yang di buat tangga.



Dibawah Curug Cimarijan ada sebuah kolam sekitar 1-2 meter kayaknya kedalamnya.



Curug Cimarijan ini memiliki 3 buah tingkatan, ya cukup unik juga karena jarang ada curug yang bertingkat. Setiap tingkatan memiliki ketinggian sekitar 4-8 meter.




Setelah melihat Curug Cimarijan, saya dan bapak bapak itu pun kembali lagi ke parkiran, sesampainya di parkiran saya kasih 20rb bapak bapak tadi sebagai jasa memandu saya. Dan saya pun pulang dari Curug Yasmin dan Curug Cimarijan. Masih di jalanan Gunung Pancar tepatnya sesudah Curug Yasmin dan Curug Cimarijan ada sebuah curug baru disini di kiri jalan namanya Curug Ciranji, Leuwi Tangga, Curug Leuwiguna dan Cimalahpar.




Cocok kayaknya buat referensi nanti suatu saat kesini, setelah Curug Ciranji tadi barulah Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong, saya berhenti di mushola di depan Curug Leuwi Hejo untuk shalat dzuhur terlebih dahulu karena sudah jam 1 siang, agar nyaman saat perjalanan pulang nanti. Setelah selesai shalat dzuhur saya melanjutkan perjalanan pulang melewati jalur Cibadak – Tajur – Citereup. Setelah melewati Curug Leuwi Hejo ada Curug Cakrawardana, lalu setelah Curug Cakrawardana ada sebuah pertigaan yang jika ke kanan (Curug Kembar Cibereum), jika ke kiri (Citereup/Jonggol Sukamakmur), lalu saya ambil jalur ke kiri ke arah Citereup/Jonggol Sukamakmur.



Tidak lama ada pertigaan lagi yang jika ke kanan (Jonggol Sukamakmur), jika ke kiri (Tajur Citereup), saya ambil yang ke kiri arah Citereup. Di sekitar jalur Cibadak Tajur ini ada sebuah curug yang namanya Curug Sagara Herang, ada 3 buah curug dalam satu lokasi ini terlihat dari foto yang ada pada spanduk yang berada di kanan jalan.



Akhirnya saya tembus di Pasar Citereup, perjalanan dari Curug Yasmin ke Pasar Citereup ini cukup singkat hanya 30 menit, lebih jauh dibandingkan jika lewat jalur Babakan Madang Sentul. Dari Pasar Citereup saya ambil lawan arah menuju Gunung Putri lalu sampai di Cileungsi saya lewat jalur Setu karena di Bantar Gebang sedang ada pengecoran pasti macet. Akhirnya saya tiba di rumah saya di Tambun pukul 15.00.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.

Kamis, 05 Mei 2016

TRIP TO CURUG CAKRAWARDANA GUNUNG PANCAR BOGOR

Long Weekend pun tiba, kamis sampai minggu (5-8 Mei 2016) karena peringatan Kenaikan Isa Al Masih dan Isra Mi’raj, semua orang pasti memanfaatkan libur panjang ini dengan berlibur ke tempat wisata. Saya pun ingin sekali berkunjung lagi ke curug, kamis pagi saya masih bingung mau ke curug mana ya antara Curug Cipurut yang ada di Purwakarta apa Curug Cakrawardana yang ada di Sentul. Saya pun mengontek teman saya Irfan untuk mengajaknya ke curug tapi dia lagi cidera abis maen badminton, akhirnya saya ajak aja si Pardi lalu akhirnya dia mau. Pukul 09.00 saya samper ke rumahnya di Kampung Jejalen Tambun, semua peralatan sudah siap lalu kami berdua pun jalan menuju Curug Cakrawardana di Gunung Pancar Bogor.

