Sebelumnya kami berencana untuk pergi ke Curug Awitali di
Kp.Ciwaluh Ds.Wates Kec.Cigombong Sukabumi, tapi pas hari H akhirnya kami
memutuskan untuk tidak ke Curug Awitali karena jarak yang jauh dan juga tidak
ada kolam untuk berenang, Pak Badi soalnya nyari curug yang bisa
berenang.hehehe Saya, Pardi, Pak Sogak, Pak Badi dan Mba Yunita memutuskan
untuk ke Curug Pangeran saja yang berada di Gunung Salak Endah Kec.Pamijahan
Bogor, kebetulan saya juga belum pernah ke Curug Pangeran ini.
Minggu pagi 29 Oktober 2017 pukul 05.30 saya yang tinggal
di Tambun menyamper Pardi karena masih satu daerah, sedangkan Pak Sogak
menunggu di Pom Klapanungal, Pak Badi menunggu di depan Sirkuit Sentul,
sedangkan Mba Yunita menunggu di depan Tugu Kujang Kebun Raya Bogor. Jalur yang
kami lalui meliputi Bekasi – Cileungsi –
Citeureup – Sirkuit Sentul – Jl.Raya Bogor - Kebun Raya Bogor – BTM – Ciapus –
Curug Nangka – Curug Luhur – Curug Ciputri – Tenjolaya – Pamijahan – Gunung Salak
Endah. Pukul 06.45 saya dan Pardi bertemu Pak Sogak di Pom Klapanunggal,
kemudian pukul 07.30 kami bertemu Pak Badi di depan Sirkuit Sentul, di
depan Sirkuit Sentul ini kami belok ke kanan ke arah Jalan Raya
Bogor.
Di depan Tugu Kujang Kebun Raya Bogor, Mba Yunita sudah
menunggu dan kami tiba tepat pukul 08.00 disana. Dari Tugu Kujang ini kami
mengarah ke Mall BTM ambil ke kiri.
Lalu ada lampu merah kami ambil ke kanan ke arah
Ciapus/Ciomas. Ada belokan lagi ke kiri kami ambil ke arah Ciapus,
darisini kami melewati beberapa wisata yang ada di kawasan Ciapus ini seperti
Pura Agung, Curug Nangka, Curug Sawer, Curug Luhur, Arca Domas/Curug Cipeuteuy,
Curug Ciputri dan Curug Ciampea. Setelah melewati gang Curug Ciampea lurus dan
mentok ada sebuah pertigaan dimana ada alfamart, kami ambil ke kiri ke arah
gerbang masuk Kawasan Gunung Salak Endah, belok kanan juga bisa melewati
gerbang yang satu lagi tapi lumayan jauh. Sekitar pukul 09.00 kami tiba di
gerbang masuk Kawasan Gunung Salak Endah, karena waktu masih pagi kami pun
istirahat sejenak dengan minum minum kopi dan teh di warung depan gerbang masuk
Gunung Salak Endah ini.
Ngobrol ngobrol dengan pemilik warung, kalau gerbang
masuk disini sedang dilakukan pengecoran sampai dekat perkemahan kawah ratu
jadi motor/mobil tidak bisa masuk lewat sini, saya berpikir jika lewat gerbang
yang satunya lagi lumayan jauh muternya, akhirnya pemilik warung memberikan
solusi nanti bisa di anter oleh dia lewat jalan pintas perkampungan dan
dikenakan biaya 10.000/orang, lebih hemat jika masuk secara resmi melalui
gerbang Gunung Salak Endah dikenakan HTM 30.000/motor x 3 artinya 90.000, nah
ini lebih hemat 10.000/orang x 5 jadi 50.000. hehehe
Jalan pintas melewati perkampungan ini awalnya cor coran
halus, lalu berubah menjadi bebatuan menanjak ketika sampai di hutan dan
persawahan, perjalanan melalui jalan pintas ini sekitar 2 KM atau 15 menit
dengan naik motor dan tembus di area perkemahan depan kawah ratu. Darisini kami
tinggal mengikuti jalan untuk menuju Curug Pangeran, melewati beberapa curug
yang ada di kawasan Gunung Salak Endah ini seperti Curug Cadas Ngampar yang
berada di dekat hutan pinus dan belum lama di buka, lalu Curug Cihurang, Curug
Ngumpet dan sampailah kami di depan Curug Pangeran, ada wisata baru juga di
area Curug Pangeran ini yaitu Rangon Hills sensasi berfoto diketinggian dengan
berbagai fasilitas seperti bersepeda di ketinggian seperti yang ada di Bandung.
