Sudah
2 bulan saya tidak pergi ke curug, pas banget saat itu sehabis gajian jadi duit
masih ngumpul, saya pun mengontek teman saya Irfan yang tinggal di Jababeka
Cikarang untuk mengajaknya ke curug hari Minggu nanti. Curug yang akan saya
tuju yaitu Curug Cibingbin di wilayah Sentul, dekat dengan Curug Bidadari ya
bisa di bilang curug ini tetangganya dari Curug Bidadari, sebelumnya saya
pernah kesini dengan Irfan juga tetapi belum kesampaian karena pada saat itu
Curug Cibingbin ini masih di tutup untuk umum. Malamnya Pardi & Pak Sogak
mengontek saya ngajakin ke curug, pas banget ada jadwal ke curug besok.
Minggu
28 Agustus 2016 pagi kami pun bersiap siap, tempat kumpul di Unisma Bekasi
pukul 07.30, saya datang duluan di depan Unisma pukul 07.30 tapi yang lain
belum datang juga, sampai akhirnya pukul 08.15 Irfan, Pardi dan temannya pun
datang. Kami berempat pun lalu berangkat dari Bekasi sedangkan Pak Sogak nanti
menunggu di Pom Bensin Klapanunggal karena dia jalan dari Cibarusah. Jalur yang
kami lalui mulai dari Bekasi –
Bantargebang – Cileungsi – Citeureup – Sirkuit Sentul – Babakan Madang – Sentul
City – Desa Bojongkoneng Sentul. Pukul 09.00 kami berempat sampai di Pom
Bensin Klapangunggal, sambil menunggu Pak Sogak di jalan kami pun mengisi perut
dengan memakan roti dan minum minum agar kuat nanti saat tracking di curug.
Pukul
09.15 Pak Sogak pun datang, kami pun melanjutkan perjalanan kembali,
sesampainya di Babakan Madang saya terpisah dengan Pak Sogak, Pardi dan temannya
karena saya berhenti mengisi bensin terlebih dahulu, sedangkan mereka jalan
duluan. Kami pun janjian untuk menunggu di depan gerbang Bukit Pelangi, setelah
mengisi bensin saya & Irfan pun kembali melanjutkan perjalanan, ternyata
malah saya & Irfan yang sampai duluan di depan gerbang Bukit Pelangi
sedangkan Pak Sogak & Pardi belum sampai, karena mereka belum ada akhirnya
saya & Irfan berfikir untuk menunggunya di pertigaan Curug Bidadari. Saya
pun menelpon Pak Sogak & Pardi, Pak Sogak saya telpon ternyata berhenti
menunggu saya di Sentul City sedangkan Pardi nyasar ke arah Gadog (padahal dia
udah pernah ke curug bidadari, lupaan bae tu bocah.wkwkwkwk).
Sambil
menunggu Pak Sogak & Pardi datang, saya menghampiri salah seorang warga dan
mengobrol dengannya menanyakan curug curug yang ada disini, kata bapak bapak
itu ada curug baru disini namanya Curug Pengantelan, lokasinya ada setelah
Curug Bidadari arah ke Kawasan Prabowo Subianto. Setelah beberapa lama saya
& Irfan menunggu akhirnya Pak Sogak & Pardi datang. Kami pun lanjut
menuju Curug Cibingbin yang dari pertigaan Curug Bidadari ambil ke kiri ke arah
turunan Sentul City/Desa Bojongkoneng, tidak lama kami sampai di gang menuju
curug di kanan jalan, disana sudah banyak warga sekitar yang akan mengantarkan
pengunjung ke curugnya, lewat gang ini bisa menuju Curug Bidadari & Curug
Cibingbin.
Kami
pun ditemani oleh 2 orang warga sekitar yang akan mengantarkan ke Curug
Cibingbin, jalanan pertama masih track beton lalu berubah menjadi jalan
bebatuan bercampur tanah merah, karena semalam habis di guyur hujan deras
alhasil jalanan pun menjadi licin, kami pun harus bersusah payah mengendalikan
motor agar tidak terjatuh. Sekitar 20 menit dari gang tadi kami semua sampai di
sebuah warung yang akan menjadi parkiran kami.
