Sudah
lama tidak berpetualang dengan Ardiansyah, pas banget dia mendapatkan jatah off
weekend (Sabtu), seminggu sebelum pergi kami pun merencanakannya, curug yang
akan kami tuju adalah Curug Golek yang berada di Ds.Cibadak Kec.Sukamakmur Bogor masuknya melalui Gunung Pancar. Sebelumnya saya
sudah pernah ke curug ini akan tetapi kami menyerah karena kondisi motor yang
tidak memungkinkan mengeluarkan bau gosong, nah ini lah kesempatan saya
membalas kegagalan dahulu. Sabtu pagi (07.15) 22
Oktober 2016 saya pun menyamper rumahnya Ardi di depan Mutiara Gading, setelah
semua siap kami berdua pun gas menuju Curug Golek.
Jalur yang kami tempuh mulai dari Tambun – Setu – Ps.Cileungsi – Ps.Citereup - Cibadak - Loji/Cibeureum - Curug Golek. Sesampainya di Pasar Citereup kami berbelok ke kiri masuk ke dalam pasar yang nantinya tembus ke Jalan Tajur Cibadak.
Jalur yang kami tempuh mulai dari Tambun – Setu – Ps.Cileungsi – Ps.Citereup - Cibadak - Loji/Cibeureum - Curug Golek. Sesampainya di Pasar Citereup kami berbelok ke kiri masuk ke dalam pasar yang nantinya tembus ke Jalan Tajur Cibadak.
Kami ambil jalur lurus terus
saja mengikuti jalan dan mengamati petunjuk yang mengarahkan ke Sukamakmur Jonggol, setidaknya ada 4
buah pertigaan yang kami temui yaitu Pertigaan Sukamakmur Jonggol – Sentul
Babakan Madang (ambil lurus ke Sukamakmur Jonggol), yang kedua pertigaan
Sukamakmur Jonggol – Hambalang (ambil kiri ke Sukamakmur Jonggol).
Sebelumnya
saya melewati jalur ini banyak spanduk spanduk curug (Sagara Herang, Awi Tali
dll), tetapi sekarang sudah hilang, apa mungkin jarang wisatawan yang
berkunjung. Setelah itu kami bertemu pertigaan yang
ketiga yang ada pangkalan ojek sebagai penandanya, kami ambil yang ke kanan arah
Cibadak Gn.Pancar bukan kiri arah Sukamakmur Jonggol.
Sekitar 30 menit dari Pasar
Citereup tadi kami sampai dipertigaan ke empat, lalu kami ambil ke kiri arah
Loji Cibereum bukan ke kanan arah Sentul Babakan Madang.
Jalur arah Loji Cibereum ini
cukup kecil ya sekitar 1 mobil jalanannya, jalanan perkampungan yang di apit
perbukitan yang indah, sangat memanjakan mata.
Sekitar 10 menit dari pertigaan
ke empat tadi, ada sebuah pertigaan di dekat jembatan kami berbelok
ke kiri, jika lurus terus menuju ke Curug Pariuk dan Curug Kembar Cibereum.
Tidak
lama dari pertigaan tersebut sampailah kami di pintu tiket masuk, tetapi tidak ada orang yang berjaga disini, kami pun lanjut berjalan. Trek menuju Curug
Golek ini berupa bebatuan menanjak, butuh kekuatan motor untuk bisa naik ke
atas.
Pada
trek yang sebelumnya motor saya menyerah, akhirnya kali ini motor saya berhasil
naik ke atas, dari jalanan ini terlihat betapa indahnya pemandangan dari atas.
Trek
bebatuan berganti dengan trek tanah, menurut teman saya yang hobi bersepeda
jika berjalan kaki atau bersepeda tidak perlu memutar jalur bukit, bisa memotor
jalur bukitnya, kalau motor tidak bisa memotong jalur bukit karena jalurnya
menanjak dan licin.
Tanpa
pemandu dan tanpa ada orang satupun kami hanya mengunakan filling dan mengikuti
jalanan hingga sampailah di sebuah plang yang mengarahkan ke banyak jalan,
disini banyak rumah seperti aula tempat berkumpul pengunjung yang ingin
offroad. Dari plang ini akhirnya kami memutuskan untuk mengambil Track 2 3 4
(bukan Track 1)
Jalanan
pun berubah menjadi tanah dengan genangan air sehingga membuat motor menjadi
sulit dikendalikan, di tengah perjalanan kami bertemu dengan 2 pengujung (suami
istri) dan seorang guide (penjaga tiket masuk), akhirnya kami pun mengikuti
mereka jadi lega saya. Motor saya pun harus diparkirkan di tengah jalan seperti
ini karena jalurnya yang menyempit dan bawahnya jurang, Curug Golek berada di
bawah motor yang saya parkirkan.
Dari
sini kami turun ke bawah, jalurnya terus turun melewati beberapa perkebunan
singkong dan hutan lebat.
Sekitar 30 menit dari parkiran motor tadi sampailah kami di depan aliran Curug Golek, jernih sekali airnya jadi tidak sia sia perjalanan kami.
Curug
Golek ini tidak terlalu tinggi hanya sekitar 8 meter dengan kedalaman antara
1-2 meter dengan air yang jernih dan segar untuk di minum.
Kami
pun mengabadikan momen terlebih dahulu sebelum nanti main main air disini.
Masa
kecil kurang bahagia.wkwkwkwk
Setelah
kenyang kami sholat dzuhur terlebih dahulu di masjid depan warungnya dan setelah
itu melanjutkan perjalanan pulang ke Bekasi.
Sampai
ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.
Note
: Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini,
terima kasih.
Raja dari curug terindah adalah CURUG CIKASO silahkan search di google maps letaknya di Sukabumi jawa barat, saya pencinta wisata curug sejak tahun 1988 hingga detik ini mulai dari sumatera hingga papua sudah saya jelajahi
BalasHapusMantap gan, ane blm sempet k cikaso lg ut d ajak tp pas hr krja, next pst ane d kunjungi it curug.
HapusTerima kasih sudah berbagi pengalaman ke Curug Golek... Saya ke sana waktu SMP, sekitar tahun 1990 ... Senang sekali melihat foto2nya, kondisi curug masih tetap asli dan indah...
BalasHapusSukses selalu...
Wah udah lama banget y dr thn 1990, saya baru mengenal curug mulai 2010, curugnya masih tetap terjaga keasriannya sampai sekarang, karena memang orang dr luar banyak yg tidak tahu keberadaannya.
Hapus