Mendekati akhir bulan teman teman kerjaan saya ingin
mengadakan liburan ke curug, wah tumben tumbenan nih, saya pun mencari curug
yang bagus dan tidak memakan waktu lama trekingnya. Awalnya saya menginginkan
ke Curug Ciampea di Tenjolaya Bogor, tapi nanggung juga karena saya udah pernah
kesana, nah kebetulan ada curug baru lagi di Gunung Salak Endah yaitu Curug
Pasir Reungit, aksesnya pun mudah karena seminggu sebelumnya ada teman yang
sudah kesana, tapi biayanya juga lumayan karena sudah dikelola oleh swasta.
Karena banyak teman teman kerjaan saya bertempat di BSD
Tangsel, jadi untuk Mepo 1 kami tentukan di Teko BSD 07.00, Mepo 2 di Giant
Yasmin 08.00 dan Mepo 3 di IPB Darmaga 08.30. Hari keberangkatan ke curug nanti
adalah hari Sabtu, 17 Maret 2018. Saya, Pardi, Awan Firda, Heru, Madi, Ismam,
Wika dkk yang akan berangkat sabtu nanti ke Curug Pasir Reungit yang berada di
Gunung Salak Endah Kec.Pamijahan Bogor.
Sabtu pukul 06.00 saya dan Pardi sudah mulai berangkat
menuju Mepo 2 di Giant Yasmin, Madi pun sudah berangkat juga dari Jatiasih.
Dari Bekasi jalur
yang kami lalui mulai dari Bekasi –
Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Bubulak/Yasmin –
IPB Darmaga – Pertigaan Cibatok – Gunung Salak Endah/Gunung Bunder. Sesampainya
di depan Sirkuit Sentul kami belok ke kanan ke arah Jalan Raya Bogor.
Lurus terus dari Jl.Raya Bogor nanti
ketemu Tol Jagorawi, kami belok ke arah Darmaga.
Pengerjaan tol ini sudah mulai terlihat
selesai di bagian atasnya, jalanannya pun sebagian sudah lebar, sehingga tidak
terlalu macet kaya dulu. Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri
ke Terminal Bubulak atau Yasmin (jika lurus ke arah Parung).
Pukul 07.30 kami berdua sudah tiba di Mepo 2 Giant Yasmin, sambil menunggu yang lain datang kami mengisi perut dulu dengan memakan bubur ayam disini, tidak lama Madi datang dan ikut menunggu yang lainnya di Mepo 2 ini. Heru, Awan dan Firda yang berangkat dari Mepo 1 masih belum sampai juga di Mepo 2 ini, pukul 08.30 kami bertiga langsung menuju Mepo 3 dan disana si Ismam sudah menungu. Dari Giant Yasmin ini lurus terus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB Darmaga (kiri ke Ciapus).
Pukul 07.30 kami berdua sudah tiba di Mepo 2 Giant Yasmin, sambil menunggu yang lain datang kami mengisi perut dulu dengan memakan bubur ayam disini, tidak lama Madi datang dan ikut menunggu yang lainnya di Mepo 2 ini. Heru, Awan dan Firda yang berangkat dari Mepo 1 masih belum sampai juga di Mepo 2 ini, pukul 08.30 kami bertiga langsung menuju Mepo 3 dan disana si Ismam sudah menungu. Dari Giant Yasmin ini lurus terus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB Darmaga (kiri ke Ciapus).
Tidak seperti biasanya jalan menuju IPB Darmaga ini
lancar, biasanya jam segini sudah macet parah, mungkin karena tanggal tua
jadinya jarang orang yang keluar. Di depan IPB Darmaga saya, Pardi, Madi dan
Ismam menunggu menunggu disini sedangkan yang lainnya masih berada di
Jl.Atangsanjaya, dan Wika baru berangkat dengan teman temannya pukul 09.00
nanti langsung ketemu di lokasi. Pukul 09.00 kami bertujuh (saya, Pardi, Madi,
Ismam, Heru, Awan dan Firda) sudah tiba semua di IPB Darmaga, langsung saja
kami berangkat ke Curug Pasir Reungit. Sesampainya di
Pertigaan Cibatok (Gunung Salak Endah) kami belok ke kiri.
Terus saja kami ikuti jalan, sekitar 15
menit ada sebuah pertigaan kami ambil kanan menuju Kawasan Gunung Salak Endah
(kiri ke Tenjolaya).
Ada sebuah spanduk menuju Curug Ciparay di kanan jalan,
tapi kami tetap lurus ke depan menuju Kawasan Gunung Salak Endah.
