Googling
googling saya menemukan sebuah curug baru yang ada di Gunung Pancar yaitu Curug
Leuwi Hejo, segar juga sepertinya karena melihat genangan air yang jernih dan
berwarna hijau, curug ini baru baru tenar sekitar bulan Oktober 2014, selain
itu saya juga diberitahukan oleh teman saya Iwan yang sudah pernah kesana.
Semakin ngiler aja ingin kesana mau merasakan kesegaran airnya, akhirnya pada Minggu
1 Februari 2015 saya dan teman teman terdiri dari Supardi, Ali dan Ardi kesana.
Berangkat pukul 09.00 kami bertemu di Halte Bulak Kapal, wah ternyata kondisi
kurang bersahabat karena hujan turun deras sekali disertai angin pula, menunggu
lama tapi hujan tetap deras juga, akhirnya kami nekat kesana sambil hujan
hujannan di jalan memakai jas hujan.
Kami
berhati hati sekali mengendarai motor karena di samping jalanan yang licin
karena sedang hujan dan juga angin yang kencang pula. Kami melalui jalur Bekasi
- Bantar Gebang - Cilengsi - Citereup - Sentul - Babakan Madang - Gunung
Pancar. Sesampainya di Babakan Madang tepatnya belokan ke arah Perumahan Sentul
City saya berhenti untuk menanyakan kepada orang dimana letak Gunung Pancar
karena saya belum pernah kesini, menurut orang itu kita tinggal lurus saja ke
depan nanti lewat depan Jungle Land terus saja naik ke atas ke arah Gunung
Pancar. Kami mengikuti jalurnya lurus ke depan dan melewati depan Jungle Land
lalu lurus terus naik ke atas ke Gunung Pancar.
Hujan
masih terus saja deras sekali, tapi tekad kami sudah kuat untuk menuju curug
ini, nanti ada sebuah pertigaan yang jika ke kanan ke arah Pemandian Air Panas
Gunung Pancar, nah kami mengambil ke kiri yang masih menuju ke atas Gunung
Pancar. Di perjalanan kami melewati sebuah jembatan dari bambu, perjalanan
cukup lama juga dari depan Jungle Land tadi sudah sekitar 30 menit. Saya
terhenti di depan sebuah spanduk yang bertuliskan Curug Cikujang - Curug Putri
Kencana dan Curug Meleduk, wah ternyata ini curug baru kayaknya belum ada di
google, ya sudahlah kami mampir kesini dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke
Curug Leuwi Hejo yang masih berada di depan lagi.
Kami
parkir langsung bayar 5.000/motor, kata penjaga parkinya kita harus di antar
sama guide karena belum ada jalurnya, bayarnya juga seikhlasnya kita nanti mau
memberi berapa saja, guidenya juga masih anak kecil masih SD, ternyata dekat
pintu masuknya dari parkiran, tiket masuknya 10.000/orang.
Masih
sepi sekali pengunjung disini, beberapa saat berjalan dari pintu masuk kami
melihat sebuah curug yang diberi nama Curug Cikujang.
Kedepan
lagi sampailah kami di Curug Putri Kencana, sudah banyak warung juga disitu dan
sudah ada pengunjungnya juga.
Kami
memberi uang tip pada guide kecil kami 15.000. Airnya butek karena pas hujan
deras kami kesini, jika tidak hujan airnya jernih sekali kata salah satu
penjaga warung, kami pun hanya berfoto di Leuwi Priok saja karena di Curug
Putri Kencana sangat deras sekali alirannya takut terbawa arusnya dan cukup
dalam juga.
Sambil
ngopi ngopi dan makan mie kami berbincang bincang dengan penjaga warung, kata
penjaga warungnya ada curug lagi di atas namanya Curug Meleduk tapi jaraknya
cukup jauh, nembus hutan dan jalurnya pun masih sedikit yang dibuka jadi harus
memakai guide kesana, biaya guidenya juga seikhlasnya kita, kami di temani 2
orang guide yang satu sudah bapak bapak yag satu lagi masih anak kecil.
Memang
benar jalurnya cukup sulit belum ada petunjuk dan pembukaan jalur, guide kami
juga membawa golok untuk menebang pohon pohon kecil untuk membuka jalur.
Setelah sekitar 1 jam perjalanan kami sampai di Curug Meleduk.
Kami
hanya berfoto foto saja karena hujan, aliran airnya deras dan juga dalam
menurut guide kami. Akhirnya kami kembali lagi ke warung tadi dan membayar
guide 30.000. Setelah puas melihat Curug Cikujang, Curug Putri Kencana dan
Curug Meleduk kami melanjutkan perjalanan untuk menuju ke Curug Leuwi Hejo yang
masih ada di depan dengan naik motor. Sekitar 15 menit dari Curug Putri Kencana
sampailah kami di pintu masuk Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong.