Kami
melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Curug Cibingbin, dari
jembatan terlihat dari jauh Curug Bidadari.
Perjalanan
kami cukup sulit karena kondisi jalanan becek sehabis di guyur hujan dan juga
bekas track offroad, tanah pegunungan yang kami lewati terkadang amblas serta
licin sehingga harus berhati hati, akan tetapi rasa lelah seakan menghilang
karena di sekitar perjalanan berderet perbukitan yang memanjakan mata.
Setelah
melewati jalanan tanah merah, kami belok ke kanan masuk ke dalam hutan, dari
sini sudah dekat menuju pintu tiket masuk Curug Cibingbin.
Tidak
lama sekitar 5 menit kami sampai di pintu tiket masuk Curug Cibingbin, terlihat
tidak ada penjaga disini. Kami istirahat sejenak lalu guide kami menawarkan
harga jika ingin masuk kesini biayanya 30rb/orang (30rb x 5 orng = 150rb), wew
mahal juga sama aja kaya harga masuk ke Curug Bidadari, kami tadinya ragu untuk
melanjutkan perjalanan ke curugnya akan tetapi jika mau balik lagi ke parkiran
pastinya jauh, akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan ke curugnya yang tingga
sedikit lagi, ya biarlah dengan biaya segitu yang penting bisa puas nanti mandi
di curug.
Dari
pintu tiket masuk tadi sekitar 5 menit kami semua sudah sampai di depan Curug
Cibingbin, belum ada yang berkunjung kesini sepertinya hanya kita berlima saja.
Menurut penjelasan guide kami, kolam di Curug Cibingbin ini adalah buatan
karena belum lama kolamnya habis di keruk buldoser. Ketinggian Curug Cibingbin
sekitar 15 meter memiliki 2 tingkat di atasnya dengan luas kolam sekitar 20
meter dengan kedalaman 1-1.5 meter.
Tidak
lama guide kami pun pamit untuk kembali ke depan, kami pun memberikan uang jasa
kepada dia 30rb x 5 orng = 150rb. Kemudian kami pun mengganti pakaian dan
langsung mandi di tingkat pertama dari Curug Cibingbin.
Airnya
cukup dingin juga disini, tidak lama turunlah hujan, semakin mantep mandi
disini serasa milik pribadi curugnya karena hanya kami berlima yang ada disini.
Habis mandi di tingkat pertama lalu kami naik ke tingkat kedua dari Curug Cibingbin,
tebing disini cukup curam & licin, kami pun berhati hati agar tidak terpeleset,
kalau terjatuh wassalam udah.
Pada
tingkat kedua dari Curug Cibingbin tidak terlalu tinggi curugnya hanya sekitar
6 meter dengan kolam yang dangkal dan aliran air yang cukup deras.
Kesegaran
air dari Curug Cibingbin membuat semua penat hilang, puas pokoknya kalau mandi
di aliran curug, bahagia itu sederhana bisa bermain bahagia bersama sahabat
& tertawa lepas tanpa beban.
Pukul
14.00 kami sudahi mandi & main air di Curug Cibingbin agar pada saat sampai
di rumah kondisi masih sore. Perjalanan pulang terasa sangat cepat akan tetapi
kondisi jalan menjadi licin karena sedang hujan, sesekali dari kami terpeleset
dan jatuh di tanah. Sesampainya diparkiran kami melepas lelah dengan mengisi
perut dengan memesan mie rebus sambil ditemani secangkir kopi hitam di warung,
mataapppp.
Sambil
ngopi ngopi di warung, kami pun berbincang bincang dengan bapak bapak pemilik
warung, menurut bapak itu ada curug lagi namanya Curug Pengantelan yang adanya
di dekat kediaman Prabowo (sama seperti perkataan seorang warga yang saya
tanyakan sebelumnya), masuknya nanti dari Curug Bidadari lurus aja nanti, untuk
menuju curugnya tracking lumayan lama dengan ditemani guide karena curug ini
belum ada yang dating dari luar, masih alami banget, saya juga sering nemenin
orang untuk ke curugnya.
Mungkin
lain waktu saya dkk pasti akan menelusurinya, setelah kenyang kami semua
bersiap untuk pulang.
Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug
curug selanjutnya.
Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.