Kamis, 24 Desember 2015

TRIP TO CURUG CIBENGANG GUNUNG BATU JONGGOL

Bete di rumah terus jadi kepikiran buat saya untuk jalan lagi ke curug, dari hari senin kepikiran hari apa ya yang pas buat bolang sedangkan hari selasa rabu lagi sibuk sibuknya di rumah, liat tanggalan sepertinya hari kamis 24 dan jumat 25 Desember 2015 tanggal merah karena ada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan hari natal, jadi lah saya menghubungi teman saya Pardi agar hari kamis bisa bolang dan mengajak teman teman musholanya, pada hari kamisnya hanya kita berdua saja yang jalan karena teman teman musholanya sedang bokek berat.hehehe

Curug yang ingin kami tuju yaitu Curug Cibengang yang berada di dua wilayah yaitu Cariu dan Jonggol, karena sebelumnya saya sudah pernah datang ke Gunung Batu jadi saya sudah tahu jalurnya, saat itu saya belum mendengar kalau disitu ada curug, lalu setelah sekian lama searching di internet akhirnya nemu juga nama curugnya. Kami berdua berangkat dari Bekasi pukul 08.30, jalur yang kami lalui yaitu Bekasi - Cibitung - Kawasan MM2100 - Kawasan EJIP - Cibarusah - Jonggol - Cariu. Sebenarnya bisa juga lewat jalur Jonggol Sukamakmur atau lebih di kenal Hutan Pinus, tapi dari kunjungan saya pertama ke Gunung Batu, jalur yang saya lalui melalui Cariu. Selepas dari perempatan Loji - Cariu sekitar 10 menit ada perempatan kecil  dengan 2 buah plang petunjuk yang mengarahkan ke kanan ke arah Gunung Batu/Puncak 2, karena bahan bakar motor sudah sedikit, kami lurus ke depan sedikit dari perempatan itu ada sebuah pom dan kami mengisi bahan bakar agar aman di jalan.

Lanjut kami berbelok ke plang menuju Gunung Batu/Puncak 2, jalanan masih aspal alus lurus belum ada pertigaan atau perempatan, selama perjalanan disini saya heran ko sepi sekali ya tidak ada lalu lalang motor yang ingin berkunjung kesini, biasanya kalau hari libur banyak orang yang berwisata. Setelah 15 menit berjalan terlihat sebuah view pemandangan Gunung Batu dari jauh, kami pun berhenti sesaat untuk berfoto foto disini.






Setelah selesai berfoto kami lanjut perjalanan, nah ketemulah sebuah pertigaan yang jika ke kanan itu menuju Gunung Batu/Puncak 2 - Sukamakmur, jika ke kiri menuju Tanjungsari - Cianjur. Kami ambil ke arah kanan, dari sini jalanan aspal yang tadinya alus berubah menjadi berlubang lubang sehingga laju motor pun tidak terlalu cepat.



Di perjalanan ini kami temui sebuah kecelakaan sepeda motor, mungkin salah satu motor ngebut atau terkena lubang aspal sehingga oleng dan menabrak motor lain, kami melihat seorang ibu ibu yang berdarah kepalanya sedang di bantu oleh warga sekitar yang lewat, saya si pingin berenti melihat atau membantu tapi si Pardi alergi ama darah, jadinya lanjut lagi dah perjalanan.hehehe

Sesaat berjalan lalu kami bertemu pertigaan lagi yang jika ke kanan menuju ke Cariu dan jika ke kiri menuju ke Gunung Batu Sukamakmur, kami mengambil ke arah kiri dan melanjutkan perjalanan.



Jalanan disini kembali aspal halus dengan lintasan turunan tajam dan berbelok belok jadi kami harus hati hati, terlihat juga dari dekat penampakan dari Gunung Batu.



Akhirnya ini adalah plang petunjuk akhir yang jika lurus menuju ke Gunung Batu 3 dan jika ke kanan menuju ke Gunung Batu 1,2 – Sukamakmur.



