Perjalanan kali ini adalah
perjalanan perdana bagi kita, karena berawal dari perkenalan di instagram lalu melakukan trip bersama ke
salah satu curug yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, curug yang
akan kami tuju yaitu Curug Batu Keni berada di Kp.Ciwaluh Ds.Wates
Kec.Cigombong Sukabumi dan sehabis menelusuri curugnya ada rencana juga
melakukan River Tubing di sungai cisadane. Sudah ada 9 orang yang ikut dalam
trip ini diantaranya Kang Hadi, Teh Syefi, Om Rudi, Adex, Yondri, Jawir, Pardi,
Amril dan saya.
Sabtu 30 September 2017 malam
kami semua berangkat dari rumah masing masing, titik pertemuan kami di Stasiun
Batu Tulis (pukul 19.00) dan depan Lido Sukabumi (pukul 20.00). Saya, Pardi dan
Amril mulai start berangkat dari Tambun sekitar pukul 17.00, jalur yang akan
kami bertiga lalui mulai dari Bekasi –
Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul - Jl.Raya Bogor - Kebun Raya Bogor
– BTM – Istana Batu Tulis – St.Batu Tulis – Jl.Raya Cijeruk – Loji –
St.Cigombong – Lido. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul kami belok ke
kanan ke arah Jl.Raya Bogor.
Lurus terus dari Jl.Raya Bogor
nanti ketemu Tol Jagorawi ambil lurus ke arah Kebun Raya Bogor. Dari Kebun Raya Bogor kami
mengambil ke kanan, terus sampai Mall BTM lalu kami ambil ke kiri
Dari Mall BTM terus lalu
setelah pasar ambil kiri ke arah Cihideung (kanan ke Ciapus).
Terus ke Istana Batu Tulis, ada
sebuah pertigaan lalu kami ambil ke kanan ke Cihideung/Sukabumi.
Lalu melewati St.Batu Tulis,
kami bertiga meluangkan waktu untuk mengisi perut sejenak di daerah Cijeruk
dengan menyantap nasi goreng, sedangkan teman teman yang lain sedang menunggu
yang lainnya di St.Batu Tulis. Perjalanan malam hari terasa sangat lama apalagi
di daerah Cijeruk ini sampai Cigombong jalannya tidak terlalu lebar dan banyak
truk yang lewat sini. Sekitar pukul 22.30 kami semua tiba di depan Lido
Sukabumi, berkenalan satu persatu dan ngobrol ngobrol sejenak lalu kami lanjut
masuk ke dalam perumahan Lido Sukabumi menuju Kp.Ciwaluh.
Lurus terus masuk ke dalam
perumahan Lido sampai nanti mentok ke sebuah perkampungan kami ambil ke kiri
(muat 2 mobil), lurus sedikit kami berbelok ke kiri kembali yang hanya muat 1
mobil dengan jalanan cor yang sudah bagus. Pemandangan malam hari darisini
terlihat sangat indah dari atas melihat pegunungan yang berwarna warni dengan
lampu seperti taburan bintang. Sampai akhirnya kami tiba di salah satu
pemancingan dimana nanti kami akan menginap di salah satu rumah warga disini yaitu Pak Uli, Kang Hadi yang mengenal Pak Uli karena sebelumnya pernah di antar ke Curug Cilengkong
jadi sudah akrab. Malam hari sekitar pukul 23.45 di teras belakang kami isi
dengan bercerita pengalaman masing masing sambil ngopi ngopi dan menyantap mie
goreng buatan cheff Hadi beserta semur jengkol yang dibawanya.hehe
Pukul 01.30 kami mulai untuk
istirahat untuk persiapan treking esok harinya, karena kami diberitahu untuk
treking ke Curug Batu Keni ini sekitar 4 jam, disini juga ada beberapa curug
diantaranya Curug Cilengkong, Curug Awitali, Curug Joblag, Curug Cisadane &
Curug 72 dll. Pagi harinya pukul 04.30 turun hujan gerimis disini, untungnya
hanya berlangsung sebentar saja gerimisnya jadi kami bisa melakukan perjalanan ke
Curug Batu Keni. Pukul 06.30 kami semua mulai treking ke Curug Batu Keni
ditemani oleh 3 guide dari warga setempat, sebelum melakukan perjalan kami pun
berdoa terlebih dahulu dan ada beberapa pantangan dalam treking kali ini, yang
pertama tidak boleh bertanya berapa lama lagi perjalanannya dan yang kedua
jangan makan sambil jalan karena disamping tidak sopan, disekitar hutannya
masih banyak hewan hewan buas. Perjalanan dimulai dengan menelusuri jalanan
aspal diperkampungan sampai dengan pos masuk dari Curug Awitali.
Dilanjut menelusuri area
persawahan dengan kondisi jalanan tanah becek sehabis di guyur hujan.
Lalu di perjalanan sepanjang
sungai kami belok ke kanan ke arah atas menuju ke dalam hutan (jika lurus
menuju ke Curug Awitali 10 menit).
Keluar dari hutan lalu melewati
area persawahan yang kedua dimana kami berjalan di bukit persawahan ini.
