Kamis, 10 Mei 2018

TRIP TO CURUG KEMBAR TIGA, CURUG HORDENG, CURUG MUARA CIBURIAL & CURUG LEUWI LOGAK GUNUNG MENIR BOGOR


Masih banyaknya potensi wisata khususnya curug di daerah Kp.Ciputri Ds.Ciasihan Kec.Pamijahan Kab.Bogor ini membuat saya terus ingin mengunjunginya. Minggu ini ada hari libur besar yaitu hari kamis tanggal 10 Mei 2018, Amril menghubungi saya mengajak pergi ke curug, karena sebelumnya dia gagal pergi ke Curug Geblug karena mendadak sakit, agar lebih rame saya pun menghubungi teman teman lainnya untuk berpetualangan lagi, saya pun menghubungi Kang Jamal yang sebelumnya menemani saya mengexplore Curug Geblug dan dia bersedia untuk mengantarkan lagi mengexplore curug yang masih baru di Ds.Ciasihan ini. Curug yang akan kita kunjungi ini masih jarang sekali didatangi orang, curug ini berada di atas dari Curug Saderi, curug curug yang akan kita explore nanti meliputi Curug Kembar Tiga (Curug Tebing), Curug Hordeng, Curug Muara Ciburial dan Curug Leuwi Logak.


Di hari kamis 10 Mei 2018, hanya saya dan Amril saja yang bisa berangkat mengexplore curug curug ini, teman teman yang lainnya tidak bisa ikut karena ada acara dan masih masuk kerja. Pukul 05.30 saya dan Amril mulai berangkat dari Tambun, karena rumah saya dekat dengan rumah Amril jadi hanya pakai 1 motor agar lebih efisien, sebelum berangkat pula saya mengabarkan kepada Kang Jamal, akan tiba dirumahnya nanti sekitar pukul 09.00. Jalur yang kami lalui mulai dari Bekasi – Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Bubulak/Yasmin – IPB Darmaga – Pertigaan Cibatok – Ds.Ciasihan – Kp.Ciputri. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul kami belok ke kanan ke arah Jalan Raya Bogor.


Sesampainya di Jl.Raya Bogor lalu belok ke kiri, lurus dan ketemu Tol Jagorawi, kami belok kanan ke arah Darmaga.

Pengerjaan tol ini sudah rapih dan jalurnya pun lebar sehingga tidak macet lagi disini lancar jaya. Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri ke Terminal Bubulak atau Yasmin (jika lurus ke arah Parung).


Melewati Yasmin dan Terminal Bubulak lurus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB Darmaga (kiri ke Ciapus).


Sesampainya di Pertigaan Cibatok (Gunung Salak Endah) kami belok ke kiri.


Terus saja kami ikuti jalan, sekitar 15 menit ada sebuah pertigaan kami ambil kanan menuju Kawasan Gunung Salak Endah (kiri ke Tenjolaya).


Sekitar 25 menit dari pertigaan tadi ada spanduk dan plang petunjuk menuju Curug Ciparay di kanan jalan, kami ambil ke kanan karena untuk ke Kp.Ciputri masuk melalui gerbang Curug Ciparay.


Jalanannya sudah bagus berupa aspal halus dan bisa dilewati mobil juga.


Tidak lama mentok ada pertigaan lalu kami ambil kiri, di tengah jalan ini juga ada plang petunjuk yang mengarahkan ke Curug Ciparay, banyak petunjuk di sepanjang jalan yang mengarahkan ke Curug Ciparay jadi tidak akan kesasar kalau kesini. Di sebuah tanjakan ada sebuah gerbang di kanan jalan yang mengarahkan ke Curug Saderi, tapi kami berjalan lurus terus mengikuti plang petunjuk ke Curug Ciparay.


Sepanjang jalan banyak pemandangan pemandangan alam yang memanjakan mata, sehingga tidak terasa cape, bisa juga menjadi spot foto di jalan jalan ini.



