Rasa penasaran saya dengan Desa Ciasihan ini masih
ada, pada sebelumnya saya telah menelusuri 4 buah curug yang ada di Desa
Ciasihan ini
yaitu Curug Emas, Curug Cipancuran, Curug Kiara dan Curug Bendungan, melihat
banyaknya postingan postingan baru di Desa Ciasihan ini di Instagram, akhirnya
membuat saya berkunjung kembali ke desa ini. Curug yang ingin saya datangi kali
ini yaitu Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari masih satu lokasi di Kp.Raina Desa
Ciasihan Kec.Pamijahan Bogor ini.
Sabtu
03 Maret 2018, saya jadwalkan untuk berangkat menelusuri Curug Batu Ampar dan
Curug Bidadari, seminggu sebelumnya saya juga sudah mengontek Kang Yanto agar
dapat menemani kita lagi menelusuri curug curug disana. Untuk yang bisa
berangkat mulai dari saya, Madi, Pak Sogak, Pak Richard, Mba Shinta, Ervan dan Dimas.
Jalur yang kami lalui mulai dari Bekasi
– Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Bubulak/Yasmin
– IPB Darmaga – Pertigaan Cibatok – Ds.Ciasihan – Kp.Ciputri. Saya dan Pak
Sogak janjian di pom bensin sesudah Klapanunggal sekitar pukul 06.15, sedangkan
yang lain menungggu di IPB Darmaga dan gang Curug Ciparay. Sesampainya di depan
Sirkuit Sentul kami belok ke kanan ke arah Jalan Raya Bogor.
Di
jalan Sentul menuju Jl.Raya Bogor saya dan Pak Sogak berhenti sejanak untuk
mengisi perut dengan memakan lontong sayur, yang sebelumnya kami juga makan
lontong sayur disini saat explore Curug Kiara dan Curug Bendungan. Setelah
kenyang kami lanjutkan perjalanan kembali. Sesampainya di Jl.Raya Bogor lalu
belok ke kiri, lurus dan ketemu Tol Jagorawi, kami belok kanan ke arah Darmaga.
Pengerjaan
tol ini sudah mulai terlihat selesai di bagian atasnya, jalanannya pun sebagian
sudah lebar, sehingga tidak terlalu macet kaya dulu. Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri ke Terminal Bubulak atau Yasmin (jika lurus ke
arah Parung).
Melewati Yasmin dan Terminal Bubulak lurus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB Darmaga (kiri ke Ciapus).
Kondisi
jalan menuju IPB Darmaga ini sangat macet parah karena banyaknya pertigaan di
sepanjang jalan ini, di depan IPB Darmaga kami bertemu Madi yang sudah menunggu
disana dari jam 08.00. Sesampainya di Pertigaan Cibatok (Gunung Salak Endah)
kami belok ke kiri.
Terus
saja kami ikuti jalan, sekitar 15 menit ada sebuah pertigaan kami ambil kanan
menuju Kawasan Gunung Salak Endah (kiri ke Tenjolaya).
Di
tengah perjalanan ini kami istirtahat sejenak untuk menunggu Pak Richard dan
Ervan yang masih dalam perjalanan, kami lanjutkan perjalanan dan bertemu Ervan
dan Dimas di pertigaan Curug Ciparay. Ya sekitar 25 menit dari pertigaan tadi
ada spanduk dan plang petunjuk menuju Curug Ciparay di kanan jalan, kami ambil
ke kanan karena untuk ke Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari masuk melalui
gerbang Curug Ciparay, sedangkan Pak Richard masih dalam perjalanan.
Jalanannya
sudah bagus berupa aspal halus dan bisa dilewati mobil juga.
Tidak
lama mentok ada pertigaan lalu kami ambil kiri, di tengah jalan ini juga ada
plang petunjuk yang mengarahkan ke Curug Ciparay, banyak petunjuk di sepanjang
jalan yang mengarahkan ke Curug Ciparay jadi tidak akan kesasar kalau kesini.
Di sebuah tanjakan ada sebuah gerbang di kanan jalan yang mengarahkan ke Curug
Saderi, tapi kami berjalan lurus terus mengikuti plang petunjuk ke Curug
Ciparay.
Sepanjang
jalan banyak pemandangan pemandangan alam yang memanjakan mata, sehingga tidak
terasa cape, bisa juga menjadi spot foto di jalan jalan ini.
Di
tengah perjalanan kami melihat banyak warga yang sedang kerja Bakti di jalanan
dan disitu juga ada Kang Yanto yang sedang membantu, saya pun menyapanya dari
jauh. Kata Kang Yanto nantinya pintu masuknya akan di pindah di depan sini
tidak di dalam lagi, HTMnya pun jadi naik yang sebelumnya 5.000/motor menjadi
10.000/motor, digunakan untuk perbaikan jalan yang ada disini. Kami terus
melanjutkan sampai memasuki kawasan Kp.Raina lalu memarkirkan motor di parkiran
paling atas.
Sesampainya
di parkiran, kami istirahat sejenak untuk menunggu Pak Richard yang belum
datang, waktu pun sudah pukul 10.00 tidak lama kemudian Pak Richard datang dan
kami pun siap untuk treking menuju Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari.
Disini
kami ditemani oleh Kang Yanto dan Kang Yudi yang akan memandu kami menuju Curug
Batu Ampar dan Curug Bidadari, di awali dengan melintasi area persawahan dan
melewati depan gerbang masuk Curug Ciparay.
Lanjut
dengan jalanan menanjak menuju gerbang masuk Curug Kiara, Curug Bendungan,
Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari, HTM 20.000/orang. Di samping gerbang masuk
ini ada sebuah curug kecil yang alirannya berasal dari Curug Bendungan, kami
pun berfoto sejenak di curug kecil ini.
Berjalan
menelusuri saluran air yang airnya berasal dari Curug Bendungan, sampai ada
sebuah petunjuk di tengah perjalanan, yang jika lurus menuju ke Curug
Bendungan, jika ke kiri menuju ke Curug Kiara, Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari.
Treknya
menurun dengan jalanan bebatuan yang telah di susun rapih, lalu sampai di Curug
Kiara kami belok ke kanan (kiri ke Curug Kiara lalu menuruni tangga), ada pula
petunjuknya jadi tidak akan nyasar, lalu menyebrangi jembatan bambu, jembatan
bambu ini pada kunjungan saya ke Curug Kiara sebelumnya belum ada, kami ikuti
saja jalanan bebatuan yang tersusun rapih di sepanjang jalan.
Jalanan
pun berubah menjadi jalur hutan, ada sebuah pertigaan yang samar samar jika
lurus menuju ke Curug Bidadari dan jika ke kanan menuju ke Curug Batu Ampar,
kami menuju Curug Batu Ampar terlebih dahulu, baru nanti ke Curug Bidadari.
Jalurnya
kita harus menuruni dengan kondisi tanah merah yang licin dan nantinya pulang
akan nanjak.
Setelah
treking kurang lebih 20 menit sampailah kami di depan Curug Batu Ampar, curug
ini memiliki aliran air yang bening dan dingin, dengan ketinggian sekitar 6
meter dan kedalaman 1-2 meter.
Sesudah
menikmati Curug Batu Ampar, kami lanjut perjalanan menuju Curug Bidadari dan
kami akan mandi di Curug Bidadarinya nantinya. Perjalanan menuju Curug Bidadari
lebih masuk ke dalam hutan, jalanannya pun belum di buat, kiri kanan juga
banyak pohon pohon berduri.
Akhirnya
kami sampai di depan Curug Bidadari, jarak dari Curug Batu Ampar ke Curug
Bidadari ini sekitar 10 menit dengan melintasi area hutan. Curug Bidadari ini
memiliki ketinggian sekitar 10 meter dengan kedalaman 1-2 meter jika
ketengahnya.
Di
bawah aliran air Curug Bidadari terdapat spot yang indah untuk sekedar
berendam, tapi harus hati hati jangan sampai terbawa arus, karena di bawahnya
itu adalah Curug Ciparay yang tingginya mencapai 50 meter, pasti wassalam kalau
sampai jatuh dari atas sini.
Sekitar
pukul 13.00 kami sudahi kunjungan di Curug Bidadari ini, karena ada sebagian
yang belum pernah ke Curug Kiara. Sesampainya di Curug Kiara ada beberapa
pengunjung yang sedang menikmati makan siang di Curug Kiara.
Hanya
sebentar saja kami di Curug Kiara, lalu sekitar pukul 13.30, kami kembali
pulang ke parkiran karena kondisi juga sudah mendung. Di saat perjalanan pulang
ke parkiran turun kabut tebal sehingga membatasi jarak pandang kami, lalu hujan
lebat, kami terus berjalan sampai akhirnya mencapai parkiran dan berteduh di
sebuah warung sambil menghangatkan badan dengan memakan mie rebus hangat dan
segelas kopi.
Setelah
hujan reda sekitar pukul 15.30 kami pun berpamitan kepada Kang Yanto dan Kang
Yudi untuk pulang.
Sampai
ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.
Note
: Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini,
terima kasih
Bro jadi harga masuknya naik 2x lipat ya, curugnya 20rb,motor 10rb total 30rb?
BalasHapusIya bro jadi naik, mungkin buat pembangunan jalan ke curugnya, kalau udah rapih, normal lagi HTMnya.
Hapusbro, boleh minta nomer guide buat eksplore curug daerah sana..
BalasHapusG perlu pakai guide si kesini soalnya jalannya sudah ada petunjuknya, dket juga 15 menitan.
Hapus