Jumat, 03 April 2015

TRIP TO PUNCAK GUNUNG SANGGABUANA KARAWANG

Setelah kelulusan/wisudaan saya pada 1 April 2015 lalu, tanggal 2 Aprilnya saya dan Sandi berkunjung ke rumah Niko yang berada di Gobang/Sukawangi Tambun Utara, lalu kami mengunjungi Candi Jiwa yang berada di Karawang yang letaknya hanya 30 menit dari rumah Niko. Sorenya sesudah kami mengunjungi Candi Jiwa, kami kongkoh kongkoh di teras depan rumah Niko, nah disitu terjadi pembicaraan untuk berkunjung ke Puncak Sanggabuana di Karawang, kata si Cilik mah ada curugnya disono jadi saya semangat untuk mengunjunginya, rencananya besoknya hari jumat tanggal 3 April 2015 kami akan kesana, Sandi kami ajakin ikut tetapi tidak mau karena terbatas dana.

Saya di suruh menginap di rumah Niko, tapi saya menunggu saja besok di Lampu Merah Cibitung lalu menitipkan motor si penitipan dsitu. Besoknya pagi pagi sekali pukul 06.00 saya sudah berangkat dari rumah saya di Kampung Bulu Tambun, sedangkan si Niko, Cilik dkk menunggu di Lampu Merah Cibitung nanti menggunakan mobil. Pukul 07.00 saya pun sudah tiba di depan tempat penitipan motor di Lampu Merah Cibitung dan segera menitipkan motor disitu, menunggu datangnya Niko dan Cilik saya duduk di depan tempat penitipan sambil ditemani para karyawan yang sedang menunggu mobil jemputan untuk berangkat kerja. Pukul 07.30 Niko dan Cilik pun datang dengan mobil Xenia Putih, banyak juga temanya yang ikut ada 7 orang seperti si Jombi, Yanto dll, lalu saya duduk di bangku depan sambil nemenin si Cilik nyupir.

Kami memalui jalur Cibitung – Cikarang – Tanjung Pura – Tol Karawang Barat – Loji, karena jika lewat jalur kalimalang jembatannya masih bolong bolong jadi tidak bisa dilalui mobil. Sesampainya di pintu gerbang Gunung Sanggabuana, saya kira mau bayar tiket masuk yang 5.000/orang, tapi si Cilik yang pakaiannya kaya ABRI Cuma di klaksonin aja penjaganya lalu kami semua langsung boleh lewat, mungkin menurut penjaganya ini rombongan ABRI yang pada mau latihan di Gunung Sanggabuana karena ada Markas ABRI disini.hahaha

Pukul 10.00 kami sampai di parkiran Gunung Sanggabuana dan memarkirkan mobil di dekat warung, lalu kami semua mulai tracking ke Puncak Sanggabuana. Jalur tracking ke Puncak Sanggabuana itu yang ke arah kanan (ke kiri menuju Curug Cigentis) melewati perkampungan penduduk.




Menyelusuri aliran sungai yang jernih.




Sudah 1 jam kami berjalan, sangat melelahkan sekali karena jalurnya itu jarang sekali yang datar apalagi menurun, kebanyakan naik ke atas. Kata si Jombi ini belum setengah perjalanan dre, pertengahannya nanti ada warung sama Pancuran Kahuripan, buseet dah udah payah ne kaki. Setelah 2 jam kami berjalan baru sampai di tengah warung, kami pun melepas lelah dengan minum minum dan makan mie sejenak, disamping warung ada Pancuran Kahuripan, disini banyak pengunjung yang mandi katanya biar awet muda, saya cukup kecewa disini karena di tengah hutan yang lebat masih ada aja sampah yang betebaran, mungkin ini dari para pengunjung yang melepas lelah di warung lalu sampahnya di buang begitu saja.

Setelah kenyang kami semua melanjutkan perjalanan lagi, tracknya semakin sulit nanjak terus dengan berpegangan akar pohon, karena habis hujan jalanan menjadi licin, sesekali kami berisitirahat terus di tengah perjalanan karena kecapean.



Di tengah tengah hutan ada sebuah bangunan berdiri dan ada seseorang didalamnya yang sedang berdoa, ternyata bangunan ini didalamnya ada makomnya, iseng bener di tengah hutan gini ada makom keramat dah gitu itu orang sendirian lagi di dalem.

Kami pun melanjutkan perjalanan lagi ke atas, jalanana itu seperti memutar, lalu kami bertemu sebuah pertigaan di tengah hutan, karena si Cilik udah pernah kesini jadi kami ambil yang lurus, kalau belok itu menuju ke Pancuran lain katanya. Setelah 5 jam berjalan akhirnya sampai juga kami semua di Puncak Sanggabuana, cuaca sudah gelap kayaknya mau turun hujan sebentar lagi.





Kami pun masuk ke salah satu warung yang dekat dengan jalur kedatangan tadi dan memesan mie untuk mengisi perut yang lapar. Malam pun tiba, ada seseorang yang sudah sering kesini ternyata tujuan orang kesini adalah untuk ziarah/tawasulan di makom makom yang ada di sekitaran Puncak Sangabuana ini. Tidak lama berselang ada lagi pengunjung yang datang, buset dah jam 7 malam berani banget mendaki salut saya.

Karena disini belum ada listrik maka penerangan yang digunakan yaitu menggunakan Genset, saya pun bergantian untuk mencharger HP yang sudah drop, malam hari kami lalui dengan bercerita dan bermain catur dengan pemilih warung, dinginnya malam membuat saya tidak bisa tidur, tangan sama kaki terasa kaya masuk Freezer, dinginnya minta ampun. Si Niko pea banget lagi tengah malem jam 2 kepingin berak, buset dah di Puncak Gunung pingin berak tu bocah ya kebanyakan makan kayaknya, berbekal air sebotol dan senter yag saya bawa, si Niko pun berak di belakang warung.hahaha

Pagi pun datang, sejuk banget suasana pagi di Puncak Sanggabuana ini, banyak juga warung warung di Puncak Sanggabuana ini.






Disekitaran warung juga banyak sekali makom makom tua, makom makom yang sudah ada bangunannnya itu makom yang sering banyak orang tawasulan, hanya beberapa saja yang saya foto, masih banyak makom makom yang penempatannya itu mempunyai arti.




Makom eyang sapu jagad.



Kami semua menikmati indah dan sejuknya suasana pagi hari di Puncak Sanggabuana.






Siangnya kami memutuskan pamit kepada pemillik warung dan kembali turun ke bawah, sesampainya di Pancuran Kahuripan kami mandi satu persatu di pancuran itu untuk menyegarkan badan setelah berjalan. Saya cukup kaget ternyata ada bule yang sedang naik ke Puncak Sanggabuana, wah dah terkenal kayaknya ne gunung sampai ada bule yang naik ke puncaknya.

Lanjut lagi kami berjalan turun ke bawah cukup melelahkan juga padahal cuma menuru doang jalannya, akhirnya sampai juga kami semua di parkiran, sejenak mengisi perut lalu kami bergegas pulang. Sepanjang perjalanan pulang saya tidur pules di mobil sampai Cibitung.hehehe

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.