Sabtu, 03 Maret 2018

TRIP TO CURUG BATU AMPAR & CURUG BIDADARI GUNUNG MENIR BOGOR


Rasa penasaran saya dengan Desa Ciasihan ini masih ada, pada sebelumnya saya telah menelusuri 4 buah curug yang ada di Desa Ciasihan ini yaitu Curug Emas, Curug Cipancuran, Curug Kiara dan Curug Bendungan, melihat banyaknya postingan postingan baru di Desa Ciasihan ini di Instagram, akhirnya membuat saya berkunjung kembali ke desa ini. Curug yang ingin saya datangi kali ini yaitu Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari masih satu lokasi di Kp.Raina Desa Ciasihan Kec.Pamijahan Bogor ini.



Sabtu 03 Maret 2018, saya jadwalkan untuk berangkat menelusuri Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari, seminggu sebelumnya saya juga sudah mengontek Kang Yanto agar dapat menemani kita lagi menelusuri curug curug disana. Untuk yang bisa berangkat mulai dari saya, Madi, Pak Sogak, Pak Richard, Mba Shinta, Ervan dan Dimas. Jalur yang kami lalui mulai dari Bekasi – Ps.Cileungsi – Ps.Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor – Bubulak/Yasmin – IPB Darmaga – Pertigaan Cibatok – Ds.Ciasihan – Kp.Ciputri. Saya dan Pak Sogak janjian di pom bensin sesudah Klapanunggal sekitar pukul 06.15, sedangkan yang lain menungggu di IPB Darmaga dan gang Curug Ciparay. Sesampainya di depan Sirkuit Sentul kami belok ke kanan ke arah Jalan Raya Bogor.


Di jalan Sentul menuju Jl.Raya Bogor saya dan Pak Sogak berhenti sejanak untuk mengisi perut dengan memakan lontong sayur, yang sebelumnya kami juga makan lontong sayur disini saat explore Curug Kiara dan Curug Bendungan. Setelah kenyang kami lanjutkan perjalanan kembali. Sesampainya di Jl.Raya Bogor lalu belok ke kiri, lurus dan ketemu Tol Jagorawi, kami belok kanan ke arah Darmaga.

Pengerjaan tol ini sudah mulai terlihat selesai di bagian atasnya, jalanannya pun sebagian sudah lebar, sehingga tidak terlalu macet kaya dulu. Ada pertigaan Lotte Mart kami belok ke kiri ke Terminal Bubulak atau Yasmin (jika lurus ke arah Parung). 


Melewati Yasmin dan Terminal Bubulak lurus sampai mentok lalu belok ke kanan ke arah IPB Darmaga (kiri ke Ciapus).


Kondisi jalan menuju IPB Darmaga ini sangat macet parah karena banyaknya pertigaan di sepanjang jalan ini, di depan IPB Darmaga kami bertemu Madi yang sudah menunggu disana dari jam 08.00. Sesampainya di Pertigaan Cibatok (Gunung Salak Endah) kami belok ke kiri.


Terus saja kami ikuti jalan, sekitar 15 menit ada sebuah pertigaan kami ambil kanan menuju Kawasan Gunung Salak Endah (kiri ke Tenjolaya).


Di tengah perjalanan ini kami istirtahat sejenak untuk menunggu Pak Richard dan Ervan yang masih dalam perjalanan, kami lanjutkan perjalanan dan bertemu Ervan dan Dimas di pertigaan Curug Ciparay. Ya sekitar 25 menit dari pertigaan tadi ada spanduk dan plang petunjuk menuju Curug Ciparay di kanan jalan, kami ambil ke kanan karena untuk ke Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari masuk melalui gerbang Curug Ciparay, sedangkan Pak Richard masih dalam perjalanan.


Jalanannya sudah bagus berupa aspal halus dan bisa dilewati mobil juga.


Tidak lama mentok ada pertigaan lalu kami ambil kiri, di tengah jalan ini juga ada plang petunjuk yang mengarahkan ke Curug Ciparay, banyak petunjuk di sepanjang jalan yang mengarahkan ke Curug Ciparay jadi tidak akan kesasar kalau kesini. Di sebuah tanjakan ada sebuah gerbang di kanan jalan yang mengarahkan ke Curug Saderi, tapi kami berjalan lurus terus mengikuti plang petunjuk ke Curug Ciparay.


Sepanjang jalan banyak pemandangan pemandangan alam yang memanjakan mata, sehingga tidak terasa cape, bisa juga menjadi spot foto di jalan jalan ini.



Di tengah perjalanan kami melihat banyak warga yang sedang kerja Bakti di jalanan dan disitu juga ada Kang Yanto yang sedang membantu, saya pun menyapanya dari jauh. Kata Kang Yanto nantinya pintu masuknya akan di pindah di depan sini tidak di dalam lagi, HTMnya pun jadi naik yang sebelumnya 5.000/motor menjadi 10.000/motor, digunakan untuk perbaikan jalan yang ada disini. Kami terus melanjutkan sampai memasuki kawasan Kp.Raina lalu memarkirkan motor di parkiran paling atas.