Wah jalanan disini sudah di aspal padahal pas pertama saya kesini masih batu batu dan tanah, terlihat dari aspalnya masih baru. Sampailah kami di depan Gunung Batu pukul 11.00 lalu kami mengabadikan dengan berfoto foto sejenak, karena sepi jadi tidak banyak motor yang lalu lalang disini.





Karena saya belum mengetahui persis dimana lokasi Curug Cibengang, dari artikel artikel yang saya baca awalnya saya berpatokannya di Gunung Batu ini, dari sini saya bertanya pada petugas di pintu masuk Gunung Batu untuk mengetahui dimana lokasi Curug Cibengang, menurut petugasnya Curug Cibengang itu arahnya ke Gunung Batu 3 nanti ada petunjuknya di jalan. Kami lalu berbalik turun ke bawah dan menuju ke Gunung Batu 3, benar sekali tidak lama kami menemukan plang petunjuk, tapi sayangnya plang petunjuk ini sangat kecil jadi samar samar dari jauh, hati hati kelewat kalau mau kesini.



Dari sini kami menelusuri, jalanan masih bebatuan yang sudah di susun tapi tetap saja membuat perut terkocok, sekitar 10 menit sampai lah kami di area persawahan yang dikelilingi bukit yang merupakan pintu masuk dari Curug Cibengang. HTM ke Curug Cibengang sebesar 15.000 sudah termasuk parkir.



Lalu petugas mengarahkan kepada kami untuk menuju ke Curug Cibengang ikuti saja jalanan persawahan lalu ke arah saung merah yang ada di atas bukit nanti ada pertigaan ambil kanan jangan lurus, dari situ sudah dekat.



Selama perjalanan pemandangan disini sangat indah, persawahan yang di kelilingi bukit bukit, dari sini juga terlihat view yang indah dari Gunung Batu.




Benar saja dari pertigaan ke kanan sudah sampailah kami di Curug Cibengang, sayangnya air dari curug ini butek tidak bening, tapi tidak apa apa lah yang penting puas. Curug Cibengang memiliki 5 buah tingkatan, yang setiap tingkatannya memiliki air terjun dan kolam yang berbeda beda. Curug Cibengang tingkat pertama memiliki ketinggian sekitar 7 meter dengan kolam sekitar paha orang dewasa.




Dari Curug Cibengang tingkat pertama, kami naik ke tingkat kedua. Di tingkat kedua model air terjunnya ada dua berdempetan dengan ketinggian sekitar 5 meter dan kolam yang sangat dangkal.




Naik lagi ke atas ke tingkat ketiganya, model curug di tingkat ketiga ini juga ada dua tapi berjauhan tidak dempet dengan ketinggian sekitar 7 meter dan kolam yang sangat dangkal juga.




Dari tingkat ketiga kami melihat ada orang di atasnya lagi, lalu kami pun naik ke atasnya yaitu ke tingkat keempat dari Curug Cibengang ini. Curug Cibengang tingkat keempat memiliki ketinggian sekitar 7 meter dengan kedalaman seperut orang dewasa.




Kami penasaran apakah di atas curug tingkat keempat ini ada curug lagi, lalu kami ke atas lagi ternyata tidak ada curug lagi tapi ada sebuah kolam yang dalamnya sekitar dada orang dewasa, nah disini kami nyebur di temani juga orang orang pengunjung lain yang ikut gabung mandi disini.




Setelah puas melihat keindahan serta menikmati air di Curug Cibengang, kami pun menuruni satu persatu tingkat curugnya untuk menuju ke bawah dan kembali ke parkiran. Saran saya apabila ingin mandi di Curug Cibengang sediakan sarung dari rumah untuk berganti pakaian basah ke pakaian kering, karena belum ada kamar ganti di sekitar curugnya.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.