Mendekati Kp.Ciputri ada gerbang masuk baru yang dulunya ada di dekat parkiran Curug Emas, terlihat dari kejauhan ada Kang Yanto yang sedang berjaga dan memberikan tiket masuknya kepada kami dan dia pun ingin ikut ke Curug Kembar Tiga ini, HTM di gerbang ini 10rb/orang & motor. Kami pun tiba di rumah Kang Jamal sekitar pukul 08.30, di rumah Kang Jamal sudah ada Kang Alpin dan Kang Sudirman, lalu Kang Yanto datang. Sebelum berangkat, kami ngobrol ngobrol sejenak tentang curug curug yang akan kami kunjungi nanti, curug yang akan kami kunjungi nanti semuanya ada di atas dari Curug Saderi, curug curug ini masih belum banyak didatangi orang, jalurnya pun baru di buat oleh Kang Jamal, Kang Alpin, Kang Yanto dan Kang Sudirman kemarin, jadi masih baru. Hari ini juga kalau tidak salah ada acara Cucurak di Curug Kiara dll, Cucurak kata Kang Alpin artinya syukuran, sebelumnya acara Cucurak ini juga ada di daerah Curug Cipeteuy di Tenjolaya. Pukul 09.00 kami berenam bersiap untuk berangkat mengexplore curug baru disini.


Kami berjalan melalui jalur masuk ke Curug Emas, pada kunjungan pertama saya ke Curug Emas jalurnya masih tanah, tapi sekarang sudah bagus dengan bebatuan yang tersusun rapih di jalan setapak.



Sesaat sebelum sampai di Curug Emas, kami memotong jalan ke bawah melewati sungai kecil dari aliran Curug Emas.


Lalu trek menanjak menyambut kami berenam, trek ini baru di buat kemarin dan terus menanjak sampai ke puncak, sangat membuat khususnya saya lumayan ngos ngosan karena tidak ada jalur datarnya.


Walaupun cape tapi harus tetep eksis.hehehe



Setelah sampai di puncak barulah trek datar dan menurun melintasi jalanan yang cukup lebat pepohonan sehingga harus membuka jalan, Kang Jamal yang berada di depan bertugas membuka jalur, sedangkan Kang Alpin dll ada di belakang saya dan Amril kalau nanti kecapean.hehe Sepanjang trek ini dipenuhi rerimbunan pohon sehingga perjalanan kami menjadi adem, sesekali juga ada aliran air, trek ini adalah jalur air, jika musim hujan pasti ada air yang mengalir disini.



Setelah perjalanan sekitar 45 menit, kami tiba di sebuah aliran sungai, dan aliran sungai ini adalah aliran air yang akan menjadi Curug Saderi, Curug Saderi pun terlihat dari atas sini.


Darisini kami mulai melakukan river treking dengan benar benar menelusuri di tengah aliran sungai.


Banyak spot spot yang bagus di sepanjang aliran sungai ini.


Bebatuan yang berbentuk curug curug kecil ini bisa di sebut dengan Curug Batu Alam.


Bentuk bebatuan di aliran sungai ini pun ada yang unik dan berundak undak.


Sekitar 15 menit dari awal aliran sungai tadi, akhirnya kami sampai di curug yang pertama yaitu Curug Kembar Tiga.


Curug Kembar Tiga ini biasa di posting dengan nama Curug Tebing atau Curug Dua. Dinamakan Curug Kembar Tiga karena aliran air dari atas curug ini memecah menjadi tiga bagian. Curug Kembar Tiga ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter dengan kedalaman seperut orang dewasa. Curug Kembar tiga inilah yang akan menjadi cikal bakal dari Curug Saderi.
 


Kami lanjut perjalanan lagi menelusuri curug berikutnya yang ada di atas aliran Curug Kembar Tiga ini. Jalurnya adalah dengan berjalan naik di tebing di samping Curug Kembar Tiga ini, lumayan ekstrim, jangan lihat ke samping kiri.hehehe Kami telusuri aliran air di atas Curug Kembar Tiga, sekitar 10 menit kami sampai di curug kedua yaitu Curug Hordeng.


Dinamakan Curug Hordeng karena bentuk curugnya yang lebar dan memanjang seperti hordeng, Curug Hordeng ini bentuk tebingnya hampir sama dengan Curug Kembar Tiga, yang membedakan adalah di Curug Hordeng ini aliran air yang jatuh ke bawah rata ke semua tebingnya.


Curug Hordeng ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter dengan kedalaman sekitar sepaha orang dewasa, Curug Hordeng ini belum ada orang yang mengunjungi sebelumnya. Curug Hordeng ini yang akan menjadi cikal bakal dari Curug Kembar Tiga dan Curug Saderi.


Kami lanjut kembali perjalanan karena masih banyak curug curug diatasnya, sama seperti dari Curug Kembar Tiga ke Curug Hordeng, kami harus berjalan naik di tebing di samping Curug Hordeng.


Sekitar 10 menit berjalan menelusuri aliran sungai di atas Curug Hordeng, kami tiba di curug ketiga yaitu Curug Muara Ciburial. Curug Muara Ciburial ini tidak terlalu tinggi hanya sekitar 8 meter dengan bagian yang dangkal di dasarnya.


Walaupun Curug Muara Ciburial ini pendek tapi aliran air dari Curug Muara Ciburial ini yang akan menjadi 3 curug besar yaitu Curug Hordeng, Curug Kembar Tiga dan Curug Saderi.


Kami lanjut perjalan lagi menelusuri curug berikutnya, kali ini kami tidak naik ke atas tebing, cukup berjalan menelusuri aliran sungai saja, sekitar 10 menit berjalan sampailah kami di curug keempat yaitu Curug Leuwi Logak.


Curug Leuwi Logak ini memiliki ketinggian sekitar 8 meter dengan kedalaman lebih dari 1 meter.


Sama seperti Curug Muara Ciburial walaupun Curug Leuwi Logak ini pendek tapi aliran air dari Curug Leuwi Logak ini yang akan menjadi 4 curug di bawahnya yaitu Curug Muara Ciburial, Curug Hordeng, Curug Kembar Tiga dan Curug Saderi.


Sebenarnya masih ada 2 curug lagi di atas Curug Leuwi Logak ini dan bentuknya cukup besar dan tinggi, akan tetapi jalurnya masih belum bagus, cari amannya saja akhirnya kami hanya menelusuri sampai di Curug Leuwi Logak saja, mungkin lain waktu kami akan berkunjung kembali kesini untuk melihat curug curug lain di atasnya, kata Kang Alpin disini ada total 25 curug kalau mau dikunjungi, nyicil aja dah satu satu.

Perjalanan pulang terasa sangat cepat, tahu tahu sudah ada di aliran sungai pertama, lalu melintasi jalur aliran air yang kering dengan trek menanjak sedikit, naik ke atas sedikit sampai ke puncak, lalu trek menurun sampai ke jalur Curug Emas dan sampailah kami di parkiran Curug Emas, hanya sekitar 30 menit kayaknya perjalanan pulang, mungkin karena treknya banyak yang menurun dan tidak banyak foto foto.hehehe

Setelah menelusuri curug curug tadi, kami nongkrong nongkrong di warung depan parkiran Curug Emas dengan ngopi ngopi, makan mie dan makan bakso. Perjalanan kami ke empat curug tadi tidak begitu terasa pegal atau keram atau sangat lelah setelahnya, berbeda dengan perjalanan saya sebelumnya k Curug Geblug, sangat melelahkan, pegal sampai 2 hari, keram dan kepeleset terus di sepanjang jalan, padahal treknya tidak jauh berbeda. Setelah perut sudah kenyang, kami berenam kembali ke rumahnya Kang Jamal, karena waktu sudah sore dan sudah gerimis juga, saya dan Amril pun berpamitan kepada Kang Jamal, Kang Alpin, Kang Yanto dan Kang Sudirman karena sudah menemani kami menelusuri curug curug baru disini, kami berdua pun memberikan sedikit rezeki kepada Kang Jamal dll sebagai rasa terima kasih kami berdua.

Kami berdua berjalan pulang meninggalkan Ds.Ciasihan ini dan tiba kembali di rumah masing masing sekitar pukul 20.00

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih

2 komentar:

  1. Kapan nyurug lagi om, udah lama ga apdet curug baru ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nunggu anak udah bisa di ajak jalan nih, masih ribet sama anak baru setahun.hehe😅
      Temen temen ane malah pada ngaprak terus tiap bulan, pada update di IG.

      Hapus