Sesampainya di parkiran, kami istirahat sejenak untuk menunggu Pak Richard yang belum datang, waktu pun sudah pukul 10.00 tidak lama kemudian Pak Richard datang dan kami pun siap untuk treking menuju Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari.



Disini kami ditemani oleh Kang Yanto dan Kang Yudi yang akan memandu kami menuju Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari, di awali dengan melintasi area persawahan dan melewati depan gerbang masuk Curug Ciparay.



Lanjut dengan jalanan menanjak menuju gerbang masuk Curug Kiara, Curug Bendungan, Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari, HTM 20.000/orang. Di samping gerbang masuk ini ada sebuah curug kecil yang alirannya berasal dari Curug Bendungan, kami pun berfoto sejenak di curug kecil ini.



Berjalan menelusuri saluran air yang airnya berasal dari Curug Bendungan, sampai ada sebuah petunjuk di tengah perjalanan, yang jika lurus menuju ke Curug Bendungan, jika ke kiri menuju ke Curug Kiara, Curug Batu Ampar dan Curug Bidadari.

Treknya menurun dengan jalanan bebatuan yang telah di susun rapih, lalu sampai di Curug Kiara kami belok ke kanan (kiri ke Curug Kiara lalu menuruni tangga), ada pula petunjuknya jadi tidak akan nyasar, lalu menyebrangi jembatan bambu, jembatan bambu ini pada kunjungan saya ke Curug Kiara sebelumnya belum ada, kami ikuti saja jalanan bebatuan yang tersusun rapih di sepanjang jalan.



Jalanan pun berubah menjadi jalur hutan, ada sebuah pertigaan yang samar samar jika lurus menuju ke Curug Bidadari dan jika ke kanan menuju ke Curug Batu Ampar, kami menuju Curug Batu Ampar terlebih dahulu, baru nanti ke Curug Bidadari.



Jalurnya kita harus menuruni dengan kondisi tanah merah yang licin dan nantinya pulang akan nanjak.

Setelah treking kurang lebih 20 menit sampailah kami di depan Curug Batu Ampar, curug ini memiliki aliran air yang bening dan dingin, dengan ketinggian sekitar 6 meter dan kedalaman 1-2 meter.





Sesudah menikmati Curug Batu Ampar, kami lanjut perjalanan menuju Curug Bidadari dan kami akan mandi di Curug Bidadarinya nantinya. Perjalanan menuju Curug Bidadari lebih masuk ke dalam hutan, jalanannya pun belum di buat, kiri kanan juga banyak pohon pohon berduri.



Akhirnya kami sampai di depan Curug Bidadari, jarak dari Curug Batu Ampar ke Curug Bidadari ini sekitar 10 menit dengan melintasi area hutan. Curug Bidadari ini memiliki ketinggian sekitar 10 meter dengan kedalaman 1-2 meter jika ketengahnya.





Kami pun melepas lelah perjalanan dengan mandi mandi di Curug Bidadari ini.




Di bawah aliran air Curug Bidadari terdapat spot yang indah untuk sekedar berendam, tapi harus hati hati jangan sampai terbawa arus, karena di bawahnya itu adalah Curug Ciparay yang tingginya mencapai 50 meter, pasti wassalam kalau sampai jatuh dari atas sini.



Sekitar pukul 13.00 kami sudahi kunjungan di Curug Bidadari ini, karena ada sebagian yang belum pernah ke Curug Kiara. Sesampainya di Curug Kiara ada beberapa pengunjung yang sedang menikmati makan siang di Curug Kiara.



Hanya sebentar saja kami di Curug Kiara, lalu sekitar pukul 13.30, kami kembali pulang ke parkiran karena kondisi juga sudah mendung. Di saat perjalanan pulang ke parkiran turun kabut tebal sehingga membatasi jarak pandang kami, lalu hujan lebat, kami terus berjalan sampai akhirnya mencapai parkiran dan berteduh di sebuah warung sambil menghangatkan badan dengan memakan mie rebus hangat dan segelas kopi.

Setelah hujan reda sekitar pukul 15.30 kami pun berpamitan kepada Kang Yanto dan Kang Yudi untuk pulang.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih

4 komentar:

  1. Bro jadi harga masuknya naik 2x lipat ya, curugnya 20rb,motor 10rb total 30rb?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bro jadi naik, mungkin buat pembangunan jalan ke curugnya, kalau udah rapih, normal lagi HTMnya.

      Hapus
  2. bro, boleh minta nomer guide buat eksplore curug daerah sana..

    BalasHapus
    Balasan
    1. G perlu pakai guide si kesini soalnya jalannya sudah ada petunjuknya, dket juga 15 menitan.

      Hapus