Sepanjang perjalanan dari Tambun sampai Terminal Bekasi luar biasa macetnya ngga putus itu mobil ngantrinya gila, mungkin orang orang yang ingin berlibur ke daerah Bandung lalu terjebak macet di tol akhirnya keluar dari tol dan lewat jalur biasa tetapi malah macet juga, mungkin karena ada pengecoran di Pasar Induk Cibitung alhasil jadi macet panjang kaya gini. Kami berdua mah selow selow aja soalnya jalur sebaliknya malah lancar tanpa macet sedikitpun. Kami melalui jalur Tambun – Bekasi – Bantar Gebang – Cileungsi – Citereup. Sesampainya di Pasar Citereup kami berbelok kiri masuk ke arah pasar yang nanti tembus di Tajur, saya ingin mencoba jalur ini karena kalau lewat Babakan Madang pasti macet karena banyak orang yang mau berwisata di daerah Sentul dan Gunung Pancar atau mau ke Puncak melewati jalur alternatif Bukit Pelangi.




Kami mengikuti GPS pada Google Map yang mengarah terus lurus menuju daerah Cibadak, sesampainya di Tajur nanti banyak plang petunjuk, kami terus mengamati plang petunjuk yang mengarahkan ke Sukamakmur Jonggol karena nanti pasti bertemu 4 buah pertigaan kalau tidak salah.



Di tengah perjalanan yang sudah masuk daerah Cibadak ada curug baru disini di kiri jalan namanya Curug Sagara Herang, ada 3 buah curug pada lokasi Curug Sagara Herang ini.



Tidak lama sekitar 3 KM dari plang Curug Sagara Herang pertama tadi ternyata ada plang Curug Sagara Herang lagi tepat di jalur menanjak, mungkin ini pintu masuk kedua dari curugnya, tapi lumayan jauh juga ya jaraknya apa jalurnya itu melingkar/memutar. Ya sudahlah kami lanjutkan lagi perjalanan kembali, lalu ada plang petunjuk lagi yang jika ke kiri (Sukamakmur Jonggol) jika ke kanan (Babakan Madang Sentul), kami ambil ke arah kanan.



Tidak lama ada pertigaan lagi yang jika ke kiri (Loji Cibereum) ke kanan ke (Babakan Madang Sentul), kami ambil yang ke kanan ke arah Babakan Madang Sentul.



Tidak lama sekitar 500 meter dari pertigaan tadi kami sampai di pintu gerbang Curug Cakrawardana, dari sini ternyata bisa juga jika ingin ke Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong, jalur alternatif kedua, masuk di gerbang masuk Curug Cakrawardana ini dikenakan biaya 5.000/motor.



Perjalanan dari gerbang masuk tadi tidak begitu lama, ada sebuah pertigaan dengan jembatan yang mengarahkan ke kanan menuju Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong, sedangkan Curug Cakrawardana lurus dan langsung tiba di parkiran.



Sampailah kami berdua di parkiran Curug Cakrawardana pada pukul 11.30, luas juga parkirannya, seorang petugas menghampiri kami dan memberi tiket masuknya yang di total 25.000.




Setelah mempersiapkan peralatan lalu kami mulai memasuki kawasan Curug Cakrawardana, dari jalan memasukinya saja sudah indah banget viewnya dengan aneka saung saung yang tersusun rapih di atas.




Satu persatu anak tangga kami naiki, terlihat begitu lengkapnya fasilitas yang ada disini mulai dari warung, mushola, kamar ganti, saung, gazebo, tempat pertemuan dll, cocok banget buat ngadain acara.







Akhirnya sampai juga kami berdua di depan Curug Cakrawardana, curug ini seperti curug buatan, dengan kedalaman kolamnya sekitar 1-2 meter, karena perut kami berdua sudah lapar lalu kami memesan mie rebus di warung yang ada di samping curugnya, sambil menunggu mie rebus matang saya memfoto foto lingkungan yang ada di sekitaran Curug Cakrawardana ini.







Setelah mie rebus matang yang kami pesan matang, kami mengisi perut dahulu sebelum nyebur dan main main air di curugnya. Berasa kenyang sudah perut akhirnya kami nyebur dan main air di Curug Cakrawardana, tidak lama kemudian banyak juga pengunjung yang mulai datang untuk menikmati suasana di Curug Cakrawardana ini.






Setelah puas mandi mandi di Curug Cakrawardana, pukul 13.30 kami sudahi dan berganti pakaian kemudian shalat dzuhur sebentar lalu kembali pulang ke Bekasi, agar sampai Bekasi nanti suasana masih sore.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.