3 hari sebelum gajian tiba, kami telah
merencanakan untuk pergi ke Curug Citambur yang berada
di Ds.Karangjaya Kec.Pasirkuda Cianjur Selatan, saya, Pardi dan Pak Sogak
rencananya akan berangkat hari Sabtu 28 Januari 2017 agar ada waktu satu hari
untuk istirahat. Jumat malam selepas pulang kerja saya langsung
menuju ke rumah Pardi untuk menginap disana karena jika tidak menginap pasti si
Pardi bangun siang, sedangkan Pak Sogak janjian menunggu di pom bensin jonggol
esok harinya.
Malamnya tanpa di duga duga ada musibah,
mamangnya Pardi meninggal dunia yang akhirnya Pardi tidak bisa ikut ke Curug
Citambur esoknya, saya pun mengabari Pak Sogak jika nanti berangkatnya hanya
berdua doang. Sehabis shalat subuh saya berangkat ke rumah Pak Sogak yang
berada di Perumahan Cibarusah Cikarang (Tambun
– Kawasan MM2100 – Kawasan EJIP – Cibarusah), pukul 05.45 saya tiba di
rumah Pak Sogak dan persiapan untuk berangkat mulai dari pakaian, jas hujan
dll. Akhirnya pukul 06.30 kami berdua bergegas berangkat agar sampai disana
tidak terlalu sore, jalur yang kami lalui untuk menuju Curug Citambur ini yang perbatasan dengan Bandung dan Sukabumi diantaranya Cibarusah – Jonggol – Cariu – Cikalong –
Cianjur – Cilaku – Cibeber – Pagelaran – Pasir Kuda - Curug Citambur.
Kami berdua lewat jalur Cianjur yang lancar
alias jalur gunung, bisa juga melewati Bandung kata temen saya yang udah kesana
juga. Sesampainya di daerah Cikalong Cianjur sekitar jam 07.30 kami istirahat
sejenak untuk mengisi perut dengan memakan bubur ayam di pinggir jalan. Setelah
kenyang dan bensin sudah di isi juga, kami lanjutkan kembali perjalanan, dari
sini kami berpatokan ambil jalur Cianjur terus.
Tidak lama berjalan dari menyantap bubur
ayam tadi, ternyata tas kami tertinggal di warung dan akhirnya kami kembali
lagi ke tukang bubur tadi berharap mudah mudahan tasnya masih ada.
Alhamdulillah tas kami masih tergeletak di atas meja, kami pun melanjutkan
kembali perjalanan yang tertunda. Sesampainya di daerah Cibeber jalannya hanya
tinggal lurus saja melewati beberapa pegunungan dan perkebunan teh berkali kali
dengan kondisi jalan ada yang rusak ada juga aspal halus, cocok buat foto foto
di perkebunan teh ini, kami pun tidak lupa sebelum masuk ke jalan Cibeber ini
mengisi bensin full karena akan masuk ke jalur gunung yang minim pom bensin.
Pukul 10.30 kami tiba di pom bensin
Pagelaran, darisini sudah dekat sekali plang untuk ke Curug Citambur, benar
saja hanya berjalan sekitar 5 menit dari pom bensin Pagelaran terdapat plang di
kiri jalan yang menandakan jalur ke Curug Citambur sekitar 17
KM masuk ke dalam, darisini juga bisa tembus ke Ciwidew Bandung.
Jalur menuju Curug Citambur ini cukup
sulit juga karena rata rata menanjak dan tidak rata jalannya. Hanya sedikit
orang yang mau berkunjung ke Curug Citambur melalui jalur ini terlihat dari pas
kami masuk jarang motor yang bukan daerah sini lalu lalang, sepertinya lebih
banyak masuk melalui jalur Bandung karena jalannya rata. Banyak sekali pemandangan yang indah di perjalanan ini serta banyak curug curug berjejer di bukit bukit, sekitar 45 menit kami
berjalan akhirnya sampai juga kami di depan gerbang masuk Curug Citambur.
Masuk ke Curug Citambur ini bisa terbilang
terjangkau cukup 7.000/orang dan parkir 3.000/motor, setelah gerbang masuk terdapat sebuah danau yang cukup luas yang bisa dipakai untuk bermain perahu atau hanya sekedar duduk santai menikmati alam. Tidak lama dari gerbang masuk kami sampai diparkiran lalu sejenak ngopi ngopi dulu di warung karena langsung turun hujan deras.
Area parkir Curug Citambur ini sangat dijaga terlihat
dari banyaknya tanaman hias di sekitar jalan dan lingkungannya, hijau membuat mata
jadi adem, fasilitasnya juga lengkap mulai dari warung, mushola, kamar ganti dll.
Setelah ngopi ngopi dan hujan sudah
berhenti, kami pun menuju curugnya yang cukup dekat, sudah lumayan banyak
pengunjung yang berada di Curug Citambur ini. Curug Citambur ini memiliki ketinggian sekitar 100 meter dengan aliran air yang sangat deras sangat tidak memungkinkan bagi siapa saja yang ingin mandi di bawahnya.
Disekitar deretan bukit bukit Curug Citambur ini juga banyak sekali ditemukan curug curug yang sama tingginya dengan Curug Citambur akan tetapi dengan aliran air yang kecil, sayangnya curug curug ini belum di buka untuk umum semua, akan sangat bagus jika di buka uuntuk umum sehingga menambah beberapa macam curug yang bisa di kunjungi di area ini.
Disekitar deretan bukit bukit Curug Citambur ini juga banyak sekali ditemukan curug curug yang sama tingginya dengan Curug Citambur akan tetapi dengan aliran air yang kecil, sayangnya curug curug ini belum di buka untuk umum semua, akan sangat bagus jika di buka uuntuk umum sehingga menambah beberapa macam curug yang bisa di kunjungi di area ini.
Beberapa spot bagus untuk di potret.
Dari bagian bawah ini terlihat dua
tingkatan dari Curug Citambur.
Waktu pun tak terasa berlalu sudah menunjukkan pukul
14.00 dan kami harus segera pulang agar tidak terlalu larut malam sampai di
rumah.
Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug
curug selanjutnya.
Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.