Setelah melewati area persawahan
kedua lalu kami kembali masuk ke dalam hutan, disini treknya sangat sulit
karena terus menanjak ke atas dengan kondisi jalanan yang licin habis di guyur
hujan, trek nanjak ini ada sekitar 45 menit.
Kami istirahat sejenak di
tengah hutan karena kelelahan di trek menanjak tadi, tidak terasa kami sudah
berjalan sekitar 1 jam 45 menit.
Setelah trek menanjak tadi
alhamdulillah setelahnya treknya mendatar, jalurnya di tengah hutan ini cukup
mudah ditelusuri dengan mengikuti jalur pipa yang ada di hutan, terkadang jika
ada pipa yang bocor kami sempatkan untuk meminum air dari pipa ini dan sangat
segar rasanya menghilangkan dahaga.
Pemandangan langka pun ada di
tengah perjalanan yaitu banyak kumpulan jamur yang sedang mekar di pohon yang
tumbang, indah banget.
Sesekali salah satu dari kami
terkena pacet disepanjang perjalanan di hutan ini, pacetnya sangat kecil
seukuran lidi tapi banyak sekali menempel di kaki, tau tau berdarah aja itu
kaki, kami pun membersihkan beberapa pacet di aliran sungai.
Sekitar pukul 10.00 akhirnya
setelah 3.5 jam berjalan kami semua tiba di Curug Batu Keni atau menurut warga
sekitar menyebutnya Curug Cisadane, Curug Batu Keni memiliki ketinggian sekitar
35 meter dengan kedalaman kolam sekitar 1-2 meter dan air yang sangat jernih
segar jika diminum, penamaan batu keni mungkin air curug yang jatuh ke bawah
mengenai sebuah batu yang besar jadi dinamakan Curug Batu Keni.
Setelah bermain main air
sekitar 30 menit di Curug Batu Keni, kami turun ke bawah untuk mencari tempat
yang datar agar bisa memasak kopi dan makan perbekalan.
Di aliran dari Curug Batu Keni
ini kita bisa memancing ikan, iya benar mancing ikan, satu satunya curug di Bogor atau curug yang pernah saya kunjungi
ada ikan di curugnya, ikan dari mana tau.hehe Hasil mancing di aliran Curug
Batu Keni, ikan ini bernama ikan paray kata guide kami.
Pukul 11.30 kami sudahi
kunjungan di Curug Batu Keni ini agar sampai bawah masih siang jadi bisa
melakukan river tubing di sungai cisadane. Perjalanan pulang tidak terlalu cape
karena treknya datar dan menurun, hanya saja di trek menurun ini sangat licin
jadi harus hati hati. Sesampainya di sebuah sungai kami sejenak mencuci kaki
agar tidak licin lagi, ada juga yang mandi berendam di sungai untuk menyegarkan
badan.
Kaki saya pun mulai terasa
sangat pegal sekali setibanya di perkampungan, pukul 15.00 kami tiba di rumah
warga tadi, sejenak lempengin kaki dan bersih bersih, karena saya Amril dan
Pardi sudah tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan jadi kami membatalkan untuk
river tubing. Pukul 16.00 kami bertiga berpamitan kepada teman teman yang lain
untuk pulang duluan karena perjalanan yang cukup memakan waktu sekitar 4 jam
sampai di Bekasi nanti. Akhirnya kami bertiga tiba di rumah masing masing pukul
21.00, mandi lalu langsung lempengin badan di kasur.
Sampai ketemu lagi diperjalanan
saya ke curug curug selanjutnya.
Note : Sertakan sumbernya bila
ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.
Saya berencana untuk kesana
BalasHapusApakah ada warga disana yg bersedia jadi guide untuk mengantar kesana ?
Ada kang, datengy pagi2 jam 7 udah d kampungnya atau sebelumnya bisa survey dlu nanti minta izin sama warganya buat ngecamp dan d antar ke curugnya.
HapusKalo sy liat dari gambarnya itu sepertinya curug cipadaranten deh bang kalo ga salah. Oiya sy kalo mau ke curug cisadane start nya di tempat ini juga yah? Ada guide nya ga? Makasih bang ulasannya sangat bagus
BalasHapusIya emng beda" nama'y, klo versi warga setempat curug cipadaranten ada lg.
HapusStart'y dari gerbang masuk curug ciawitali, nti konfirmasi aja sama penduduk/penjaga'y minta d anter biasa'y sehari sebelum'y, soal'y klo jalan g pake guide bahaya jg pernah ada yg nyasar.
Kira2 bayar guidenya brapa ya?
BalasHapusDulu kita patungan 50rb/orang buat jasa guide sama makan selama seharian.
Hapustim kami siap antar ke lokasi... dan kebetulan kami tinggal di Lido...
BalasHapusSiaapp kang nti kita kontek klo kw explore daerah sana lg.👍
HapusAkhirnya kesampaian juga saya mengunjungi curug batu keni/cipadaranten, selain batu keni ada curug bendungan dan curug 72 disini.
BalasHapusIya tuh masih banyak curug curug'y disana, udah lama banget g explore curug lagi.
Hapus