Minggu, 28 Agustus 2016

TRIP TO CURUG CIBINGBIN SENTUL BOGOR



Sudah 2 bulan saya tidak pergi ke curug, pas banget saat itu sehabis gajian jadi duit masih ngumpul, saya pun mengontek teman saya Irfan yang tinggal di Jababeka Cikarang untuk mengajaknya ke curug hari Minggu nanti. Curug yang akan saya tuju yaitu Curug Cibingbin di wilayah Sentul, dekat dengan Curug Bidadari ya bisa di bilang curug ini tetangganya dari Curug Bidadari, sebelumnya saya pernah kesini dengan Irfan juga tetapi belum kesampaian karena pada saat itu Curug Cibingbin ini masih di tutup untuk umum. Malamnya Pardi & Pak Sogak mengontek saya ngajakin ke curug, pas banget ada jadwal ke curug besok.


Minggu 28 Agustus 2016 pagi kami pun bersiap siap, tempat kumpul di Unisma Bekasi pukul 07.30, saya datang duluan di depan Unisma pukul 07.30 tapi yang lain belum datang juga, sampai akhirnya pukul 08.15 Irfan, Pardi dan temannya pun datang. Kami berempat pun lalu berangkat dari Bekasi sedangkan Pak Sogak nanti menunggu di Pom Bensin Klapanunggal karena dia jalan dari Cibarusah. Jalur yang kami lalui mulai dari Bekasi – Bantargebang – Cileungsi – Citeureup – Sirkuit Sentul – Babakan Madang – Sentul City – Desa Bojongkoneng Sentul. Pukul 09.00 kami berempat sampai di Pom Bensin Klapangunggal, sambil menunggu Pak Sogak di jalan kami pun mengisi perut dengan memakan roti dan minum minum agar kuat nanti saat tracking di curug.

Pukul 09.15 Pak Sogak pun datang, kami pun melanjutkan perjalanan kembali, sesampainya di Babakan Madang saya terpisah dengan Pak Sogak, Pardi dan temannya karena saya berhenti mengisi bensin terlebih dahulu, sedangkan mereka jalan duluan. Kami pun janjian untuk menunggu di depan gerbang Bukit Pelangi, setelah mengisi bensin saya & Irfan pun kembali melanjutkan perjalanan, ternyata malah saya & Irfan yang sampai duluan di depan gerbang Bukit Pelangi sedangkan Pak Sogak & Pardi belum sampai, karena mereka belum ada akhirnya saya & Irfan berfikir untuk menunggunya di pertigaan Curug Bidadari. Saya pun menelpon Pak Sogak & Pardi, Pak Sogak saya telpon ternyata berhenti menunggu saya di Sentul City sedangkan Pardi nyasar ke arah Gadog (padahal dia udah pernah ke curug bidadari, lupaan bae tu bocah.wkwkwkwk).

Sambil menunggu Pak Sogak & Pardi datang, saya menghampiri salah seorang warga dan mengobrol dengannya menanyakan curug curug yang ada disini, kata bapak bapak itu ada curug baru disini namanya Curug Pengantelan, lokasinya ada setelah Curug Bidadari arah ke Kawasan Prabowo Subianto. Setelah beberapa lama saya & Irfan menunggu akhirnya Pak Sogak & Pardi datang. Kami pun lanjut menuju Curug Cibingbin yang dari pertigaan Curug Bidadari ambil ke kiri ke arah turunan Sentul City/Desa Bojongkoneng, tidak lama kami sampai di gang menuju curug di kanan jalan, disana sudah banyak warga sekitar yang akan mengantarkan pengunjung ke curugnya, lewat gang ini bisa menuju Curug Bidadari & Curug Cibingbin.

Kami pun ditemani oleh 2 orang warga sekitar yang akan mengantarkan ke Curug Cibingbin, jalanan pertama masih track beton lalu berubah menjadi jalan bebatuan bercampur tanah merah, karena semalam habis di guyur hujan deras alhasil jalanan pun menjadi licin, kami pun harus bersusah payah mengendalikan motor agar tidak terjatuh. Sekitar 20 menit dari gang tadi kami semua sampai di sebuah warung yang akan menjadi parkiran kami.


Kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Curug Cibingbin, dari jembatan terlihat dari jauh Curug Bidadari.



Perjalanan kami cukup sulit karena kondisi jalanan becek sehabis di guyur hujan dan juga bekas track offroad, tanah pegunungan yang kami lewati terkadang amblas serta licin sehingga harus berhati hati, akan tetapi rasa lelah seakan menghilang karena di sekitar perjalanan berderet perbukitan yang memanjakan mata.






Setelah melewati jalanan tanah merah, kami belok ke kanan masuk ke dalam hutan, dari sini sudah dekat menuju pintu tiket masuk Curug Cibingbin.



Tidak lama sekitar 5 menit kami sampai di pintu tiket masuk Curug Cibingbin, terlihat tidak ada penjaga disini. Kami istirahat sejenak lalu guide kami menawarkan harga jika ingin masuk kesini biayanya 30rb/orang (30rb x 5 orng = 150rb), wew mahal juga sama aja kaya harga masuk ke Curug Bidadari, kami tadinya ragu untuk melanjutkan perjalanan ke curugnya akan tetapi jika mau balik lagi ke parkiran pastinya jauh, akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan ke curugnya yang tingga sedikit lagi, ya biarlah dengan biaya segitu yang penting bisa puas nanti mandi di curug.


Dari pintu tiket masuk tadi sekitar 5 menit kami semua sudah sampai di depan Curug Cibingbin, belum ada yang berkunjung kesini sepertinya hanya kita berlima saja. Menurut penjelasan guide kami, kolam di Curug Cibingbin ini adalah buatan karena belum lama kolamnya habis di keruk buldoser. Ketinggian Curug Cibingbin sekitar 15 meter memiliki 2 tingkat di atasnya dengan luas kolam sekitar 20 meter dengan kedalaman 1-1.5 meter.






Tidak lama guide kami pun pamit untuk kembali ke depan, kami pun memberikan uang jasa kepada dia 30rb x 5 orng = 150rb. Kemudian kami pun mengganti pakaian dan langsung mandi di tingkat pertama dari Curug Cibingbin.



Airnya cukup dingin juga disini, tidak lama turunlah hujan, semakin mantep mandi disini serasa milik pribadi curugnya karena hanya kami berlima yang ada disini. Habis mandi di tingkat pertama lalu kami naik ke tingkat kedua dari Curug Cibingbin, tebing disini cukup curam & licin, kami pun berhati hati agar tidak terpeleset, kalau terjatuh wassalam udah.



Pada tingkat kedua dari Curug Cibingbin tidak terlalu tinggi curugnya hanya sekitar 6 meter dengan kolam yang dangkal dan aliran air yang cukup deras.




Kesegaran air dari Curug Cibingbin membuat semua penat hilang, puas pokoknya kalau mandi di aliran curug, bahagia itu sederhana bisa bermain bahagia bersama sahabat & tertawa lepas tanpa beban.

Pukul 14.00 kami sudahi mandi & main air di Curug Cibingbin agar pada saat sampai di rumah kondisi masih sore. Perjalanan pulang terasa sangat cepat akan tetapi kondisi jalan menjadi licin karena sedang hujan, sesekali dari kami terpeleset dan jatuh di tanah. Sesampainya diparkiran kami melepas lelah dengan mengisi perut dengan memesan mie rebus sambil ditemani secangkir kopi hitam di warung, mataapppp.



Sambil ngopi ngopi di warung, kami pun berbincang bincang dengan bapak bapak pemilik warung, menurut bapak itu ada curug lagi namanya Curug Pengantelan yang adanya di dekat kediaman Prabowo (sama seperti perkataan seorang warga yang saya tanyakan sebelumnya), masuknya nanti dari Curug Bidadari lurus aja nanti, untuk menuju curugnya tracking lumayan lama dengan ditemani guide karena curug ini belum ada yang dating dari luar, masih alami banget, saya juga sering nemenin orang untuk ke curugnya.

Mungkin lain waktu saya dkk pasti akan menelusurinya, setelah kenyang kami semua bersiap untuk pulang.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.


Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.