Melihat banyak postingan curug curug
baru di Bogor membuat saya sangat ingin mengunjunginya, ada curug baru yang
ingin saya datangi karena kondisi alamnya yang masih alami dan airnya yang
jernih yaitu Curug Cikuluwung di daerah Kp.Ciputri Ds.Ciasihan Kec.Pamijahan
Bogor, membaca informasi di internet selain Curug Cikuluwung di daerah tersebut
ada juga Curug Emas, bertanya juga dengan teman masih ada curug lagi di daerah
situ seperti Curug Kiara, Curug Bidadari dll. Untuk masuk ke Curug Cikuluwung
dan Curug Emas ini bisa melalui Pertigaan Cibatok ataupun Pertigaan Cemplang,
jika melalui Pertigaan Cibatok patokannya pintu masuk dari Curug Ciparay.
Seperti biasa setiap rencana pergi ke
curug pasti tahu bulat di goreng dadakan, rencananya si ke curug ini minggu
depannya ramai ramai, sekarang niatnya survey terlebih dahulu, saya dan Pardi
berencana ke Curug Cikuwulung dan Curug Emas ini pada Minggu 21 Januari 2018,
ini juga sempat tidak jadi karena teman teman lainnya tidak bisa berangkat.
Kami berangkat agak siang pukul 08.00 start dari Bekasi, biasanya kami jalan
sehabis shalat subuh. Jalur yang kami lalui mulai dari Bekasi – Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor –
Bubulak/Yasmin – IPB Darmaga – Pertigaan Cibatok – Ds.Ciasihan – Kp.Ciputri.
Sesampainya di depan Sirkuit Sentul kami belok ke kanan ke arah Jalan Raya
Bogor.
Lurus terus dari Jl.Raya Bogor nanti
ketemu Tol Jagorawi, kami belok ke arah Darmaga.
Pengerjaan tol ini sudah mulai terlihat
selesai di bagian atasnya, jalanannya pun sebagian sudah lebar, sehingga tidak
terlalu macet kaya dulu. Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri
ke Terminal Bubulak atau Yasmin (jika lurus ke arah Parung).
Melewati Yasmin dan Terminal Bubulak lurus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB Darmaga (kiri ke Ciapus).
Setelah jalan Giant luar biasa macetnya
padahal masih jam 10 pagi, terus menjalar sampai masuk daerah Leuwiliang,
kemacetan ini karena disini banyak pertigaan di kanan kiri jalan dan banyak
angkot yang berhenti menunggu penumpang. Sesampainya di Pertigaan Cibatok
(Gunung Salak Endah kami belok ke kiri.
Terus saja kami ikuti jalan, sekitar 15
menit ada sebuah pertigaan kami ambil kanan menuju Kawasan Gunung Salak Endah
(kiri ke Tenjolaya).
10 menit dari pertigaan tadi ada spanduk
dan plang petunjuk menuju Curug Ciparay di kanan jalan, kami ambil ke kanan
karena untuk ke Curug Cikuluwung dan Curug Emas masuk melalui gerbang Curug
Ciparay.
Jalanannya sudah bagus berupa aspal
halus dan bisa dilewati mobil juga.
Tidak lama mentok ada pertigaan lalu
kami ambil kiri, di tengah jalan ini juga ada plang petunjuk yang mengarahkan
ke Curug Ciparay, banyak petunjuk di sepanjang jalan yang mengarahkan ke Curug
Ciparay jadi tidak akan kesasar kalau kesini. Di sebuah tanjakan ada sebuah
gerbang di kanan jalan yang mengarahkan ke Curug Saderi, baru tahu saya kalau
darisini bisa juga ke Curug Saderi, lebih bagus juga jalannya sudah aspal, tapi
kami berjalan lurus terus mengikuti plang petunjuk ke Curug Ciparay.
Sepanjang jalan banyak pemandangan
pemandangan alam yang memanjakan mata, sehingga tidak terasa cape, bisa juga
menjadi spot foto di jalan jalan ini.
Sampai jalanan aspal/cor coran berakhir
disitulah kami sudah tiba di Kp.Ciputri lokasi pintu masuk menuju Curug
Ciparay, Curug Seribu, Curug Kiara, Curug Cikuluwung, Curug Emas dll.
Saya mendekati penjaga di lokasi ini
untuk menanyakan jalur ke Curug Cikuluwung, penjaga disini bingung karena
disini tidak ada yang namanya Curug Cikuluwung, nah kalau Curug Emas ada, sudah
terpampang besar spanduknya. Mereka kontek kontekan melalui HT menanyakan
tentang Curug Cikuluwung tapi tidak ada yang tau juga, kata penjaganya disini
adanya Curug Emas, Curug Seribu, Curug Ciparay, Curug Kiara, Curug Bidadari,
Curug Bendungan dll. Akhirnya kami menuju ke Curug Emas terlebih dahulu, kata
penjaganya ke Curug Emas sekitar 30 menit trekingnya, sebentar banget ya, ke
Curug Emas kami di temani oleh salah satu penjaga disini namanya Kang Yanto
(tengah).
Kami memulai treking ke Curug Emas,
jalurnya masih berupa tanah dengan lebar sekitar 1 meter, melalui hutan pinus
yang nantinya area hutan pinus ini akan disediakan tempat untuk camping.
Di hutan pinus ini kata Kang Yanto ada
jalur lagi ke sebuah curug yaitu Curug Cipancuran, jalurnya baru di buka
seminggu jadi belum bagus. Nah dari hutan pinus turun ke bawah dengan jalanan
lebar 1 meter, tidak lama kemudian kami tiba di
depan Curug Emas dengan ada beberapa warga setempat yang sedang bekerja
merapihkan jalanan. Sebentar waktu yang di tempuh untuk menuju Curug Emas ini
hanya 10 menit, perkiraan tadi kata si Kang Yanto perjalanannya 30 menit.
Curug Emas ini memiliki ketinggian
sekitar 10 meter dengan kedalaman kolam hanya sepinggang orang dewasa,
dinamakan Curug Emas karena bebatuan yang dialiri air ini berwarna emas bukan karena
ada kandungan emasnya.hehe
Air di Curug Emas ini dingin dan jernih
sehingga bisa betah jika main air di Curug Emas ini apalagi masih belum banyak
yang mengunjungi curug ini jadi puas main main air disini.
Maafkan kelakuaan kami yang masih bocah
ini.wkwkwk
Selesai main air di Curug Emas dan waktu
pun masih siang sekitar pukul 11.00, lalu kami meminta Kang Yanto untuk
menemani kami lagi ke Curug Cipancuran yang jalurnya ada di hutan pinus tadi.
Kang Yanto meminta temannya Kang Acu untuk menemani bersama sama ke Curug
Cipancuran karena Kang Acu bawa peralatan sehingga nanti jika ada jalur yang
belum di buka bisa membuka jalur. Kang Yanto pun salut dengan kami karena
semangat menelusuri curug padahal sebelumnya ada pengunjung yang ngeluh ketika
berkunjung ke Curug Emas karena treknya jauh (menurut saya mah deket). Di hutan
pinus sebelum menelusuri jalur ke Curug Cipancuran kami berempat berfoto dahulu
(tengah kang Acu & Kang Yanto).
Melintasi jalur tanah dengan lebar sekitar
3 meter yang nantinya jalur ini bisa di buat jalur motorcross, jalur tanah ini
terus menanjak dengan sesekali tikungan memutar.
Setelah jalur tanah ini selesai di
lanjut dengan masuk ke dalam hutan pinus dengan rerumputan yang masih tinggi sehingga
harus di buka jalur.
Jika tidak ditemani oleh penduduk
setempat/guide pasti akan nyasar disini, darisini terkadang warga setempat
berjalan kaki menuju Pelabuhan Ratu Sukabumi, ya Gunung Menir ini bisa tembus
ke Pelabuhan Ratu nanti keluar di PT Chevron, pada jaman penjajahan dahulu
gunung ini bisa dilewati oleh mobil, tapi karena sudah puluhan tahun tidak
digunakan jadinya jalanan sudah tertutup rimbunan pepohonan. Hati hati juga
melewati pinggiran jalan setapak ini karena bagian kanannya itu jurang,
nantinya jika sudah rapih jalurnya bukan lewat sini lagi tapi lewat jalur bawah
jadi tidak perlu naik turun.
Setelah trekking sekitar 45 menit dari
hutan pinus tadi, kami tiba di Curug Cipancuran dengan rerimbunan pohon
disekelilingnya. Curug Cipancuran ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter
dengan aliran air yang bening dan jernih, segar sekali jika meminum air di
Curug Cipancuran ini dingin.
Karena waktu sudah agak siang sekitar
pukul 13.30 kami treking kembali jalan pulang ke parkiran, untuk mengejar
shalat dzuhur. Jalan pulang terasa sangat cepat karena jalurnya terus menurun
ke bawah, sampai di hutan pinus Kang Acu kembali lagi ke Curug Emas untuk
melanjutkan merapihkan jalurnya sedangkan Kang Yanto masih bersama kami karena
Kang Yanto ini bertugas menjaga gerbang masuk. Di bawah ada sebuah pancuran
yang mengalir 7 buah pancuran, namanya pancuran 7 ciputri, airnya yang sangat
jernih dan dingin membuat tubuh kami segar kembali.
Setelah mandi di pancuran 7 ciputri kami
berganti pakaian, shalat dzuhur dan mengisi perut di warung dekat parkiran
motor. Untuk parkir disini 5rb/motor, HTM ke Curug Emas 10rb/orang dan guide
seikhlasnya. Pukul 15.00 kami berpamitan kepada
penjaga disini dan meninggalkan Kp.Ciputri ini untuk kembali pulang ke Bekasi.
Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug
selanjutnya.
Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar
atau cerita dari blog ini, terima kasih.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar