Sebelumnya rencana kali ini ingin
mengexplore Curug Tebing Sebelah yang ada di Desa Ciasmara Kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor, akan tetapi berubah tujuan menjadi ke Curug Muara Karacak yang
berada di Kampung Cigamea Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten
Bogor. 2 hari sebelumnya rencana ini di susun, lumayan singkat, kami akan
berangkat hari Minggu, 13 Agustus 2018, ada sekitar 7 orang ikut yaitu Saya, Mba
Riri, Alan, Pak Badi, Mba Fyna, Om Kay dan Miggel, untuk Mepo kami di Pertigaan
Cemplang sekitar pukul 08.00.
Minggu pagi saya yang rumahnya di Bekasi
berangkat pagi sekitar pukul 05.15, saya janjian sama Pak Badi di Warteg Doa
Ibu dekat Yasmin pukul 07.00. Sedangkan Mba Riri dll langsung ketemu kami nanti
di Pertigaan Cemplang. Jalur yang saya lalui mulai dari Bekasi – Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor –
Bubulak/Yasmin – IPB Darmaga – Pertigaan Cibatok – Pertigaan Cemplang – Wisata Situ
Udik. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul saya belok ke kanan ke arah Jalan
Raya Bogor.
Sesampainya di Jl.Raya Bogor lalu belok
ke kiri, lurus dan ketemu Tol Jagorawi, saya belok kanan ke arah Darmaga.
Pukul 06.45 saya sudah tiba di Warteg
Doa Ibu, sambil menunggu Pak Badi datang saya pun memesan makanan, pukul 07.00
Pak Badi datang dan saya sudah selesai makan, Pak Badi baru memesan makanan.
Setelah selesai makan, pukul 07.30 kami berdua lanjut perjalanan menuju Mepo di
Pertigaan Cemplang. Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri ke Terminal
Bubulak atau Yasmin (jika lurus ke arah Parung).
Melewati Yasmin dan Terminal Bubulak
lurus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB Darmaga (kiri ke Ciapus).
Melewati Pertigaan Cibatok (Gunung Salak
Endah), lurus terus.
Hanya 30 menit dari Yasmin sekitar pukul
08.00 saya dan Pak Badi tiba di Pertigaan Cemplang, tidak lama Mba Riri dkk
tiba juga lalu kami lanjut perjalanan kembali. Sekitar 10 menit ada perempatan
yang di kiri jalan ada plang besar “Pondok Pesantren Modern Sahid” dan di kanan
ada Indomart kami belok ke kanan ke Kawasan Peternakan Sapi Perah
Sebelum jembatan ada portal kami ambil
kanan, di samping portal pun ada plang Wisata Situ Udik, jadi patokannya untuk
ke Curug Muara Karacak ini adalah Wisata Situ Udik.
Ada sebuah masjid lalu kami belok ke
kiri.
Disini mulailah kami memasuki gang gang
rumah warga yang sangat sempit hanya muat 1 motor saja, untung Mba Riri sudah
pernah kesini jadi mudah kami sampai lokasi. Kami parkir di halaman yang tidak
cukup luas yang memang bukan parkiran resmi dari Curug Muara Karacak ini, Curug
Muara Karacak ini masuknya masih gratis,
jika yang belum pernah kesini bisa meminta bantuan warga untuk mengantar.
Treking di mulai menelusuri sawah,
pingiran sungai yang bening, lalu turun ke bawah hutan bambu.
Untuk menuruni hutan bambu ini harus
hati hati, padahal tidak hujan tapi jalurnya sangat licin, terjal dan
kemiringannya sampai tegak ke bawah, kepeleset sedikit bisa wassalam sampai
bawah.
Akhirnya sampai di bawah sungai, dari
sungai ini kami ambil ke arah kiri, tidak terlalu lama kami sudah sampai di
depan Curug Muara Karacak.
Curug Muara Karacak ini memiliki
ketinggian sekitar 30 meter dengan kedalaman mungkin lebih dari 3 meter, saat
musim kemarau ini alirannya tidak terlalu besar dan cukup mudah melintasi
bebatuan sungainya, jika musim hujan mungkin sangat sulit karena jalur bebatuan
sungai tertutup air yang lumayan tinggi.
Disini hanya kami saja pengunjung di
curug ini, karena tidak terlalu terkenal juga jadi banyak yang belum tahu
lokasi persis dari Curug Muara Karacak ini.
Sehabis dari Curug Muara Karacak ini
kami naik lagi untuk berisitirahat di Leuwi Goong yang berada di atas curugnya,
lokasi Leuwi Goong ini sudah rapih dan sejuk tempatnya, banyak pendopo untuk
beristirahat dll.
Beberapa dari kami ada yang istirahat di
pendoponya, ada juga yang turun ke bawah menuju Leuwi Goong yang ada di bawah
sungai, bentuk dinding sungai ini sangat unik, berbentuk seperti badan manusia,
jika airnya bening pasti seger banget mandi disini.
Menurut salah satu penjaga yang ada di
Leuwi Goong ini, banyak cerita yang ada di tempat ini, mulai dari adanya
petilasan Raden Kian Santang, batu berbentuk buaya besar, batu berbentuk ular
naga, batu berbentuk love, sembilan sumur yang bikin awet muda, goa dengan air
yang warnanya berbeda beda dan lain lain.
Setelah mengunjungi semua tempat di
lokasi ini kami pun berpamitan pulang kepada penjaga di Leuwi Goong ini, cukup
singkat kunjungan ke curug kali ini sekitar pukul 11.30 kami meninggalkan
lokasi, lalu pulang ke rumah masing masing.
Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke
curug curug selanjutnya.
Note : Sertakan sumbernya bila ingin
mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar