Puasa
tidak menjadikan saya untuk libur mengexplore curug, karena 3 tahun puasa
sebelumnya saya juga masih tetap explore curug. Makin banyaknya curug curug
baru di Bogor semakin membuat saya penasaran untuk mengunjunginya. Curug yang
akan saya kunjungi kali ini yaitu Curug Ciseeng dan Curug Satu yang berada di
Ds.Gn.Malang Kec.Tenjolaya Kab.Bogor, sebelumnya teman saya Mba Riri telah
mengunjungi Curug Ciseeng ini tapi tidak sempat explore ke Curug Satu, kali ini
dia ingin kesana lagi untuk explore Curug Satu.
Minggu
27 Mei menjadi tanggal untuk kami explore Curug Ciseeng dan Curug Satu ini,
saya pun menghubungi teman teman lainnya siapa saja yang bisa ikut nanti,
akhirnya ada 8 orang yang berangkat terdiri dari Saya, Pardi, Mba Riri, Om Kay,
Ervan, Dimas, Tri dan Nur. Minggu pagi saya dan Pardi mulai start berangkat
pukul 05.30, sedangkan yang lainnya kami janjian di depan Mall Yogya Darmaga
pukul 08.00. Jalur yang kami lalui mulai dari Bekasi – Ps.Cileungsi –
Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Bubulak/Yasmin – Tenjolaya -
Ds.Gunung Malang - Curug Ciseeng. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul kami
belok ke kanan ke arah Jalan Raya Bogor.
Sesampainya
di Jl.Raya Bogor lalu belok ke kiri, lurus dan ketemu Tol Jagorawi, kami belok
kanan ke arah Darmaga.
Pengerjaan
tol ini sudah rapih dan jalurnya pun lebar sehingga tidak macet lagi disini
lancar jaya. Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri ke Terminal Bubulak
atau Yasmin (jika lurus ke arah Parung).
Melewati
Yasmin dan Terminal Bubulak lurus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB
Darmaga (kiri ke Ciapus).
Tidak
lama saya dan Pardi tiba di pom bensin dekat Mall Yogya Darmaga, karena waktu
masih pukul 07.30,
kami berdua istirahat terlebih dahulu sambil menunggu yang lain datang. Tidak
lama Mba Riri dan Om Kay datang di pom
bensin dan Ervan dkk pun telah tiba juga di depan Mall Yogya. Kami semua lanjut
perjalanan menuju Curug Ciseeng, karena Mba Riri sebelumnya sudah pernah ke
Curug Ciseeng ini, jadi dia yang menjadi petunjuk jalannya. Setelah Mall Yogya
Darmaga ada sebuah jembatan kecil di kiri jalan ada plang Curug Nangka, lalu
kami belok ke kiri. Terus banyak juga cabang disini dan jalan pun tidak
begitu halus, kami ikuti saja Mba Riri di depan sebagai petunjuk jalan.
Keluar
keluar nanti jalan sesudah Curug Nangka, kami ambil belokan ke kanan ke arah
Curug Luhur (jika ke kiri ke Curug Nangka). Di tengah perjalanan ada sebuah
spanduk curug baru di kiri jalan, kata Mba Riri ini jalur lain menuju Curug
Nangka, masuknya juga lebih murah dan banyak curug curug lainnya.
Kami
lanjut lurus terus mengikuti jalan, di tengah perjalanan kami melihat ada
sebuah objek wisata sebuah pemandian air hangat di kanan jalan,
pemandian air hangat ini berupa kolam kolam yang sudah tertata rapih.
Masih terus ke depan, tepat di sebuah penginapan Bumi Luhur Resort kami belok
ke kiri naik ke atas dari pintu masuk Bumi Luhur Resort ini, jadi jalur menuju
Curug Ciseeng ini bisa di bilang sesudah Curug Nangka atau sebelum Curug Luhur
jika arah kita dari Ciapus.
Jalanan
sudah berupa beton halus jadi enak perjalanan masuk perkampungan ini, ada
sebuah pos di kanan jalan dan sebuah pertigaan, disini kami belok ke kiri.
Terus
saja sampai akhirnya kami melihat sebuah spanduk besar bertuliskan “Selamat
Datang Di Wisata Alam Curug Ciseeng Leuwilalay”, disitulah kami memarkirkan
motor.
Pukul 08.30 kami tiba di
parkiran dari Curug Ciseeng, ada seorang penjaga yang menghampiri kami dan
memberikan tiket masuk ke Curug Ciseeng.
HTM di Curug Ciseeng 20rb/orang dan parkir 5rb/motor, kami pun meminta izin
untuk explore Curug Satu juga yang ada disini, menurut
beliau Curug Satu masih dikeramatkan oleh warga dan bisa di antar oleh kuncen
jika ingin kesana, akhirnya kami pun minta ada yang mengantarkan ke Curug Satu
nanti.
Treking
pertama melintasi area persawahan yang hijau dengan pemandangan sebuah gunung
di depan, sangat memanjakan mata.
Di
sebuah tanah lapang kami pun mengabadikan indahnya pemandangan.
Kami
lanjut perjalanan kembali, kami tunggu warga yang ingin mengantar ke Curug Satu
tapi tidak datang juga akhirnya kami melanjutkan perjalanan tanpa ditemani
warga sekitar, tidak lama sekitar 10 menit perjalanan dari parkiran tadi
kami sudah tiba di belokan menuju Curug Ciseeng sebelah kanan, akan tetapi kami
jalan terus lurus ke depan untuk menuju Curug Satu terlebih dahulu.
Sepanjang aliran air ini airnya
sangat bening seperti kaca dan juga dingin, kalau ngga puasa udah di minum kali
nih air.hehe
Akhirnya aliran air ini mentok
dan kami pun bingung apakah harus river treking atau jalur naik ke atas.
Sebagian ada yang melihat ke jalur river treking dan sepertinya lumayan sulit
trekingnya, lalu kami pun mengambil jalur naik ke atas mengikuti jalur setapak
yang masih terlihat samar samar, sampai akhirnya kami berada di tengah hutan
pinus yang sejuk untuk beristirahat sejenak.
Lanjut lagi perjalanan, jalur
pun menjadi mulai lebat dengan rerumputan, kami tetap fokus mendengarkan aliran
air agar tidak salah arah.
Di tengah tengah perkebunan
pisang kami semua berhenti sejenak untuk mencari jalan karena jalur setapaknya
sudah putus, Mba Riri mencoba jalan ke depan untuk mencari jalur, untungnya ada
seorang warga yang sedang berkebun disini lalu Mba Riri meminta akang ini untuk
mengantar ke Curug Satu.
Dan benar saja, jalur untuk
menuju Curug Satu berbeda dengan jalur yang kami lalui tadi, menyebrangi sungai
kecil lalu naik ke atas lalu belok ke kanan, jika ke kiri itu jalur menuju
Curug Ciseeng lebih dekat, untung ketemu warga di tengah hutan kalau tidak
pasti ngga akan ketemu Curug Satu ini
Akhirnya kami semua sampai di
Curug Satu dengan sebuah gubuk diatasnya, sekitar 45 menit jalan santai dari
parkiran tadi.
Tadinya kami tidak ingin mandi
di Curug Satu, tapi karena melihat air yang begitu bening dan dingin, kami pun
nyebur di Curug Satu ini.
Menurut akang yang mengantarkan
kami ke Curug Satu, disini masih ada 9 curug lagi ke atas tapi jauh belum di
buka jalurnya. Curug Satu ini memiliki ketinggian sekitar 8 meter dengan
kedalaman 1.5 meter.
Setelah puas mandi di Curug
Satu kami kembali untuk menuju Curug Ciseeng, jalurnya pun tidak melalui jalur
awal kami tadi melewati hutan pinus, tapi lebih singkat dengan jalur hutan yang
lebat dan belum ada jalurnya, tembus tembus di aliran air perjalanan awal tadi.
Disini kami berpisah dengan akang yang mengantarkan kami karena beliau ingin
melanjutkan berkebun, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih dan memberikan
sedikit rezeki kepada si akang. Di Curug Ciseeng ini jalurnya sudah tertata
rapi dengan menuruni anak tangga dari bebatuan.
Sesampainya di bawah kami
menyebrangi sebuah jembatan yang terbuat dari bambu.
Berjalanan lagi sebentar lalu
sampai di lingkungan Curug Ciseeng, terlihat ada sebuah leuwi kecil disini yang
airnya sangat bening sampai terlihat dasarnya, setelah mandi di Curug Ciseeng
mungkin kami akan mandi di leuwi kecil ini.
Curug Ciseeng ini berada di
bawah tebing jadi untuk ke bawah sudah di sediakan jalur berupa bambu yang
kuat, terlihat ada sebuah tangga yang terbuat dari tambang,sepertinya sebelum
jalur bambu ini di buat turunnya mengunakan tangga tambang tersebut, extrime
juga.
Dari atas jalur bambu ini kami
bisa melihat Curug Ciseeng dengan tinggi sekitar 30 meter, kedalaman hanya
sepinggang orang dewasa dan air yang sangat bening.
Kami pun mandi di Curug Ciseeng
ini, sayang sayang kalau ke curug ngga basah.hehe
Segarnya puasa puasa mandi di
curug, berasa jadi ringan puasanya. Tragedi pun terjadi, ketika saya ingin
memfoto dari atas, HP saya jatuh, layarnya tepat mengenai batu di bawah dan
nyebur di air curug, untungnya tidak kenapa kenapa HPnya masih bisa nyala dan
tidak pecah layarnya, lanjut lagi dah foto fotonya.
Di aliran bawah Curug Ciseeng
ini ada sebuah leuwi yang cukup dalam berada di lekukan bebatuannya, untuk
turun ke leuwi ini bisa memakai tambang yang sudah disediakan, di leuwi ini pun
banyak kelelawarnya (lalay), makanya dinamain Leuwilalay. Setelah puas mandi di
Curug Ciseeng kami naik ke atas untuk santai santai sejenak, di atas kami mandi
lagi di sebuah leuwi kecil yang bening airnya.
Pukul 11.30 kami pun menyudahi kunjungan
di Curug Ciseeng lalu kembali ke parkiran untuk berganti pakaian di mushola dan
shalat dzuhur, setelah semua rapih kami semua meninggalkan parkiran Curug
Ciseeng ini lalu pulang ke rumah masing masing.
Sampai
ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.
Note
: Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini,
terima kasih