Kamis, 05 Mei 2016

TRIP TO CURUG CAKRAWARDANA GUNUNG PANCAR BOGOR

Long Weekend pun tiba, kamis sampai minggu (5-8 Mei 2016) karena peringatan Kenaikan Isa Al Masih dan Isra Mi’raj, semua orang pasti memanfaatkan libur panjang ini dengan berlibur ke tempat wisata. Saya pun ingin sekali berkunjung lagi ke curug, kamis pagi saya masih bingung mau ke curug mana ya antara Curug Cipurut yang ada di Purwakarta apa Curug Cakrawardana yang ada di Sentul. Saya pun mengontek teman saya Irfan untuk mengajaknya ke curug tapi dia lagi cidera abis maen badminton, akhirnya saya ajak aja si Pardi lalu akhirnya dia mau. Pukul 09.00 saya samper ke rumahnya di Kampung Jejalen Tambun, semua peralatan sudah siap lalu kami berdua pun jalan menuju Curug Cakrawardana di Gunung Pancar Bogor.

Sepanjang perjalanan dari Tambun sampai Terminal Bekasi luar biasa macetnya ngga putus itu mobil ngantrinya gila, mungkin orang orang yang ingin berlibur ke daerah Bandung lalu terjebak macet di tol akhirnya keluar dari tol dan lewat jalur biasa tetapi malah macet juga, mungkin karena ada pengecoran di Pasar Induk Cibitung alhasil jadi macet panjang kaya gini. Kami berdua mah selow selow aja soalnya jalur sebaliknya malah lancar tanpa macet sedikitpun. Kami melalui jalur Tambun – Bekasi – Bantar Gebang – Cileungsi – Citereup. Sesampainya di Pasar Citereup kami berbelok kiri masuk ke arah pasar yang nanti tembus di Tajur, saya ingin mencoba jalur ini karena kalau lewat Babakan Madang pasti macet karena banyak orang yang mau berwisata di daerah Sentul dan Gunung Pancar atau mau ke Puncak melewati jalur alternatif Bukit Pelangi.




Kami mengikuti GPS pada Google Map yang mengarah terus lurus menuju daerah Cibadak, sesampainya di Tajur nanti banyak plang petunjuk, kami terus mengamati plang petunjuk yang mengarahkan ke Sukamakmur Jonggol karena nanti pasti bertemu 4 buah pertigaan kalau tidak salah.



Di tengah perjalanan yang sudah masuk daerah Cibadak ada curug baru disini di kiri jalan namanya Curug Sagara Herang, ada 3 buah curug pada lokasi Curug Sagara Herang ini.



Tidak lama sekitar 3 KM dari plang Curug Sagara Herang pertama tadi ternyata ada plang Curug Sagara Herang lagi tepat di jalur menanjak, mungkin ini pintu masuk kedua dari curugnya, tapi lumayan jauh juga ya jaraknya apa jalurnya itu melingkar/memutar. Ya sudahlah kami lanjutkan lagi perjalanan kembali, lalu ada plang petunjuk lagi yang jika ke kiri (Sukamakmur Jonggol) jika ke kanan (Babakan Madang Sentul), kami ambil ke arah kanan.



Tidak lama ada pertigaan lagi yang jika ke kiri (Loji Cibereum) ke kanan ke (Babakan Madang Sentul), kami ambil yang ke kanan ke arah Babakan Madang Sentul.



Tidak lama sekitar 500 meter dari pertigaan tadi kami sampai di pintu gerbang Curug Cakrawardana, dari sini ternyata bisa juga jika ingin ke Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong, jalur alternatif kedua, masuk di gerbang masuk Curug Cakrawardana ini dikenakan biaya 5.000/motor.



Perjalanan dari gerbang masuk tadi tidak begitu lama, ada sebuah pertigaan dengan jembatan yang mengarahkan ke kanan menuju Curug Leuwi Hejo dan Curug Barong, sedangkan Curug Cakrawardana lurus dan langsung tiba di parkiran.



Sampailah kami berdua di parkiran Curug Cakrawardana pada pukul 11.30, luas juga parkirannya, seorang petugas menghampiri kami dan memberi tiket masuknya yang di total 25.000.




Setelah mempersiapkan peralatan lalu kami mulai memasuki kawasan Curug Cakrawardana, dari jalan memasukinya saja sudah indah banget viewnya dengan aneka saung saung yang tersusun rapih di atas.




Satu persatu anak tangga kami naiki, terlihat begitu lengkapnya fasilitas yang ada disini mulai dari warung, mushola, kamar ganti, saung, gazebo, tempat pertemuan dll, cocok banget buat ngadain acara.







Akhirnya sampai juga kami berdua di depan Curug Cakrawardana, curug ini seperti curug buatan, dengan kedalaman kolamnya sekitar 1-2 meter, karena perut kami berdua sudah lapar lalu kami memesan mie rebus di warung yang ada di samping curugnya, sambil menunggu mie rebus matang saya memfoto foto lingkungan yang ada di sekitaran Curug Cakrawardana ini.







Setelah mie rebus matang yang kami pesan matang, kami mengisi perut dahulu sebelum nyebur dan main main air di curugnya. Berasa kenyang sudah perut akhirnya kami nyebur dan main air di Curug Cakrawardana, tidak lama kemudian banyak juga pengunjung yang mulai datang untuk menikmati suasana di Curug Cakrawardana ini.






Setelah puas mandi mandi di Curug Cakrawardana, pukul 13.30 kami sudahi dan berganti pakaian kemudian shalat dzuhur sebentar lalu kembali pulang ke Bekasi, agar sampai Bekasi nanti suasana masih sore.

Sampai ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.

Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.

1 komentar:

  1. Mantap dan keren mas ulasannya ... semoga bisa kesini suatu saat ...

    BalasHapus