Sabtu, 31 Maret 2018

TRIP TO CURUG DENDENG TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO CIPANAS CIANJUR


Libur panjang long weekend ini harus dimanfaatkan untuk mengexplore wisata wisata baru, saya ingin explore sebuah curug yang masih belum banyak orang yang tahu dan masih sedikit dikunjungi yaitu Curug Dendeng yang berada di Gunung Putri Ds.Sukatani Kec.Pacet Cianjur. Ismam terus menanyakan saya di tempat kerja ada rencana ke curug atau tidak minggu ini, ada tapi lihat kondisi dahulu karena daerah puncak sedang ada longsor sehingga belum bisa dilalui jadi harus memutar ke cariu lumayan jauh. Saya dan Ismam berencana ke curug hari Sabtu, 31 Maret 2018, sehari sebelum berangkat kami mendapat informasi kalau jalur puncak bisa di lalui kendaraan roda empat (kecil) dan motor, okelah besok jadi jalan explore Curug Dendeng.



Sabtu pagi 31 Maret 2018 saya start dari rumah saya di Bekasi pukul 05.30 sedangkan Ismam nanti menunggu di Tugu Kujang Bogor pukul 08.00 karena rumah dia di Tangsel. Jalur yang di lalui meliputi Tambun – Bekasi – Bantar Gebang – Ps. Cileungsi – Ps. Citeureup – Sirkuit Sentul – Jalan Raya Bogor – Kebun Raya Bogor – Tol Ciawi – Tajur – Gadog – Cisarua – Pasar Cipanas – Istana Cipanas – Pacet – Jl.Gn Putri – Candi Tridharma – Curug Dendeng. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul saya belok ke kanan ke arah Jl.Raya Bogor.



Terus melewati Warung Jambu dan sekitar pukul 07.30 saya tiba di depan Kebun Raya Bogor sebelum Tugu Kujang, tidak lama Ismam pun datang, karena kami belum sarapan pagi lalu kami mencari bubur ayam di sekitar jalan agar ada tenaga di perjalanan. Kami memutuskan untuk memakai 1 motor agar tidak terpisah saat kepacetan di Puncak nanti, motor Ismam di titipkan di Superindo daerah Tajur. Memasuki daerah Gadog terlihat sudah macet panjang di area tol karena jalur menuju ke atas puncak di buka tutup, memasuki daerah Cisarua mulai terjadi penumpukan kendaraan ke atas karena banyak yang memutar di pertigaan Cilember dan Taman Safari, sampai di puncak (At Tawun) barulah jalanan mulai lancar karena jalur disini hanya bisa di lalui 1 jalur pada jalan yang longsor jadi tidak banyak kendaraan yang lewat.

Sesampainya di pertigaan Kebun Raya Cibodas kami mulai membuka Google Map untuk menentukan arah ke Curug Dendeng, terus melewati Pasar Cipanas, sampai di Istana Cipanas ke depan sedikit ada tulisan Pacet di kanan jalan, lalu kami masuk ke jalan tersebut, pas sesuai dengan arahan Google Map. Melewati Candi Tridharma di kiri jalan yang masih di tutup mungkin karena masih pagi, lalu sampailah di gerbang masuk dari Desa Sukatani.



Tidak lama dari gerbang masuk ini arahan google map mengarahkan ke kiri, kami bingung karena tidak ada jalan besar di kiri jalan hanya beberapa gang, akhirnya kami pun bertanya kepada salah seorang warga, untuk menuju ke Curug Dendeng belok ke kiri di gang tadi, tidak ada plang petunjuk satu pun di setiap jalan dari jalan raya Pacet tadi.



Jalanan menuju Curug Dendeng berupa gang kecil yang hanya muat 1 motor, bisa 2 motor tapi salah satu harus mengalah di jalan gang yang agak besar, terus mengikuti jalanan beton dan sampailah kami di sebuah warung, warung ini merupakan tempat parkir bagi pengunjung yang ingin ke Curug Dendeng, belum terkenalnya Curug Dendeng ini jadi cukup sulit karena belum ada petunjuk dan HTMnya pun masih gratis, hanya membayar parkir seikhlasnya nanti.



Karena waktu masih pagi sekitar pukul 09.00, kami pun istirahat sejenak di warung ini sambil minum kopi dan ngemil ngemil, terlihat banyak juga sekelompok orang yang sedang menuju Curug Dendeng, wah rame kayaknya, mendingan nunggu sepi dulu baru mulai jalan ke curugnya biar puas. Sekitar pukul 09.30 kami berdua mulai treking menuju Curug Dendeng, tidak jauh dari warung arah ke pertanian warga kami turun ke bawah melewati beberapa anak tangga, lumayan nanti pulangnya pasti ngos ngosan nanjak terus.





Sampai di bawah di sebuah lawan pertanian kami ambil jalur kanan, terus mengikuti jalur setapak melintasi hutan yang cukup lebat.




Lalu menyebrangi sungai sekali nah sudah terlihat Curug Dendeng dari kejauhan.


Di lokasi Curug Dendeng sudah ada beberapa pengunjung tadi yang masih menikmati keindahan curugnya. Curug Dendeng ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter dengan kedalaman hanya selutut.




Setelah menikmati keindahan Curug Dendeng kami berdua mandi di bawah curugnya, air dari Curug Dendeng sangat deras dan sangat dingin, padahal Curug Dendeng ini dekat dengan perkampungan penduduk.




Sekitar pukul 11.30 kami sudahi mandi di Curug Dendeng dan berganti pakaian, benar juga treking pulang ke atas lumayan ngos ngosan karena jalurnya terus naik. Sampai di warung kami istirahat sejenak sambil menunggu waktu dzuhur, rencananya setelah pulang dari lokasi Curug Dendeng ini kami ingin berkunjung ke Kebun Raya Cibodas untuk membeli oleh oleh.

Sehabis shalat dzuhur kami meninggalkan lokasi Curug Dendeng, keluar gang kami ambil ke kiri terus ke atas mengikuti jalur google map, melewati pos masuk pendakian gunung gede pangrango (Pos Gn.Putri), jalanan pun berubah yang tadinya aspal halus menjadi rusak parah melintasi kiri kanan area pertanian penduduk, untungnya jalurnya terus menurun jadi tidak membebani motor. Selepas jalan rusak ada sebuah pertigaan yang ke kiri ke arah pintu masuk Cibodas, ke kanan menuju jalan Cipanas, sampai di depan pintu masuk 3 Cibodas ternyata gerbangnya sedang di tutup, akhirnya kami putar balik menuju jalan Cipanas lalu masuk ke gang masuk Cibodas.

Sampai di Cibodas kami memarkirkan motor dan mulai mencari oleh oleh berupa kripik bayem, kripik tempe, sale pisang dll. Jalur pendakian ke Gn.Gede baru di buka bulan ini setelah di tutup selama 3 bulan karena musim hujan, jadi sepi pengunjung menurut beberapa warga yang berjualan disini.




Perut kenyang dan oleh oleh pun sudah di beli, kami pun meninggalkan Cibodas agar sampai di rumah keadaan masih sore.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar