Seminggu sebelumnya saya berniat untuk
menelusuri Curug Cikawah ini yang berada di Desa Ciasmara Kec.Pamijahan Gunung
Salak Bogor, akan tetapi tidak sempat karena waktu sudah siang akhirnya saya
dkk berkunjung ke Curug Saderi saja. Minggu berikutnya bertepatan dengan libur
panjang 3 hari karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, saya pun
merencanakannya kembali untuk ke Curug Cikawah ini karena masih penasaran.
Sabtu 2 September 2017 kami bertiga
berangkat dari Bekasi pukul 20.00, kami bertiga saya Pardi & Ali berencana
ngecamp disana agar minggu pagi bisa treking ke Curug Cikawah karena lumayan
memakan waktu juga trekingnya sekitar 1.5 jam. Jalur yang kami lalui mulai dari
Bekasi – Bantar Gebang – Cileungsi –
Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Yasmin/Bubulak – IPB Darmaga – Pertigaan
Cibatok - Pertigaan Cemplang – Desa Cibitung - Desa Ciasmara – Air Panas/Curug
Cimanglid/Curug Cikawah. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul kami belok ke
kanan ke arah Jl.Raya Bogor.
Lurus terus dari Jl.Raya Bogor nanti
ketemu Tol Jagorawi, kami berbelok ke kanan ke arah Darmaga.
Disini kami berhenti sejenak di sebuah
Indomart untuk istirahat membeli roti dan minuman sebelum melanjutkan perjalana
kembali.Setelah kenyang kami lanjutkan perjalanan lanjut bertemu Pertigaan Cibatok
(arah ke Gunung Salak Endah), kami masih lurus sedikit lalu bertemu Pertigaan Cemplang
belok ke kiri. Jalanan disini walau malam hari tetapi masih banyak anak muda
yang nogkrong di kiri kanan jalan. Disetiap ada pertigaan nanti ada plang
petunjuk dan kami mengambil lurus terus ke Ciasmara/Purabakti.
Sebelum Pasar Purabakti kami berbelok
ke kiri menuju Desa Wisata Ciasmara, jalanan disini sudah di beton sekitar 1 km
tapi setelahnya lanjut jalanan ancur.
Pukul 23.00 kami tiba di Desa Ciasmara, terdengar suasana yang masih ramai warga sedang bermain alat musik di saung saung.
Kami duduk sejenak di warung lalu ada
warga yang medekati dan bertanya tanya, kami pun menjawabnya kami ingin ngecamp
disini dan besoknya ingin ke Curug Cikawah, obrolan panjang pun terjadi sambil
ditemani kopi hitam, warga itu pun memperlihatkan beberapa foto di Curug
Cikawah kepada kami dan ada spot yang bagus yaitu berupa kawah kawah kecil
berwarna merah yang penuh dengan uap serta menceritakan beraneka ragam curug
disini yang masih belum di buka untuk umum karena belum ada akses jalannya.
Pukul 00.00 kami mulai mendirikan
tanda di samping villa, setelah tenda berdiri kami bertiga mulai masuk untuk
istirahat, lumayan anget di dalam tenda, kalau di luar sudah mulai dingin
sekali jam segini.
Pukul 04.30 kami semua bangun untuk
shalat shubuh terlebih dahulu, Pardi dan Ali sempat merasakan mandi di air yang
panas yang berada di 2 kamar mandi di samping kolam renang, saya tidak ikut
mandi karena airnya panas jadi saya hanya mengelilingi di daerah sini saja
sambil menikmati udara pagi hari. Pukul 06.00 kami mengisi perut dahulu dengan
makan mie rebus dan minum minum kopi di warung sambil mengobrol lagi dengan
warga semalam, disini tidak hanya Curug Cikawah, Curug Cimanglid, Curug Cijambe
dan Curug Gleweran saja, tapi masih banyak lagi seperti Curug Bintang, Curug
Cipancuran, Curug Cisakati dlll tapi jalurnya belum di buka. Jika ingin suatu
saat ingin menginap kami diberikan kartu nama untuk pemesanan villa disini
namanya Villa Mayan bisa menghubungi Pak Andi.
Pukul 07.00 kami bersiap treking
menuju Curug Cikawah ditemani dengan seorang guide dari warga setempat lengkap
membawa golok sepertinya ingin membuka jalur.
Trek pertama yang kami lalui mulai
dari perkebunan warga, lalu menyebrangi sungai dan area persawahan.
Setelah melewati area persawahan lalu
kami naik ke atas dengan jalan yang hanya setapak yang di kirinya lumayan
tinggi.
Setelah 30 menit berjalan kami tiba di
sebuah curug yang bernama Curug Gleweran. Curug ini memiliki tinggi sekitar 6
meter dengan kedalaman 1-2 meter.
Lalu kami menaiki anak tangga yang terbuat
dari batang kayu yang disusun dan melintasi tebing di atas Curug Gleweran ini,
di tebing tebingnya sudah dibuatkan juga pegangan dari batang kayu dan besi
sehingga cukup kuat untuk menopang badan.
Selanjutkan kami beberapa kali
menyebrangi aliran sungai, jadi jika ingin kesini sebaiknya menggunakan sendal
gunung agar tidak licin saat menginjak bebatuan sungainya.
1 jam berjalan terlihatlah berupa uap/asap
dari aliran sungai dan kondisi air sungai pun sudah mulai hangat, ya benar benar
hangat dan uniknya ada aliran sungai yang dingin pula, ini seperti perpaduain
yin dan yang
Setelah treking sekitar 1 jam 15 menit
kami tiba di sebuah kawah panas dengan asap yang tebal dan terlihat pula Curug
Cikawah dari jauh.
Kami mulai mendekati Curug Cikawah,
hati hati saat berjalan mendekati Curug Cikawah jangan sampai kaki kita
tercebur ke sungai yang air panas mendidih, bisa bisa mateng nanti.hehehe Bau
belerang yang menyengat seperti telur rebus sangat terasa saat uap/asap yang
keluar dari sungai sangat banyak.
Akhirnya kami sampai di depan Curug
Cikawah ini, Curug Cikawah ini memiliki ketinggian sekitar 45 meter dengan
kedalaman sedada dan di kelilingi oleh kawah kawah yang masih aktif.
Air di Curug Cikawah ini luar biasa dinginnya sampai menusuk daging, ibarat mandi di air yang di kasih es balok. Karena saya tidak tahan dengan dinginnya, saya hanya sebentar main air di Curug Cikawah lalu menghangatkan kaki di aliran sungai yang hangat. Disinilah uniknya di atas airnya dingin dan di bawah airnya panas mendidih ada juga yang hangat.
Selain Curug Cikawah kata guide kami,
di balik tebing Curug Cikawah itu ada curug lagi yaitu Curug Cipancuran tapi
kami tidak bisa kesana karena jalurnya belum di buat. Akhirnya kami menuju ke
sebuah spot di samping Curug Cikawah yang penuh dengan bebatuan yang berwarna
merah dan air yang panas. Pada saat saya ingin menempatkan tripod untuk
berfoto, saya menginjak bebatuan merah itu dan ternyata bebatuan yang berwarna merah
itu sangat rapuh jika di injak, alhasil kaki saya pun nyebur ke aliran air
panas dan HP saya pun terlepas dari pegangan tripod dan ikut nyebur juga.
Lumayan panas dan untung saja HP saya tidak rusak jadi bisa berfoto di spot
bebatuan merah ini.
Pukul 10.30 kami sudahi kunjungan di
Curug Cikawah ini dan kembali ke parkiran tadi, di tengah perjalanan pulang
kami bertemu dengan beberapa orang lengkap dengan tas kerilnya ingin menuju
Curug Cikawah, sepertinya yang habis ngecamp semalam juga. Pukul 12.00 kami
tiba di parkiran dan langsung memesan mie rebus dan segelas kopi untuk mengisi
perut agar kuat diperjalanan pulang nanti, untuk jasa guide kata akangnya
seikhlasnya saja, kami memberikan 100rb untuk jasa guide kepada si akang, ya
buat nambah rezeki dan penambahan fasilitas di tempat ini, akhir tahun 2017
atau awal tahun 2018 jalanan menuju Desa Ciasmara ini akan full di beton jadi
enak jalannya tidak rusak lagi.. Pukul 13.00 kami pun berjalan meninggalkan
Desa Ciasmara ini untuk kembali pulang ke Bekasi.
Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug
curug selanjutnya.
Note : Sertakan sumbernya bila ingin
mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.
Izin share link gan
BalasHapusSilahkan gan.
HapusBang tiket msuk'a berapa
BalasHapusMasih murah dulu sekitar 5rb, gtw skrng paling 10rb.
HapusMantab gan .. izin share
BalasHapusSilakan bro
HapusIjin sahre
BalasHapusSilahkan
Hapus