Sabtu, 28 Januari 2017

TRIP TO CURUG CITAMBUR PASIR KUDA CIANJUR

3 hari sebelum gajian tiba, kami telah merencanakan untuk pergi ke Curug Citambur yang berada di Ds.Karangjaya Kec.Pasirkuda Cianjur Selatan, saya, Pardi dan Pak Sogak rencananya akan berangkat hari Sabtu 28 Januari 2017 agar ada waktu satu hari untuk istirahat. Jumat malam selepas pulang kerja saya langsung menuju ke rumah Pardi untuk menginap disana karena jika tidak menginap pasti si Pardi bangun siang, sedangkan Pak Sogak janjian menunggu di pom bensin jonggol esok harinya.


Malamnya tanpa di duga duga ada musibah, mamangnya Pardi meninggal dunia yang akhirnya Pardi tidak bisa ikut ke Curug Citambur esoknya, saya pun mengabari Pak Sogak jika nanti berangkatnya hanya berdua doang. Sehabis shalat subuh saya berangkat ke rumah Pak Sogak yang berada di Perumahan Cibarusah Cikarang (Tambun – Kawasan MM2100 – Kawasan EJIP – Cibarusah), pukul 05.45 saya tiba di rumah Pak Sogak dan persiapan untuk berangkat mulai dari pakaian, jas hujan dll. Akhirnya pukul 06.30 kami berdua bergegas berangkat agar sampai disana tidak terlalu sore, jalur yang kami lalui untuk menuju Curug Citambur ini yang perbatasan dengan Bandung dan Sukabumi diantaranya Cibarusah – Jonggol – Cariu – Cikalong – Cianjur – Cilaku – Cibeber – Pagelaran – Pasir Kuda - Curug Citambur.



Kami berdua lewat jalur Cianjur yang lancar alias jalur gunung, bisa juga melewati Bandung kata temen saya yang udah kesana juga. Sesampainya di daerah Cikalong Cianjur sekitar jam 07.30 kami istirahat sejenak untuk mengisi perut dengan memakan bubur ayam di pinggir jalan. Setelah kenyang dan bensin sudah di isi juga, kami lanjutkan kembali perjalanan, dari sini kami berpatokan ambil jalur Cianjur terus.



Tidak lama berjalan dari menyantap bubur ayam tadi, ternyata tas kami tertinggal di warung dan akhirnya kami kembali lagi ke tukang bubur tadi berharap mudah mudahan tasnya masih ada. Alhamdulillah tas kami masih tergeletak di atas meja, kami pun melanjutkan kembali perjalanan yang tertunda. Sesampainya di daerah Cibeber jalannya hanya tinggal lurus saja melewati beberapa pegunungan dan perkebunan teh berkali kali dengan kondisi jalan ada yang rusak ada juga aspal halus, cocok buat foto foto di perkebunan teh ini, kami pun tidak lupa sebelum masuk ke jalan Cibeber ini mengisi bensin full karena akan masuk ke jalur gunung yang minim pom bensin.

Pukul 10.30 kami tiba di pom bensin Pagelaran, darisini sudah dekat sekali plang untuk ke Curug Citambur, benar saja hanya berjalan sekitar 5 menit dari pom bensin Pagelaran terdapat plang di kiri jalan yang menandakan jalur ke Curug Citambur sekitar 17 KM masuk ke dalam, darisini juga bisa tembus ke Ciwidew Bandung.



Jalur menuju Curug Citambur ini cukup sulit juga karena rata rata menanjak dan tidak rata jalannya. Hanya sedikit orang yang mau berkunjung ke Curug Citambur melalui jalur ini terlihat dari pas kami masuk jarang motor yang bukan daerah sini lalu lalang, sepertinya lebih banyak masuk melalui jalur Bandung karena jalannya rata. Banyak sekali pemandangan yang indah di perjalanan ini serta banyak curug curug berjejer di bukit bukit, sekitar 45 menit kami berjalan akhirnya sampai juga kami di depan gerbang masuk Curug Citambur.



Masuk ke Curug Citambur ini bisa terbilang terjangkau cukup 7.000/orang dan parkir 3.000/motor, setelah gerbang masuk terdapat sebuah danau yang cukup luas yang bisa dipakai untuk bermain perahu atau hanya sekedar duduk santai menikmati alam. Tidak lama dari gerbang masuk kami sampai diparkiran lalu sejenak ngopi ngopi dulu di warung karena langsung turun hujan deras.



Area parkir Curug Citambur ini sangat dijaga terlihat dari banyaknya tanaman hias di sekitar jalan dan lingkungannya, hijau membuat mata jadi adem, fasilitasnya juga lengkap mulai dari warung, mushola, kamar ganti dll.





Setelah ngopi ngopi dan hujan sudah berhenti, kami pun menuju curugnya yang cukup dekat, sudah lumayan banyak pengunjung yang berada di Curug Citambur ini. Curug Citambur ini memiliki ketinggian sekitar 100 meter dengan aliran air yang sangat deras sangat tidak memungkinkan bagi siapa saja yang ingin mandi di bawahnya.

Disekitar deretan bukit bukit Curug Citambur ini juga banyak sekali ditemukan curug curug yang sama tingginya dengan Curug Citambur akan tetapi dengan aliran air yang kecil, sayangnya curug curug ini belum di buka untuk umum semua, akan sangat bagus jika di buka uuntuk umum sehingga menambah beberapa macam curug yang bisa di kunjungi di area ini. 



Beberapa spot bagus untuk di potret.


Dari bagian bawah ini terlihat dua tingkatan dari Curug Citambur.


Waktu pun tak terasa berlalu sudah menunjukkan pukul 14.00 dan kami harus segera pulang agar tidak terlalu larut malam sampai di rumah.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.


Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.