Untuk menuju parkiran dari spanduk besar di pinggir jalan
ini sangat dekat sekitar 5 menit sudah sampai di parkiran dari Curug Pangeran.
Pukul 10.00 kami tida di parkiran Curug Pangeran, terlihat sudah ramai sekali
parkiran disini mulai dari motor maupun mobil, untuk menuju Curug Pangeran dan
Rangon Hills dikenakan berbeda pintu masuknya jadi beda juga HTMnya tidak satu
HTM.
Kami pun langsung menuju loket tiket masuk dari Curug
Pangeran ini, HTMnya 10.000/orang.
Berjalan sedikit dari loket masuk Curug Pangeran tadi,
ada spanduk menuju ke Curug Kondang/Curug Ngumpet/Balong Endah, tapi nanti
dikenakan HTM lagi, jadi kami hanya berfoto didepannya saja.
Jalanan menuju Curug Pangeran sudah bagus jalan setapak
bebatuan yang sudah disusun.
Hanya butuh waktu 10 menit trekingnya kami sudah sampai
di depan Curug Pangeran, sudah ramai sekali di bawah Curug Pangeran para
pengunjung yang sedang berkumpul melihat para pengunjung lain yang uji nyali
melompat dari atas Curug Pangeran. Curug Pangeran ini memiliki ketinggian
sekitar 8 meter dengan kedalaman sekitar 4 meter.
Pardi dan Pak Badi mencoba memberanikan diri uji nyali
untuk meloncat dari atas Curug Pangeran, tapi hanya Pardi aja yang
loncat.hehehehe
Setelah menikmati Curug Pangeran di bawah, kami naik ke
atas aliran dari Curug Pangeran ini, di atas lumayan sepi tidak seramai di
bawah. Di atas Curug Pangeran merupakan aliran sungai kecil, disini bisa main
main air, berfoto ataupu bersantai sambil ngopi menikmati keindahan alam
disini.
Pukul 13.00 kami sudahi kunjungan di Curug Pangeran ini,
setelah berganti pakaian habis main air dan shalat dzuhur, lalu kami bersiap
untuk pulang. Untuk biaya parkir di Curug Pangeran ini 5.000/motor. Kami pulang
tidak lewat jalur berangkat tadi jalur Ciapus Tenjolaya, tapi kami lewat jalur
Leuwiliang, mudah mudahan tidak macet karena biasanya kalau sudah siang sampai
sore jalur Leuwiliang sampai Giant Dramaga macet parah. Pukul 14.00 kami
berhenti sejenak di warung padang untuk mengisi perut agar tenaga pulih lagi
dan perjalanan pulang aman. Setelah kenyang dan shalat ashar kami lanjur
perjalanan pulang, sesampainya di tol yang sedang di bangun turun hujan deras,
kami pun meneduh dahulu di bawah tol, karena Mba Yunita pulangnya arah Botani
Square jadi darisini Mba Yunita memesan grab car, sambil menungu grab carnya
datang kami siap siap memakai jas hujan untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Setelah grab car datang dan Mba Yunita sudah naik, kami pun melanjutkan
perjalanan pulang, nah disini kami berpisah antara Pak Badi, Pak Sogak, saya
dan Pardi. Saya dan Pardi akhirnya tiba di rumah masing masing sekitar pukul
19.30.
Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug
selanjutnya.