Bete
di rumah terus jadi kepikiran buat saya untuk jalan lagi ke curug, dari hari
senin kepikiran hari apa ya yang pas buat bolang sedangkan hari selasa rabu
lagi sibuk sibuknya di rumah, liat tanggalan sepertinya hari kamis 24 dan jumat
25 Desember 2015 tanggal merah karena ada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
dan hari natal, jadi lah saya menghubungi teman saya Pardi agar hari kamis bisa
bolang dan mengajak teman teman musholanya, pada hari kamisnya hanya kita
berdua saja yang jalan karena teman teman musholanya sedang bokek berat.hehehe
Curug
yang ingin kami tuju yaitu Curug Cibengang yang berada di dua wilayah yaitu
Cariu dan Jonggol, karena sebelumnya saya sudah pernah datang ke Gunung Batu
jadi saya sudah tahu jalurnya, saat itu saya belum mendengar kalau disitu ada
curug, lalu setelah sekian lama searching di internet akhirnya nemu juga nama
curugnya. Kami berdua berangkat dari Bekasi pukul 08.30, jalur yang kami lalui
yaitu Bekasi - Cibitung - Kawasan MM2100 - Kawasan EJIP - Cibarusah - Jonggol -
Cariu. Sebenarnya bisa juga lewat jalur Jonggol Sukamakmur atau lebih di kenal
Hutan Pinus, tapi dari kunjungan saya pertama ke Gunung Batu, jalur yang saya
lalui melalui Cariu. Selepas dari perempatan Loji - Cariu sekitar 10 menit ada
perempatan kecil dengan 2 buah plang
petunjuk yang mengarahkan ke kanan ke arah Gunung Batu/Puncak 2, karena bahan
bakar motor sudah sedikit, kami lurus ke depan sedikit dari perempatan itu ada
sebuah pom dan kami mengisi bahan bakar agar aman di jalan.
Lanjut
kami berbelok ke plang menuju Gunung Batu/Puncak 2, jalanan masih aspal alus
lurus belum ada pertigaan atau perempatan, selama perjalanan disini saya heran
ko sepi sekali ya tidak ada lalu lalang motor yang ingin berkunjung kesini,
biasanya kalau hari libur banyak orang yang berwisata. Setelah 15 menit
berjalan terlihat sebuah view pemandangan Gunung Batu dari jauh, kami pun
berhenti sesaat untuk berfoto foto disini.
Setelah
selesai berfoto kami lanjut perjalanan, nah ketemulah sebuah pertigaan yang
jika ke kanan itu menuju Gunung Batu/Puncak 2 - Sukamakmur, jika ke kiri menuju
Tanjungsari - Cianjur. Kami ambil ke arah kanan, dari sini jalanan aspal yang
tadinya alus berubah menjadi berlubang lubang sehingga laju motor pun tidak
terlalu cepat.
Di
perjalanan ini kami temui sebuah kecelakaan sepeda motor, mungkin salah satu
motor ngebut atau terkena lubang aspal sehingga oleng dan menabrak motor lain,
kami melihat seorang ibu ibu yang berdarah kepalanya sedang di bantu oleh warga
sekitar yang lewat, saya si pingin berenti melihat atau membantu tapi si Pardi
alergi ama darah, jadinya lanjut lagi dah perjalanan.hehehe
Sesaat
berjalan lalu kami bertemu pertigaan lagi yang jika ke kanan menuju ke Cariu
dan jika ke kiri menuju ke Gunung Batu Sukamakmur, kami mengambil ke arah kiri
dan melanjutkan perjalanan.
Jalanan
disini kembali aspal halus dengan lintasan turunan tajam dan berbelok belok
jadi kami harus hati hati, terlihat juga dari dekat penampakan dari Gunung
Batu.
Akhirnya
ini adalah plang petunjuk akhir yang jika lurus menuju ke Gunung Batu 3 dan
jika ke kanan menuju ke Gunung Batu 1,2 – Sukamakmur.
Wah
jalanan disini sudah di aspal padahal pas pertama saya kesini masih batu batu
dan tanah, terlihat dari aspalnya masih baru. Sampailah kami di depan Gunung
Batu pukul 11.00 lalu kami mengabadikan dengan berfoto foto sejenak, karena
sepi jadi tidak banyak motor yang lalu lalang disini.
Karena
saya belum mengetahui persis dimana lokasi Curug Cibengang, dari artikel
artikel yang saya baca awalnya saya berpatokannya di Gunung Batu ini, dari sini
saya bertanya pada petugas di pintu masuk Gunung Batu untuk mengetahui dimana
lokasi Curug Cibengang, menurut petugasnya Curug Cibengang itu arahnya ke
Gunung Batu 3 nanti ada petunjuknya di jalan. Kami lalu berbalik turun ke bawah
dan menuju ke Gunung Batu 3, benar sekali tidak lama kami menemukan plang
petunjuk, tapi sayangnya plang petunjuk ini sangat kecil jadi samar samar dari
jauh, hati hati kelewat kalau mau kesini.
Dari
sini kami menelusuri, jalanan masih bebatuan yang sudah di susun tapi tetap
saja membuat perut terkocok, sekitar 10 menit sampai lah kami di area
persawahan yang dikelilingi bukit yang merupakan pintu masuk dari Curug
Cibengang. HTM ke Curug Cibengang sebesar 15.000 sudah termasuk parkir.
Lalu
petugas mengarahkan kepada kami untuk menuju ke Curug Cibengang ikuti saja
jalanan persawahan lalu ke arah saung merah yang ada di atas bukit nanti ada
pertigaan ambil kanan jangan lurus, dari situ sudah dekat.
Selama
perjalanan pemandangan disini sangat indah, persawahan yang di kelilingi bukit
bukit, dari sini juga terlihat view yang indah dari Gunung Batu.
Benar
saja dari pertigaan ke kanan sudah sampailah kami di Curug Cibengang, sayangnya
air dari curug ini butek tidak bening, tapi tidak apa apa lah yang penting
puas. Curug Cibengang memiliki 5 buah tingkatan, yang setiap tingkatannya
memiliki air terjun dan kolam yang berbeda beda. Curug Cibengang tingkat
pertama memiliki ketinggian sekitar 7 meter dengan kolam sekitar paha orang
dewasa.
Dari
Curug Cibengang tingkat pertama, kami naik ke tingkat kedua. Di tingkat kedua
model air terjunnya ada dua berdempetan dengan ketinggian sekitar 5 meter dan
kolam yang sangat dangkal.
Naik
lagi ke atas ke tingkat ketiganya, model curug di tingkat ketiga ini juga ada
dua tapi berjauhan tidak dempet dengan ketinggian sekitar 7 meter dan kolam
yang sangat dangkal juga.
Dari
tingkat ketiga kami melihat ada orang di atasnya lagi, lalu kami pun naik ke
atasnya yaitu ke tingkat keempat dari Curug Cibengang ini. Curug Cibengang
tingkat keempat memiliki ketinggian sekitar 7 meter dengan kedalaman seperut
orang dewasa.
Kami
penasaran apakah di atas curug tingkat keempat ini ada curug lagi, lalu kami ke
atas lagi ternyata tidak ada curug lagi tapi ada sebuah kolam yang dalamnya
sekitar dada orang dewasa, nah disini kami nyebur di temani juga orang orang
pengunjung lain yang ikut gabung mandi disini.
Setelah
puas melihat keindahan serta menikmati air di Curug Cibengang, kami pun
menuruni satu persatu tingkat curugnya untuk menuju ke bawah dan kembali ke
parkiran. Saran saya apabila ingin mandi di Curug Cibengang sediakan sarung dari
rumah untuk berganti pakaian basah ke pakaian kering, karena belum ada kamar
ganti di sekitar curugnya.
Sampai
ketemu lagi diperjalanan saya ke curug curug selanjutnya.
Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.
Note : Sertakan sumbernya bila ingin mengambil gambar atau cerita dari blog ini, terima kasih.