Setelah
memakirkan motor, kami berjalan kaki dengan track tanah merah yang lembek
karena habis hujan, sekitar 15 menit berjalan sampailah kami di warung dengan
tanda arah ke Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong.
Curug
Leuwi Hejo sepertinya dekat, lalu kami memutuskan ke Curug Barong terlebih
dahulu. Tracknya lumayan bikin cape karena naik terus, lalu kami menemukan
petunjuk yang mengarahkan ke kiri ke Curug Barong, sekitar 20 menit kami tiba
di Curug Barong, walaupun tidak tinggi hanya sekitar 6 meter tapi airnya sangat
deras sekali karena habis hujan, di samping Curug Barong terdapat batu besar
yang menambah keindahan desain curugnya.
Akhirnya
kami semua mandi di Curug Barong, kami takut berada jika dekat sekali dengan
curugnya takut ada batu yang jatuh dari atas terbawa derasnya air.
Puas
mandi di Curug Barong lalu kami turun dan berlanjut ke Curug Leuwi Hejo, track
menuju Leuwi Hejo cukup ekstrim juga karena melewati pinggir sungai yag
alirannya sangat deras, kondisi air disini juga kecoklatan karena hujan kalu
tidak hujan mah pasti bening kehijauan seperti ada di internet fotonya,hehehe
Puas
berfoto foto dan berkunjung di Gunung Pancar seharian, waktu pun sudah
menunjukkan pukul 16.00 kami bergegas ke parkiran dengan membayar 5.000/motor dan
saatnya kami kembali lagi ke Bekasi.
Pada
kunjungan saya kedua ke Curug Leuwi Hejo yaitu pada musim kemarau, ah enak ne
kayaknya kesana lagi musim kemarau pasti airnya jernih banget. Saya bersama
teman rumah saya Yanto berangkat dari Bekasi pukul 10.00 karena sudah lama
tidak turing dengan dia. Sesampainya di pintu masuk Leuwi Hejo dan Curug Barong
ternyata sudah buanyak sekali pengunjungnya karena kami kesini hari Selasa 21
Juli 2015 pas banget sedang liburan Hari Raya Idul Fitri, parkiran pun sampai
ke luar.
Kami
parkirkan motor bayar tiket masuk 10.000/orang lalu berjalan menuju curugnya,
kami menuju ke Curug Barong dahulu yang berada di atas, pas sampai atas
ternyata ada petunjuk ke Curug Kembar dan Curug Hordeng, wah ada curug baru
lagi, kami berdua pun tidak jadi ke Curug Barong dan melanjutkan naik ke atas
untuk melihat Curug Kembar dan Curug Hordeng.
Jalannya
ternyata cukup lama, teman saya Yanto udah ngap ngapan.hahaha terus lanjut
sekitar 45 menit sampailah di pintu masuknya, ternyata kami harus membayar
tiket masuk lagi untuk menuju Curug Kembar dan Curug Hordeng sebesar
5.000/orang. Setelah membayar kami terus berjalan, sekarang tracknya turun
terus, wah nanti kalau pulang pasti cape soalnya naik. Sekitar 15 menit
sampailah kami di Leuwi Cepet, disini saya baru tahu kalu Leuwi itu artinya
Cekungan karena bentuknya cekung.
Kata
penjaga kamar ganti disitu untuk menuju ke Curug Kembar harus lewat Leuwi
Cepet, waduh mana dalem lagi aernya sekitar 1-2 meter jadi down karena saya
tidak bisa berenang, lalu bapak itu menunjukkan jalan lain bisa kesana lewat
jalur samping, pas saya lihat cukup curam juga naiknya mana Cuma pegangan sama
pohon dan akar hadeuuh. Kami berdua naik di temani juga sama rombongan yang mau
ke Curug Kembar Juga. Mana cape naiknya dan sampailah kami di Leuwi Liyet.
Waduh itu Curug Kembar ada di dalem Leuwi Liyet kayaknya mana dalem juga lagi
akhirnya saya tidak jadi ke Curug Kembar, saya lalu mencari satu curug lagi
yaitu Curug Hordeng, emmm mungkin ini kali ya Curug Hordeng karena tidak ada
lagi,hahaha
Disekitar
area banyak orang yang sedang bakar bakar ikan, kumpul kumpul pokoknya rame
banget ya namanya juga libur lebaran. Setelah foto foto akhirnya kami sudahi
kunjungan kami kesini, di samping itu juga teman saya Yanto sudah sangat
lelah.haha Sampai di parkiran dan kami pun kemali ke Bekasi lagi.