Mendekati gerbang masuk Kawasan Gunung Salak Endah ada 2
pintu masuk ke Curug Cigamea, wah semakin ramai saja Curug Cigamea ini padahal
posisinya berada paling bawah dari curug curug lain. Sampailah kami di gerbang
masuk Kawasan Gunung Salak Endah, untuk HTM 30rb (2 orang 1 motor) dan 20rb (1
orang 1 motor), lumayan karena kawasan ini sudah dikelola oleh pemerintah
setempat.
Kami lanjut perjalanan, melewati beberapa curug seperti Curug Cigamea, Curug Seribu, Curug Kondang (Ngumpet) dan akhirnya kami sampai di depan Curug Goa Lumut sekitar pukul 10.30. Ya Curug Pasir Reungit ini satu lokasi dengan Curug Goa Lumut, kami pun berfoto dahulu sebelum masuk ke dalam Curug Pasir Reungit.
Kami lanjut perjalanan, melewati beberapa curug seperti Curug Cigamea, Curug Seribu, Curug Kondang (Ngumpet) dan akhirnya kami sampai di depan Curug Goa Lumut sekitar pukul 10.30. Ya Curug Pasir Reungit ini satu lokasi dengan Curug Goa Lumut, kami pun berfoto dahulu sebelum masuk ke dalam Curug Pasir Reungit.
Untuk menuju Curug Pasir Reungit dari spanduk di depan
ini kami tinggal lurus terus saja ke bawah, jika ke Curug Goa Lumut belok ke
kiri. Sesampainya di parkiran sudah banyak motor yang terparkir disini, wah
sudah banyak orang di curugnya nih, ternyata motor motor disini pengunjung yang
ingin ke Curug Goa Lumut dan Curug Cigamea, Curug Pasir Reungit ini letaknya
berada di bawah Curug Goa Lumut dan di atas Curug Cigamea.
Sesampainya di pintu masuk Curug Pasir Reungit kami sejenak
istirahat di sebuah warung yang persis di samping pintu masuknya untuk mengisi
perut bagi yang belum sarapan pagi. Tidak lama turun hujan, akhirnya kami
berganti pakaian dahulu sebelum ke curugnya dan tas dititipkan di warung. HTM ke
Curug Pasir Reungit ini 10rb/orang, jalurnya pun sudah rapih dengan rangkaian
anak tangga menuju ke bawah.
Terlihat dari kejauhan ketinggian dari Curug Pasir
Reungit, darisini kami menuruni tangga yang cukup curam dengan dinding tebing
bebatuan, ngeri longsor tebingnya, kalau longsor semua yang ada di bawah Curug
Pasir Reungit pasti tertimbun semua.
Sesampainya di depan Curug Pasir Reungit kami pun melepas
lelah dengan menikmati keindahan curugnya dan berendam di curugnya. Curug Pasir
Reungit ini memiliki ketinggian sekitar 25 meter dengan kedalaman 1.8 meter ditengahnya.
Tidak lama ternyata ada Mba Riri yang datang ke Curug
Pasir Reungit ini sendirian, niatnya untuk mencari informasi tentang Curug
Geblug tapi tidak ada satupun warga yang tahu katanya, saya pun sempat bertanya
pula kepada warga tapi tidak ada yang mengetahui Curug Geblug. Mba Riri pun
ikut bergabung dengan kami, hanya saya Pardi Ismam dan Heru yang berani main
air sampai ke tengah curugnya, sedangkan yang lain berfoto foto dipinggiran.
Hujan pun turun lagi cukup deras, akhirnya kami semua meningalkan lokasi Curug
Pasir Reungit dan kembali lagi ke warung untuk berteduh serta mengisi perut,
sebenarnya ingin berlama lama di Curug Pasir Reungit ini tapi dikhawatirkan ada
sesuatu hal (air bah/longsor) jadi kami cari amannya saja.
Pukul 14.00 kami meninggalkan Curug Pasir Reungit untuk
mengejar shalat dzuhur di masjid, karena di sekitar lokasi Curug Pasir Reungit
tidak ada mushola. Ada sebuah masjid sebelum Curug Seribu, sepertinya masjid
ini baru selesai di bangun terlihat dari masih baru, kami pun shalat terlebih
dahulu barulah nanti meninggalkan Kawasan Gunung Salak Endah ini. Setelah
selesai shalat kami lanjut perjalanan untuk pulang ke rumah masing masing, di
jalan pun kami berpencar dan saya sendiri tiba di rumah sekitar pukul 17.30.
Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug
selanjutnya.
Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar
atau cerita dari blog ini, terima kasih.
Jalan dari parkir ke curugnya nerapa lama om...?
BalasHapusGa sampe 10 menit, deket banget.
HapusTotal masuk bayar brp bang?
BalasHapus35rb udah sama parkir di curug klo 1 orang.
Hapus