Minggu, 27 Mei 2018

TRIP TO CURUG CISEENG & CURUG SATU GUNUNG MALANG BOGOR


Puasa tidak menjadikan saya untuk libur mengexplore curug, karena 3 tahun puasa sebelumnya saya juga masih tetap explore curug. Makin banyaknya curug curug baru di Bogor semakin membuat saya penasaran untuk mengunjunginya. Curug yang akan saya kunjungi kali ini yaitu Curug Ciseeng dan Curug Satu yang berada di Ds.Gn.Malang Kec.Tenjolaya Kab.Bogor, sebelumnya teman saya Mba Riri telah mengunjungi Curug Ciseeng ini tapi tidak sempat explore ke Curug Satu, kali ini dia ingin kesana lagi untuk explore Curug Satu.


Minggu 27 Mei menjadi tanggal untuk kami explore Curug Ciseeng dan Curug Satu ini, saya pun menghubungi teman teman lainnya siapa saja yang bisa ikut nanti, akhirnya ada 8 orang yang berangkat terdiri dari Saya, Pardi, Mba Riri, Om Kay, Ervan, Dimas, Tri dan Nur. Minggu pagi saya dan Pardi mulai start berangkat pukul 05.30, sedangkan yang lainnya kami janjian di depan Mall Yogya Darmaga pukul 08.00. Jalur yang kami lalui mulai dari Bekasi – Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Bubulak/Yasmin – Tenjolaya - Ds.Gunung Malang - Curug Ciseeng. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul kami belok ke kanan ke arah Jalan Raya Bogor.


Sesampainya di Jl.Raya Bogor lalu belok ke kiri, lurus dan ketemu Tol Jagorawi, kami belok kanan ke arah Darmaga.

Pengerjaan tol ini sudah rapih dan jalurnya pun lebar sehingga tidak macet lagi disini lancar jaya. Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri ke Terminal Bubulak atau Yasmin (jika lurus ke arah Parung).

Melewati Yasmin dan Terminal Bubulak lurus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB Darmaga (kiri ke Ciapus).



Tidak lama saya dan Pardi tiba di pom bensin dekat Mall Yogya Darmaga, karena waktu masih pukul 07.30, kami berdua istirahat terlebih dahulu sambil menunggu yang lain datang. Tidak lama Mba Riri dan Om Kay datang di pom bensin dan Ervan dkk pun telah tiba juga di depan Mall Yogya. Kami semua lanjut perjalanan menuju Curug Ciseeng, karena Mba Riri sebelumnya sudah pernah ke Curug Ciseeng ini, jadi dia yang menjadi petunjuk jalannya. Setelah Mall Yogya Darmaga ada sebuah jembatan kecil di kiri jalan ada plang Curug Nangka, lalu kami belok ke kiri. Terus banyak juga cabang disini dan jalan pun tidak begitu halus, kami ikuti saja Mba Riri di depan sebagai petunjuk jalan.

Keluar keluar nanti jalan sesudah Curug Nangka, kami ambil belokan ke kanan ke arah Curug Luhur (jika ke kiri ke Curug Nangka). Di tengah perjalanan ada sebuah spanduk curug baru di kiri jalan, kata Mba Riri ini jalur lain menuju Curug Nangka, masuknya juga lebih murah dan banyak curug curug lainnya.

Kami lanjut lurus terus mengikuti jalan, di tengah perjalanan kami melihat ada sebuah objek wisata sebuah pemandian air hangat di kanan jalan, pemandian air hangat ini berupa kolam kolam yang sudah tertata rapih. Masih terus ke depan, tepat di sebuah penginapan Bumi Luhur Resort kami belok ke kiri naik ke atas dari pintu masuk Bumi Luhur Resort ini, jadi jalur menuju Curug Ciseeng ini bisa di bilang sesudah Curug Nangka atau sebelum Curug Luhur jika arah kita dari Ciapus.



Jalanan sudah berupa beton halus jadi enak perjalanan masuk perkampungan ini, ada sebuah pos di kanan jalan dan sebuah pertigaan, disini kami belok ke kiri.


Terus saja sampai akhirnya kami melihat sebuah spanduk besar bertuliskan “Selamat Datang Di Wisata Alam Curug Ciseeng Leuwilalay”, disitulah kami memarkirkan motor.



Pukul 08.30 kami tiba di parkiran dari Curug Ciseeng, ada seorang penjaga yang menghampiri kami dan memberikan tiket masuk ke Curug Ciseeng. HTM di Curug Ciseeng 20rb/orang dan parkir 5rb/motor, kami pun meminta izin untuk explore Curug Satu juga yang ada disini, menurut beliau Curug Satu masih dikeramatkan oleh warga dan bisa di antar oleh kuncen jika ingin kesana, akhirnya kami pun minta ada yang mengantarkan ke Curug Satu nanti.

Treking pertama melintasi area persawahan yang hijau dengan pemandangan sebuah gunung di depan, sangat memanjakan mata.



Di sebuah tanah lapang kami pun mengabadikan indahnya pemandangan.



Kami lanjut perjalanan kembali, kami tunggu warga yang ingin mengantar ke Curug Satu tapi tidak datang juga akhirnya kami melanjutkan perjalanan tanpa ditemani warga sekitar, tidak lama sekitar 10 menit perjalanan dari parkiran tadi kami sudah tiba di belokan menuju Curug Ciseeng sebelah kanan, akan tetapi kami jalan terus lurus ke depan untuk menuju Curug Satu terlebih dahulu.



Sepanjang aliran air ini airnya sangat bening seperti kaca dan juga dingin, kalau ngga puasa udah di minum kali nih air.hehe



Akhirnya aliran air ini mentok dan kami pun bingung apakah harus river treking atau jalur naik ke atas. Sebagian ada yang melihat ke jalur river treking dan sepertinya lumayan sulit trekingnya, lalu kami pun mengambil jalur naik ke atas mengikuti jalur setapak yang masih terlihat samar samar, sampai akhirnya kami berada di tengah hutan pinus yang sejuk untuk beristirahat sejenak.


Lanjut lagi perjalanan, jalur pun menjadi mulai lebat dengan rerumputan, kami tetap fokus mendengarkan aliran air agar tidak salah arah.




Di tengah tengah perkebunan pisang kami semua berhenti sejenak untuk mencari jalan karena jalur setapaknya sudah putus, Mba Riri mencoba jalan ke depan untuk mencari jalur, untungnya ada seorang warga yang sedang berkebun disini lalu Mba Riri meminta akang ini untuk mengantar ke Curug Satu.




Dan benar saja, jalur untuk menuju Curug Satu berbeda dengan jalur yang kami lalui tadi, menyebrangi sungai kecil lalu naik ke atas lalu belok ke kanan, jika ke kiri itu jalur menuju Curug Ciseeng lebih dekat, untung ketemu warga di tengah hutan kalau tidak pasti ngga akan ketemu Curug Satu ini




Akhirnya kami semua sampai di Curug Satu dengan sebuah gubuk diatasnya, sekitar 45 menit jalan santai dari parkiran tadi.



Tadinya kami tidak ingin mandi di Curug Satu, tapi karena melihat air yang begitu bening dan dingin, kami pun nyebur di Curug Satu ini.



Menurut akang yang mengantarkan kami ke Curug Satu, disini masih ada 9 curug lagi ke atas tapi jauh belum di buka jalurnya. Curug Satu ini memiliki ketinggian sekitar 8 meter dengan kedalaman 1.5 meter.



Lumayan puasa puasa mandi di curug bikin seger.hehehe

Setelah puas mandi di Curug Satu kami kembali untuk menuju Curug Ciseeng, jalurnya pun tidak melalui jalur awal kami tadi melewati hutan pinus, tapi lebih singkat dengan jalur hutan yang lebat dan belum ada jalurnya, tembus tembus di aliran air perjalanan awal tadi. Disini kami berpisah dengan akang yang mengantarkan kami karena beliau ingin melanjutkan berkebun, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih dan memberikan sedikit rezeki kepada si akang. Di Curug Ciseeng ini jalurnya sudah tertata rapi dengan menuruni anak tangga dari bebatuan.



Sesampainya di bawah kami menyebrangi sebuah jembatan yang terbuat dari bambu.




Berjalanan lagi sebentar lalu sampai di lingkungan Curug Ciseeng, terlihat ada sebuah leuwi kecil disini yang airnya sangat bening sampai terlihat dasarnya, setelah mandi di Curug Ciseeng mungkin kami akan mandi di leuwi kecil ini.




Curug Ciseeng ini berada di bawah tebing jadi untuk ke bawah sudah di sediakan jalur berupa bambu yang kuat, terlihat ada sebuah tangga yang terbuat dari tambang,sepertinya sebelum jalur bambu ini di buat turunnya mengunakan tangga tambang tersebut, extrime juga.

Dari atas jalur bambu ini kami bisa melihat Curug Ciseeng dengan tinggi sekitar 30 meter, kedalaman hanya sepinggang orang dewasa dan air yang sangat bening.

Kami pun mandi di Curug Ciseeng ini, sayang sayang kalau ke curug ngga basah.hehe




Segarnya puasa puasa mandi di curug, berasa jadi ringan puasanya. Tragedi pun terjadi, ketika saya ingin memfoto dari atas, HP saya jatuh, layarnya tepat mengenai batu di bawah dan nyebur di air curug, untungnya tidak kenapa kenapa HPnya masih bisa nyala dan tidak pecah layarnya, lanjut lagi dah foto fotonya.




Di aliran bawah Curug Ciseeng ini ada sebuah leuwi yang cukup dalam berada di lekukan bebatuannya, untuk turun ke leuwi ini bisa memakai tambang yang sudah disediakan, di leuwi ini pun banyak kelelawarnya (lalay), makanya dinamain Leuwilalay. Setelah puas mandi di Curug Ciseeng kami naik ke atas untuk santai santai sejenak, di atas kami mandi lagi di sebuah leuwi kecil yang bening airnya.

Pukul 11.30 kami pun menyudahi kunjungan di Curug Ciseeng lalu kembali ke parkiran untuk berganti pakaian di mushola dan shalat dzuhur, setelah semua rapih kami semua meninggalkan parkiran Curug Ciseeng ini lalu pulang ke rumah masing masing.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih

4 komentar:

  1. Mantab bro puasa" tetep nyurug. Kayanya pintu masuk curug nangka yg baru menarik buat dieksplor tuh. Sukses bro ditunggu ulasan selanjutnya

    BalasHapus
  2. Salam

    Jika ada grup WA komunitas waterfall adventadveboleh boleh bang di invite, siapa tau bisa ikutan trip curug bareng 085608569367 (Adi semut)

    BalasHapus