Perjalanan Ketiga
Dikunjungan
saya ketiga, saya hanya berkeinginan berkunjung ke Curug Putri Kencana saja,
sebelumnya saya melihat acara My Trip My Adventure di Curug Putri Kencana
airnya sangat jernih, berbeda dengan kunjungan saya yang pertama airnya butek
dikarenakan saat itu sedang turun hujan lebat. Tadinya saya ingin kesini
bersama Pak Sogak tangga 24 Oktober 2015, nah dikarenakan saat tanggal itu saya
tidak ada duit lebih, akhirnya pada 1 November 2015 kami kesitu bersama Pardi,
Ali & Partner ke Curug Putri Kencana ini.
Saya,
Pardi, Ali & Partner berangkat dari Bekasi pukul 09.00, sedangkan Pak Sogak
& Anaknya (Azril) nanti bertemu di Klapa Nunggal agar sekalian langsung
jalan. Kondisi jalanan dari Cilengsi sedang di cor alhasil macet panjang, tidak
beberapa lama sekitar pukul 09.40 kami sampai di Klapa Nunggal bertemu dengan
Pak Sogak & Azril. Setelah bertemu kami semua melanjutkan perjalanan, di
pertigaan setelah Wanaherang ada razia polisi, waduh Pak Sogak SIMnya mati
sedangkan Ali platnya mati, kami pun akhirnya mencari jalan lain yaitu melewati
Cikeas yang nantinya keluar di Cibinong. Dari situ kami mengambil ke arah
Citereup lalu ke Sentul. Pas di Babakan Madang macet pun terjadi lagi karena
jalanan yang di cor sebelah dan juga ada angkot yang mogok semakin menambah
parah kemacetan.
Sudah
melewati Sentul jalan pun lancar, dari depan Jungle Land kami terus naik ke
atas ke arah Gunung Pancar, 40 menit kemudian sampailah kami di Curug Putri
Kencana pada pukul 11.30. Sangat berbeda sekali suasananya dibandingakan waktu
pertama kali saya kesini, semua berubah, rapi dan mobil juga bisa masuk, saya
Pardi dan Ali pun pangling. Setelah membayar tiket sebesar 10.000/orang dan
motor 5.000/motor kami menuju parkiran motor. Foto dulu di plang Curug Putri Kencana
yang berada persis di samping parkiran.
Setelah
itu kami semua berjalan menuju Curug Putri Kencana, sayang sekali Curug
Cikujangnya sedang tidak ada airnya, mungkin hanya di musim hujan saja Curug
Cikujang ada, setelah itu kami melewati beberapa Leuwi (cekungan air) seperti
Leuwi Pariuk dan Leuwi Demang. Sesampainya di Curug Putri Kencana kondisi sudah
sangat ramai sekali orang & warung warung sudah rapih.
Ada
juga beberapa papan petunjuk yang unik disini.
Nah
ini Leuwi Baliung dengan kedalaman sekitar 3 meter dan ketinggian 4 meter,
banyak orang yang loncat dari atas leuwi ini.
Ini
penampakan Curug Putri Kencana dari atas, disini juga banyak aksi orang orang
yang berani loncat dari ketinggian sekitar 14 meter ke bawah Curug Putri
Kencana.
Kedalaman
Curug Putri Kencana sekitar 5 meter, banyak orang dibawah curugnya untuk melihat
aksi orang yang lompat dari atas atau sekedar berenang renang.
Setelah
puas melihat Curug Putri Kencana, kami semua mandi di Leuwi Demang, kedalaman
di leuwi ini sekitar 1.5 meter, bisa juga lompat dari atas batunya atau sekedar
berenang renang.
Setelah asik
berenang kemudian kami bersantai di atas batu besar di dekat Leuwi Demang.
Selesai
mandi di Leuwi Demang, kami kembali ke Leuwi Baliung dan mencoba berenang
disana. Pukul 14.30 kami sudahi mandi mandi disini lalu ganti pakaian, mengisi
perut lalu kemudian pulang. Pada perjalanan pulang hujan lebat turun dari
Gunung Pancar sampai Cilengsi, namun sesampainya di Bantar Gebang ternyata
tidak turun hujan alias kering sekali jalanan, mana motor udah kotor, pakaian
udah basah & kotor juga. Akhirnya kami sampai di Bekasi sekitar pukul
19.00.
Sampai
ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.
Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.