Jumat, 03 Juli 2015

TRIP TO CURUG PARIGI BEKASI

Banyak orang yang saat ini membicarakan Curug Parigi yang ada di Bekasi, ya memang benar bisa dinamakan curug karena airnya itu jatuh dari atas, tapi airnya ini bukan air pegunungan tapi air sungai, curug ini terbentuk karena tanah di sungai tersebut longsor sedalam kurang lebih 4 meter, nah jadi lah di sebut curug. Sebelumnya juga sekitar tahun 2011 saya browsing browsing tentang curug di Bekasi tetapi bukan Curug Parigi namanya, namanya Curug Nangka Bantar Gebang yang dari artikel yang saya baca sudah menelan korban sebanyak 30 orang terseret lembu di sungai tersebut yang berbentuk seperti tikar.

Karena penasaran dengan curugnya pada Jumat 3 Juli 2015 pas sekali pada saat itu sedang puasa, saya yang sedang bermain dikontrakannya Irfan di Setia Kawan Bekasi mengusulkan untuk ke Curug Parigi karena dekat ya paling sekitar 20 menit di tempuh dari Bekasi. Akhirnya saya dan Irfan menelusuri Curug Parigi berbekal dengan aplikasi Google Map. Dari google map kami berangkat dari Bekasi – Bantar Gebang – Arah Jati Asih – Perum Villa Nusa Indah 5, kami masuk melalui Perumahan Villa Nusa Indah 5 yang berada di Jl.Ciangsana atau di belakang Kota Wisata (dari pangkalan 5 juga bisa masuknya tapi kami tidak tahu lewat mana gangnya). Dari depan perumahan kami masuk ke dalam, sambil melihat Google Map juga mengikuti jalurnya, akhirnya kami sampai di Pos Keamanan dan bertanya kepada security letak Curug Parigi. Menurut security disitu jika dari perumahan ini kami harus meloncati pagar perumahan untuk menuju ke bawah curugnya, sedangkan motor nanti di parkir di depan mushola aja aman.

Setelah memarkir motor di depan mushola, kami berdua loncat pagar lalu turun ke bawah, melewati beberapa perkebunan warga sekitar dan bertanya kepada warga, curugnya ada di bawah. Ketika sampai di bawah, kaget sekali kami karena antara gambar di Google dengan kenyataannya berbeda 180 derajat.hahaha Curugnya bau sekali karena saat itu sedang kemarau jadi banyak limbah dan yang paling jiji itu banyak busa busa coklatnya, karena kepala saya pusing mencium bau limbah sungainya, lalu kami pun naik ke atas dan kembali ke mushola mengambil motor dan kemudian pulang.



Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar